3.98 AVERAGE

diantin28's profile picture

diantin28's review

4.0

The Architecture Of Love (TAOL) bercerita tentang seorang penulis muda bernama Raia, yang kehilangan muse setelah bercerai dengan suaminya, Alam. Selama dua tahun, Raia mengalami writing block sampai akhirnya pergi ke New York untuk mencari inspirasi, dan melupakan semua kenangan bersama mantan suaminya.

“Tuhan punya cara-Nya sendiri untuk mempertemukan dan memisahkan, menjauhkan dan mendekatkan, yang tidak pernah bisa kita duga-duga.” (Hal. 65)

Menyusuri setiap sudut kota New York setiap hari selama dua bulan ini, tetap saja Raia tak kunjung menemukan satu kata pun untuk mulai menulis. Sampai suatu ketika, sahabatnya yang bernama Erin mengajak Raia untuk merayakan tahun baru di apartement temannya, Aga. Sebenarnya Raia tidak suka pesta dan keramian, apalagi bagi Raia segala sesuatu tentang pesta tahun baru selalu terasa dipaksakan, dan itu membuatnya tak habis pikir. Orang-orang yang merasa harus berpesta untuk menandai pergantian tahun, padahal sesungguhnya tidak ada yang bisa dirayakan dari hidup mereka dalam setahun terakhir. Namun, karena paksaan Erin, akhirnya Raia menghadiri pesta tahun baru tersebut.

“Hal yang paling sulit dari setiap proses menulis adalah menemukan kalimat pertama, karena bagian itu yang meletakkan anchor cerita sekaligus mengusik pembaca.” (Hal. 48)

Untuk review lengkapnya gue bahas di sini >> https://diantin.com/2018/01/19/review-book-the-architecture-of-love/
thoughtsfullofbooks's profile picture

thoughtsfullofbooks's review

4.0

A fun light read tapi kurang panjang!
ranapita's profile picture

ranapita's review

5.0
emotional lighthearted mysterious medium-paced
Plot or Character Driven: Character
Strong character development: Complicated
Loveable characters: Yes
Diverse cast of characters: N/A
Flaws of characters a main focus: Complicated
marinazala's profile picture

marinazala's review

3.0

** Books 153 - 2016 **

3,2 dari 5 bintang!

Saya suka dengan takaran manisnya yang cukup!
Saya suka dengan jakur ceritanya yang lebih masuk akal
saya suka dengan beberapa pengetahuan mengenai Arsitektur New York yang diselipkan didalam buku ini!
Meski masih banyak bahasa indonesia yang bercampur satu dengan bahasa inggris
tetapi menurut saya ini karya mbak Ika Natassa yang lebih "membumi/down-to-earth" ketimbang karyanya yang lain

Ketimbang cerita lainnya saya paling suka dengan buku ini! :)
patjarcina's profile picture

patjarcina's review

4.0

Setiap bangunan selalu punya cerita. Terlepas dari kisah cinta Raia-River, yang aku suka dari novel ini adalah penggambaran setiap sudut kota New York yang buatku penasaran. Gara-gara novel ini juga aku jadi pengen berwisata ke Word Bookstore
findurbook's profile picture

findurbook's review

4.5
emotional informative inspiring sad fast-paced
Plot or Character Driven: A mix
Strong character development: Yes
Loveable characters: Yes
Diverse cast of characters: Yes
Flaws of characters a main focus: Yes
jaerishyuk's profile picture

jaerishyuk's review

3.0

3/5
Bahkan pas baca sampe bagian pertengahan, entah kenapa aku masih ngga masuk ke ceritanya. Mungkin, aku kurang cocok sama gaya penulisan author karena beberapa kali sering lost, ngga bisa paham sama apa yang aku baca. Aku bahkan ngga bisa ngerasain chemistry yg dimiliki oleh Raia dan River pas awal baca.

Cuma, kenapa ngasih tiga, alasannya karena aku bisa enjoy baca buku ini pas udah dibagian akhir. Untung aja sekarang di rumah lagi ngga ada orang jadinya ngga bakal ada yang ngira aku ngga waras gara gara baca buku.

dreeva's review

4.0

67 - 2019

Wah, ini kali pertama saya memberikan 4 bintang untuk buku Ika Natassa.
Mungkin karena rasanya sudah lama saya gak baca setelah kecewa dengan [b:Antologi Rasa|12290008|Antologi Rasa|Ika Natassa|https://images.gr-assets.com/books/1312549657s/12290008.jpg|17266563] atau mungkin karena tokoh utamanya gak lagi seorang bankir? Ya begitu lah kira-kira.

Saya pinjam buku ini karena kata yang meminjami, buku yang ini bagus. Setelah sebelumnya nonton Critical Eleven yang tidak saya baca tapi cerita di filmnya oke, saya rasa gak apa untuk baca lagi bukunya Ika Natassa ya walau dengan persyaratan gak ada tokoh bankir lagi (saya bosen, itu aja alasannya). Dan benar, saya harus akui buku ini adalah yang paling bagus dari semua buku IN yang saya baca.

Tokoh utamanya, Raia- seorang penulis dan poin menariknya lagi tokoh cowoknya, River- adalah seorang arsitek. Dari dulu mah saya suka banget sama tokoh arsitek *curcol. Dan ilustrasi di dalam buku ini tambah membuat buku ini semakin menarik.

Tentang pertemuan sederhana dua orang yang memiliki luka masa lalu. Yang satu terluka tanpa tahu sebabnya dan yang satu terluka dengan menyalahkan diri sendiri. PErtemuan Raia dan River sangat manis. Jalan bareng, ketawa, obrolan sepanjang hari, semuanya terasa manis tanpa hal yang berlebihan. Malah seringkali gemes liat keduanya. Yang lebih terasa adalah buku ini bikin saya baper, saya bisa merasakan rasa sakitnya River dan juga Raia. Alhamdulilahnya lagi, gak ada lagi kata makian dalam buku ini seperti yang ada dalam buku2 sebelumnya.
destinugrainy's profile picture

destinugrainy's review

3.0

Akhirnya selesai juga baca buku ini, setelah lama nangkring di rak buku.

Kalau buku ini adalah kumpulan quote atau trivia, saya mungkin akan ngasih bintang lima, minimal empat. Banyak quote, trivia atau apalah itu di dalamnya, yang jujur aja banyakan saya skip and skimming. Begitupun tentang New York, bangunan-bangunannya dan landmark-nya. Kalau suatu saat nanti saya akan mengunjungi New York, mungkin buku ini bisa jadi panduan destinasi wisata.

Soal tokohnya. Sudah lama saya selalu merasakan IN seakan-akan masuk ke dalam penokohan dan karakter heroine di setiap buku-bukunya. Kali ini dia menjelma dalam sosok Raia, seorang penulis yang berlatar belakang pendidikan finance, punya buku2 yang bestseller yang kalau di-PO-kan bisa ludes hanya dalam hitungan menit. Raia yang stuck dan butuh ke New York untuk mencari inspirasi untuk menulis.

Kemudian ada River. Nama yang unik. Mengingatkan saya pada keponakanku yang bernama sama. Yang sewaktu ibunya mengumumkan namanya ke keluarga besar, saya perlu menegaskan "seriously...kamu namain anakmu sungai?". Dan by the way, our River juga sama pendiamnya dengan si River Jusuf :)

Dikurangi dengan segala quote dan trivia, ceritanya sederhana. Tapi dituliskan dan tersampaikan dengan baik. Bagian yang membuat saya terharu adalah scene River dengan ibunya, dan Raia dengan Mamawnya. Terobosan yang dibuat oleh IN dengan memanfaatkan Twitter juga patut diacungi jempol.

dewicahyak's review

4.0

Rate : 4 - 4,5 stars

fastest time i've ever read a book, which is 12 hours. reading this book reminds me of a roller coaster ride, since the story goes up, up, up, and then suddenly goes down only to find out there's a 360 loop after that and then it finishes. also, i joined the twitter poll so it's fair to say i already read half of the story already so i was breezing through the first pages.

due to my age, natassa's previous books and characters doesn't relate to me as much as this book's characters, so it's only safe to say that this is her most relatable work yet.

although raia and river's love story vaguely reminded me of cinta and rangga's, i still enjoyed it. i was expecting tears while reading this and was surprised to find none shed. nonetheless, this book is still a beautiful one.

oh, and also, the food in this book... it's a though book to read during ramadhan since i'm basically drooling all over the desk while reading about it.