Scan barcode
Reviews
Middle School: My Brother Is a Big, Fat Liar by Lisa Papademetriou, Neil Swaab, James Patterson
hzboy's review
4.0
I read and write in Bahasa
Setelah dua buku sebelumnya yang ditulis oleh Rafe, bercerita tentang dirinya dan bagaimana dia melewati masa-masa sekolah dia dua tempat berbeda, kali ini di buku ketiga, Georgia-lah (adik Rafe) yang akan bercerita bagaimana Rafe selama ini hanya mengarang cerita kalau ia adalah anak yang suka mengadu kepada ibu mereka.
Di buku ketiga ini, Rafe sekeluarga (diikuti oleh Nenek Dotty) akhirnya kembali ke kota asal mereka karena restoran milik Swift sudah beroperasi kembali. Tanpa banyak pikir, keluarga Katchadorian memutuskan untuk hidup di wilayah dimana mereka sudah tinggal selama ini. Itu berarti, Rafe dan adiknya harus pindah sekolah lagi. Rafe memang pergi ke sekolah berbeda setelah dikeluarkan dari HVMS, akan tetapi Georgia-lah yang harus menanggung efek dari memiliki nama "Katchadorian". Apakah Gerogia bisa selamat bersekolah di HVMS? Seperti apakah sebenarnya karakter Georgia?
Gaya Bahasa dan Kosa Kata
Sebenarnya tidak berbeda jauh dengan tulisan dua buku sebelumnya, meskipun Rafe dan Georgia berebda 2 tahun tapi kosa kata mereka masih dengan sangat mudah dipahami. Tidak ada kata-kata kasar, malah sebagian besar terdengarr lucu dan menyenangkan.
Plot
Begitu juga dengan plot, berjalan maju karena buku ini membuat kita mengikuti kisah hidup sehari-hari Georgia. Selan itu, Gerogia tidak hanya memiliki masalah dengan teman-temannya, Georgia juga menceritakan ada apa dibalik keluarganya yang unik itu.
Penokohan
Masih dengan tokoh utama Ibu Rafe & Georgia (Jules), Rafe, dan Nenek Dotty yang karakternya tidak ada perubahan semenjak 2 buku sebelumnya Ditambah teman-teman Georgia baik itu dari sekolah atau lingkungan rumahnya. Lucu sekali karena dari cerita antartokoh antara Georgia dengan semua temannya, pembaca secara tidak sadar melihat bahwa persahabatan bocah pun juga ada intrik-intrik yang sampai sekarang pasti banyak orang dewasa yang mengalaminya.
Yang Menarik
Apalagi kalau bukan karena bahasa, cerita, dan ilustrai pendukung yang seakan itu adalah karya Georgia sendiri. Permasalahannya juga sangat khas anak-anak dan tidak bertele-tele membuatu betah membaca buku ini.
Aku rasa Noura Books sebagai penerbit serial ini di Indonesia cukup baik dalam menerjemahkan dan tidak mengubah cover artnya.
Setelah dua buku sebelumnya yang ditulis oleh Rafe, bercerita tentang dirinya dan bagaimana dia melewati masa-masa sekolah dia dua tempat berbeda, kali ini di buku ketiga, Georgia-lah (adik Rafe) yang akan bercerita bagaimana Rafe selama ini hanya mengarang cerita kalau ia adalah anak yang suka mengadu kepada ibu mereka.
Di buku ketiga ini, Rafe sekeluarga (diikuti oleh Nenek Dotty) akhirnya kembali ke kota asal mereka karena restoran milik Swift sudah beroperasi kembali. Tanpa banyak pikir, keluarga Katchadorian memutuskan untuk hidup di wilayah dimana mereka sudah tinggal selama ini. Itu berarti, Rafe dan adiknya harus pindah sekolah lagi. Rafe memang pergi ke sekolah berbeda setelah dikeluarkan dari HVMS, akan tetapi Georgia-lah yang harus menanggung efek dari memiliki nama "Katchadorian". Apakah Gerogia bisa selamat bersekolah di HVMS? Seperti apakah sebenarnya karakter Georgia?
Gaya Bahasa dan Kosa Kata
Sebenarnya tidak berbeda jauh dengan tulisan dua buku sebelumnya, meskipun Rafe dan Georgia berebda 2 tahun tapi kosa kata mereka masih dengan sangat mudah dipahami. Tidak ada kata-kata kasar, malah sebagian besar terdengarr lucu dan menyenangkan.
Plot
Begitu juga dengan plot, berjalan maju karena buku ini membuat kita mengikuti kisah hidup sehari-hari Georgia. Selan itu, Gerogia tidak hanya memiliki masalah dengan teman-temannya, Georgia juga menceritakan ada apa dibalik keluarganya yang unik itu.
Penokohan
Masih dengan tokoh utama Ibu Rafe & Georgia (Jules), Rafe, dan Nenek Dotty yang karakternya tidak ada perubahan semenjak 2 buku sebelumnya Ditambah teman-teman Georgia baik itu dari sekolah atau lingkungan rumahnya. Lucu sekali karena dari cerita antartokoh antara Georgia dengan semua temannya, pembaca secara tidak sadar melihat bahwa persahabatan bocah pun juga ada intrik-intrik yang sampai sekarang pasti banyak orang dewasa yang mengalaminya.
Yang Menarik
Apalagi kalau bukan karena bahasa, cerita, dan ilustrai pendukung yang seakan itu adalah karya Georgia sendiri. Permasalahannya juga sangat khas anak-anak dan tidak bertele-tele membuatu betah membaca buku ini.
Aku rasa Noura Books sebagai penerbit serial ini di Indonesia cukup baik dalam menerjemahkan dan tidak mengubah cover artnya.
More...