Scan barcode
kingaisnotcool's review
dark
mysterious
tense
slow-paced
- Plot- or character-driven? Plot
- Strong character development? No
3.75
bookworm79's review
mysterious
tense
medium-paced
- Plot- or character-driven? Character
- Strong character development? It's complicated
- Loveable characters? No
- Diverse cast of characters? No
- Flaws of characters a main focus? Yes
4.25
callum_mclaughlin's review
3.0
These classic tales of domestic horror are at once quintessential of their period and shrewdly observant of how stifling the female experience can be. In the first, a teenage girl’s delight to be left home alone soon dwindles when the phone won’t stop ringing and the doorknob starts to rattle. In the second, a woman is haunted by distressing dreams that her adult niece is in danger. The prose is simple yet effective, and both follow a defined arc that culminates in a satisfying twist. Neither felt particularly ground-breaking, but I enjoyed both and would certainly read more of Fremlin’s work.
literaryelephant's review
4.0
3 stars for the first story of this volume, 4 for the second. Rounding up because they paired well.
hzboy's review
3.0
I read in English but this review is in Bahasa Indonesia
Seri kecil-kecil seperti Faber Stories mungkin bisa dianggap sebagai seri yang tidak bisa aku abaikan keberadaannya. Bermula dari 3 judul yang ditulis oleh Sylvia Plath, Kazuo Ishiguro, dan Sally Rooney, aku pun mengulik lebih dalam seri ini secara lengkap. Beberapa memang sering aku lihat di Kinokuniya Plaza Senayan. Secara fisik, serial Faber Stories bisa dikatakan mini. Ia bisa masuk saku dengan mudah dan jumlah halamannya tidak sampai 50.
Ketika aku sudah tidak lagi dapat ke Kinokuniya, ada rasa menyesal di situ. Mengapa kok aku tidak memborong judul yang ada di sana (ketika itu satu buku harganya Rp80.000)? Iseng-iseng aku coba cek di situs Kobo. Ternyata Faber & Faber sudah merilisnya di sana dan lengkap! Berbeda dengan Amazon Kindle yang tampaknya belum memiliki serial ini di dalam katalog besarnya itu.
Aku memilih membaca ini tiba-tiba karena tertarik dengan judul dan premisnya. Aku asing dengan nama Celia Fremlin. Seingatku, aku belum pernah melihat sampul bukunya berada di rak toko buku baik secara luring ataupun daring. Tetapi deskripsi soal Celia Fremlin cukup memancingku. Ditulis bahwa Fremlin adalah salah satu penulis misteri. Satu genre dengan Shirley Jackson.
Poin yang kedua terletak pada judul. Sangat tersurat bahwa buku ini tentang ghost. Meskipun kata tersebut bisa diartikan secara denotatif ataupun konotatif. Namun untukku, judul begitu saja sudah cukup menarik perhatian dan apabila membaca sinopsisnya, cukup membuat penasaran. Dengan harga tidak sampai USD2 di Kobo, ya siapa sih yang tidak tergoda?
Ghostly Stories berisi 2 cerita pendek. Benar-benar pendek. Aku tidak bisa banyak bercerita karena letak twist-nya ada yang di tengah dan ada yang di akhir cerita. Bagaimana Fremlin menulis lebih ke arah monolog antara tokohnya dengan dirinya sendiri. Walaupun sebenarnya yang ingin dibangun Fremlin adalah tokoh yang bercerita kepada pembaca (story telling). Ia membentuk suasana mencekam melalui deskripsinya. Tentang kehadiran ghost yang dimaksud.
Ketika mengakhiri setiap cerita, jujur saja aku berada pada kondisi antara bingung dan kaget. Keduanya aku lakukan pembacaan ulang pada 2-3 paragraf terakhir untuk dapat mencerna apa isi ceritanya. Betul, bahasa yang digunakan tidak sulit. Tetapi bagaimana Fremlin menutup cerita lumayan membuat berpikir, "jadi, tadi itu apa?" Semacam memunculkan dugaan-dugaan yang lagi-lagi mengenai definisi ghost itu sendiri.
Ghostly Stories yang disajikan oleh Faber & Faber dalam serial Faber Stories bisa dianggap sebagai jalur perkenalan untuk mengetahui bahwa ada penulis misteri lain yang patut dicoba selain Shirley Jackson.
Seri kecil-kecil seperti Faber Stories mungkin bisa dianggap sebagai seri yang tidak bisa aku abaikan keberadaannya. Bermula dari 3 judul yang ditulis oleh Sylvia Plath, Kazuo Ishiguro, dan Sally Rooney, aku pun mengulik lebih dalam seri ini secara lengkap. Beberapa memang sering aku lihat di Kinokuniya Plaza Senayan. Secara fisik, serial Faber Stories bisa dikatakan mini. Ia bisa masuk saku dengan mudah dan jumlah halamannya tidak sampai 50.
Ketika aku sudah tidak lagi dapat ke Kinokuniya, ada rasa menyesal di situ. Mengapa kok aku tidak memborong judul yang ada di sana (ketika itu satu buku harganya Rp80.000)? Iseng-iseng aku coba cek di situs Kobo. Ternyata Faber & Faber sudah merilisnya di sana dan lengkap! Berbeda dengan Amazon Kindle yang tampaknya belum memiliki serial ini di dalam katalog besarnya itu.
Aku memilih membaca ini tiba-tiba karena tertarik dengan judul dan premisnya. Aku asing dengan nama Celia Fremlin. Seingatku, aku belum pernah melihat sampul bukunya berada di rak toko buku baik secara luring ataupun daring. Tetapi deskripsi soal Celia Fremlin cukup memancingku. Ditulis bahwa Fremlin adalah salah satu penulis misteri. Satu genre dengan Shirley Jackson.
Poin yang kedua terletak pada judul. Sangat tersurat bahwa buku ini tentang ghost. Meskipun kata tersebut bisa diartikan secara denotatif ataupun konotatif. Namun untukku, judul begitu saja sudah cukup menarik perhatian dan apabila membaca sinopsisnya, cukup membuat penasaran. Dengan harga tidak sampai USD2 di Kobo, ya siapa sih yang tidak tergoda?
Ghostly Stories berisi 2 cerita pendek. Benar-benar pendek. Aku tidak bisa banyak bercerita karena letak twist-nya ada yang di tengah dan ada yang di akhir cerita. Bagaimana Fremlin menulis lebih ke arah monolog antara tokohnya dengan dirinya sendiri. Walaupun sebenarnya yang ingin dibangun Fremlin adalah tokoh yang bercerita kepada pembaca (story telling). Ia membentuk suasana mencekam melalui deskripsinya. Tentang kehadiran ghost yang dimaksud.
Ketika mengakhiri setiap cerita, jujur saja aku berada pada kondisi antara bingung dan kaget. Keduanya aku lakukan pembacaan ulang pada 2-3 paragraf terakhir untuk dapat mencerna apa isi ceritanya. Betul, bahasa yang digunakan tidak sulit. Tetapi bagaimana Fremlin menutup cerita lumayan membuat berpikir, "jadi, tadi itu apa?" Semacam memunculkan dugaan-dugaan yang lagi-lagi mengenai definisi ghost itu sendiri.
Ghostly Stories yang disajikan oleh Faber & Faber dalam serial Faber Stories bisa dianggap sebagai jalur perkenalan untuk mengetahui bahwa ada penulis misteri lain yang patut dicoba selain Shirley Jackson.
More...