4.03 AVERAGE

madahsyahdu's profile picture

madahsyahdu's review

5.0
adventurous dark emotional funny inspiring sad tense medium-paced
Plot or Character Driven: Character
Strong character development: Yes
Loveable characters: Complicated
Diverse cast of characters: Yes
Flaws of characters a main focus: Yes
bebekcoquette's profile picture

bebekcoquette's review

3.5
emotional sad slow-paced

Kumpulan cerpen yang tiap ceritanya banyak mengandung metafora. Tiap baris sangat puitis dan cantik diksinya.
sunsidecoast's profile picture

sunsidecoast's review

5.0

Bener-bener tercengang sama kata-kata yang dipake penulis, cuantik mentookkk. Bikin terharu, emosional sampe nangis-nangis saking hanyut sama cerita dan kata-katanya. Udah lama banget masuk wishlist buku ini, akhirnya dapet kesempatan baca tuh rasanya luar biasa senaaaang sekali! Ga nyesel nungguin buku ini di produksi lagi, bener-bener worth the wait!
mysterious fast-paced
dindamhdw's profile picture

dindamhdw's review

4.0

Buku ke-3 ku dari @cynthafnu yang sudah lama sebenarnya masuk dalam wishlist buku-bukuku
readzabrew's profile picture

readzabrew's review

3.0

Sebenarnya, beberapa ceritaya seru. Hanya saja gaya penulisannya aku kurang suka aja. Buku ini berisi kurcem yg rada 'dark'. Jangan terkecoh dengan cover dan judulnya yg terkesan terang benderang.
reflective fast-paced
Plot or Character Driven: N/A
Strong character development: N/A
Loveable characters: N/A
Diverse cast of characters: N/A
Flaws of characters a main focus: N/A
moilady's profile picture

moilady's review

4.0
emotional inspiring sad medium-paced
Plot or Character Driven: A mix
Strong character development: Yes
Loveable characters: Yes
Diverse cast of characters: Yes
Flaws of characters a main focus: Yes

Satu lagi buku karya Cyntha Hariadi yang aku baca tahun ini. Enggak tahu kenapa rasanya buku ini meninggalkan kesal yang lebih dingin dibanding Mimi Lemon yang aku baca sebelum ini. Tapi, dua-duanya bikin aku suka.

Buku ini lebih menceritakan tentang keluarga, tidak lupa juga tentang kehilangan, kesedihan sampai dengan trauma yang dialami oleh mereka yang ada di cerita dalam buku ini. Beberapa ada yang buat aku ikut menangis haru sampai bengong karena merenung, berpikir bahwa isi kepala manusia itu beragam, dari yang mulai kita anggap “normal” sampai dengan yang kita anggap “tidak normal” karena gak sesuai dengan pemikiran kita.

Aku sendiri dibuat bingung sampai kening berkerut karena sempat berpikir, “Kok bisa dia berpikir begitu?

Tapi, kembali lagi dengan apa yang mereka alami gak bisa memvalidasi pendapatku sepenuhnya yang hanya melihat dari sebuah cerita.

Apalagi ketika ada sebuah cerita yang mengisahkan tentang seorang bapak yang kini sudah seorang diri dan juga seorang ibu yang juga kehilangan, rasanya aku ingin menangis saat itu juga.

Cerita favoritku dari buku ini adalah Mohon Tinggalkan Aku Sendiri , Melankolia , Dari Terang Tiba-tiba Hujan , Tante Tati dan Putrinya, Temanku dan Kolokan
tazetta's profile picture

tazetta's review

4.0
emotional mysterious reflective medium-paced
challenging dark inspiring mysterious reflective fast-paced
Plot or Character Driven: Plot
Strong character development: No
Loveable characters: Complicated
Diverse cast of characters: Complicated
Flaws of characters a main focus: Yes

Membaca buku ini seperti mengunjungi taman yang dipenuhi kembang beraneka jenis dan warna. Tiba-tiba awan kelam datang, menandaskan keindahan dalam kegelapan badai halilintar bertalu-talu. Tetapi setelah reda, terbitlah pelangi.

Buku ini berisi 23 cerita pendek yang dituturkan dengan gaya khas penulis yang... menusuk dan dingin, membuat pembaca serasa luruh dan hanyut.

Cerpen favoritku di sini? Telpon dari Luar Negeri. Lalu ada Bayang, yang melukiskan adegan asmara dengan genit nan menawan. Dan ada Melankolia, sebuah cerpen manis yang diutarakan lewat perspektif unik seekor anjing.

Cukup lama aku tidak menyematkan lima bintang ke sebuah buku. Namun Manifesto Flora ini sangat layak dan terekomendasi!


n.b. sepertinya harus baca Tennessee Williams agar lebih paham konteks cerita Bekas Teman Baikku.