Take a photo of a barcode or cover
4.11 AVERAGE
4.11 AVERAGE
dark
mysterious
medium-paced
Plot or Character Driven:
A mix
Strong character development:
Yes
Loveable characters:
Complicated
Diverse cast of characters:
Yes
Flaws of characters a main focus:
Yes
Membaca Red Palace memang seperti membaca sageuk dalam bentuk kertas. Meskipun June Hur ini diaspora Korea tidak lantas buku ini jadi menyimpang dari sejarah yang ada, justru terlihat kalau Hur melakukan riset yang tidak main - main. Red Palace memang kisah fiksi, tapi tokoh Pangeran Janheong atau yang dikenal dengan nama Putra Mahkota Sado adalah tokoh nyata dengan segala kontroversinya. Hur menuturkan kisah Baek-hyeon atau Hyeon, seorang anak haram yang menjadi perawat istana di tahun yang sama dengan saat Putra Mahkota Sado hidup yaitu tahun 1758.
Dituturkan sepenuhnya dari sudut pandang Hyeon, gue kira Red Palace akan murni tentang misteri pembunuhan. Buku ini lebih dari sekedar penyelidikan Hyeon bersama Inspektur polisi muda berbakat, Seo Eojin dalam mencari siapa pembunuh keji yang telah membantai 4 wanita di klinik kesehatan Hyeminseo. Red Palace adalah gabungan antara konspirasi istana dan kritik terhadap patriarki pada masa itu yang kemungkinan besar masih ada jejaknya sampai di kehidupan modern. Selain anak haram, Hyeon juga terlahir perempuan dan perempuan masih menjadi kelas dua jadi Hyeon belajar keras untuk menaikkan derajatnya agar menjadi perawat istana. Tidak mengherankan kalau Hyeon sempat iri dengan Eojin yang seumuran karena nasib pemuda itu masih lebih baik dari Hyeon meski ibu Eojin dulunya juga rakyat jelata. Yang agak menyesakkan (dan mungkin juga sedikit menjengkelkan), Hyeon sangat haus validasi dari sang ayah yang sama sekali tidak menganggap Hyeon dan ibunya yang statusnya cuma gundik dan di sisi lain juga hubungan Hyeon dengan ibunya sangat rumit. Meski begitu gue cukup lega ketika akhirnya baik Hyeon dan ibunya bisa lepas dari cengkeraman sang ayah. Tidak mudah memang tapi gue mengapresiasi apa yang diberikan Hur untuk hubungan Hyeon dan ayahnya.
Misterinya sendiri cukup solid dan agak berbelit - belit karena adanya konspirasi di istana. Tuduhan awal pembunuhan diarahkan pada Putra Mahkota apalagi setelah ada selebaran kalau Pangeran adalah pembunuh. Seiring dengan cerita bergulir, melalu sudut pandang Hyeon, Hur menceritakan bahwa Pangeran Janheong pun adalah orang yang rumit. Gue merasa nasib Hyeon dan Pangeran Janheong sebenarnya sama. Mereka berdua ingin diakui oleh ayahnya dan dalam hal ini Pangeran Janheong hanya ingin dianggap serius oleh ayahnya, Raja Yeongjo. Tapi yang gue suka lagi dari Hur, dia tidak lantas membuat Pangeran Janheong sepenuhnya simpatik. Bahwa sejarah mengatakan kalau Pangeran Janheong adalah pembunuh itu benar adanya jadi di buku ini pun juga tidak mencoba 'sugar coating' hal tersebut. Hur bahkan bilang di catatan pengarang kalau meski bisa jadi ada alasan kenapa Pangeran Janheong melakukan kekerasan bukan lantas hal itu bisa dibenarkan. Lho, jadi apa bener pembunuhnya si Putra Mahkota? Hehe, tetap baca buku ini aja karena setelah Hyeon menemukan senjata pembunuhnya, kecurigaan gue emang jadi mengerucut sama beberapa tersangka.
Menurut gue, 1st PoV dari Hyeon ini menambah nilai plus untuk buku ini. Dengan membaca narasi Hyeon, pembaca akan diajak merasakan rasa frustasi, tegang dan juga harapan Hyeon untuk dirinya sendiri di masa depan. Makanya Red Palace ini emang bisa dibilang gabungan antara misteri dan drama. Motivasi Hyeon untuk menyelidiki pun kuat karena untuk membuktikan kalau mentornya tidak bersalah jadi meski Hyeon di penyelidikannya sampai membahayakan dirinya sendiri, alasannya ya kuat dan bisa dipercaya. Meski begitu, 1st PoV ini jadi salah satu kelemahannya juga karena perkembangan karakter jadi hanya di Hyeon saja. Ada beberapa hal yang terasa instan seperti salah satunya perubahan karakter ibu Hyeon menjelang akhir. Karakter Eojin pun hanya bisa gue tahu melalui sudut pandang Hyeon, begitu juga dengan karakter - karakter lain yang meski punya peran dan berpengaruh pada cerita tapi kurang ada perkembangan yang berarti.
Dengan kelihaiannya, June Hur berhasil mengaduk - aduk emosi gue selama membaca Red Palace ini. Unsur romansanya tidak dominan tapi ditulis dengan baik dan tidak lebay, walau unsur yearningnya menurut gue agak kurang ya wkwk. Apalagi Hyeon dan Eojin ini sering sekamar berduaan meski ya emang untuk penyelidikan tapi di masa itu kan masih pada konservatif jadi akhirnya mereka sering boong ngaku entah jadi pasutri atau sodaraan, hehehe. Endingnya sendiri menyisakan rasa lega tapi juga sedih serta sesak untuk beberapa nasib karakternya apalagi karena ceritanya sendiri sebagian memang diambil dari sejarah yang pernah ada. Kalau mencari misteri pembunuhan yang terjadi di masa lampau lengkap dengan politik serta konspirasi istana, plus romansa tipis - tipis dan perkembangan karakter utama yang oke, Red Palace ini jadi salah satu judul yang gue rekomendasikan.
Dituturkan sepenuhnya dari sudut pandang Hyeon, gue kira Red Palace akan murni tentang misteri pembunuhan. Buku ini lebih dari sekedar penyelidikan Hyeon bersama Inspektur polisi muda berbakat, Seo Eojin dalam mencari siapa pembunuh keji yang telah membantai 4 wanita di klinik kesehatan Hyeminseo. Red Palace adalah gabungan antara konspirasi istana dan kritik terhadap patriarki pada masa itu yang kemungkinan besar masih ada jejaknya sampai di kehidupan modern. Selain anak haram, Hyeon juga terlahir perempuan dan perempuan masih menjadi kelas dua jadi Hyeon belajar keras untuk menaikkan derajatnya agar menjadi perawat istana. Tidak mengherankan kalau Hyeon sempat iri dengan Eojin yang seumuran karena nasib pemuda itu masih lebih baik dari Hyeon meski ibu Eojin dulunya juga rakyat jelata. Yang agak menyesakkan (dan mungkin juga sedikit menjengkelkan), Hyeon sangat haus validasi dari sang ayah yang sama sekali tidak menganggap Hyeon dan ibunya yang statusnya cuma gundik dan di sisi lain juga hubungan Hyeon dengan ibunya sangat rumit. Meski begitu gue cukup lega ketika akhirnya baik Hyeon dan ibunya bisa lepas dari cengkeraman sang ayah. Tidak mudah memang tapi gue mengapresiasi apa yang diberikan Hur untuk hubungan Hyeon dan ayahnya.
Misterinya sendiri cukup solid dan agak berbelit - belit karena adanya konspirasi di istana. Tuduhan awal pembunuhan diarahkan pada Putra Mahkota apalagi setelah ada selebaran kalau Pangeran adalah pembunuh. Seiring dengan cerita bergulir, melalu sudut pandang Hyeon, Hur menceritakan bahwa Pangeran Janheong pun adalah orang yang rumit. Gue merasa nasib Hyeon dan Pangeran Janheong sebenarnya sama. Mereka berdua ingin diakui oleh ayahnya dan dalam hal ini Pangeran Janheong hanya ingin dianggap serius oleh ayahnya, Raja Yeongjo. Tapi yang gue suka lagi dari Hur, dia tidak lantas membuat Pangeran Janheong sepenuhnya simpatik. Bahwa sejarah mengatakan kalau Pangeran Janheong adalah pembunuh itu benar adanya jadi di buku ini pun juga tidak mencoba 'sugar coating' hal tersebut. Hur bahkan bilang di catatan pengarang kalau meski bisa jadi ada alasan kenapa Pangeran Janheong melakukan kekerasan bukan lantas hal itu bisa dibenarkan. Lho, jadi apa bener pembunuhnya si Putra Mahkota? Hehe, tetap baca buku ini aja karena setelah Hyeon menemukan senjata pembunuhnya, kecurigaan gue emang jadi mengerucut sama beberapa tersangka.
Menurut gue, 1st PoV dari Hyeon ini menambah nilai plus untuk buku ini. Dengan membaca narasi Hyeon, pembaca akan diajak merasakan rasa frustasi, tegang dan juga harapan Hyeon untuk dirinya sendiri di masa depan. Makanya Red Palace ini emang bisa dibilang gabungan antara misteri dan drama. Motivasi Hyeon untuk menyelidiki pun kuat karena untuk membuktikan kalau mentornya tidak bersalah jadi meski Hyeon di penyelidikannya sampai membahayakan dirinya sendiri, alasannya ya kuat dan bisa dipercaya. Meski begitu, 1st PoV ini jadi salah satu kelemahannya juga karena perkembangan karakter jadi hanya di Hyeon saja. Ada beberapa hal yang terasa instan seperti salah satunya perubahan karakter ibu Hyeon menjelang akhir. Karakter Eojin pun hanya bisa gue tahu melalui sudut pandang Hyeon, begitu juga dengan karakter - karakter lain yang meski punya peran dan berpengaruh pada cerita tapi kurang ada perkembangan yang berarti.
Dengan kelihaiannya, June Hur berhasil mengaduk - aduk emosi gue selama membaca Red Palace ini. Unsur romansanya tidak dominan tapi ditulis dengan baik dan tidak lebay, walau unsur yearningnya menurut gue agak kurang ya wkwk. Apalagi Hyeon dan Eojin ini sering sekamar berduaan meski ya emang untuk penyelidikan tapi di masa itu kan masih pada konservatif jadi akhirnya mereka sering boong ngaku entah jadi pasutri atau sodaraan, hehehe. Endingnya sendiri menyisakan rasa lega tapi juga sedih serta sesak untuk beberapa nasib karakternya apalagi karena ceritanya sendiri sebagian memang diambil dari sejarah yang pernah ada. Kalau mencari misteri pembunuhan yang terjadi di masa lampau lengkap dengan politik serta konspirasi istana, plus romansa tipis - tipis dan perkembangan karakter utama yang oke, Red Palace ini jadi salah satu judul yang gue rekomendasikan.
Content Warnings
Graphic: Death, Toxic relationship, Violence, Blood, Police brutality, Murder, Abandonment
Moderate: Bullying, Domestic abuse, Sexism, Torture, Death of parent
Minor: Stalking
dark
mysterious
fast-paced
Plot or Character Driven:
Character
Strong character development:
Yes
Loveable characters:
Complicated
adventurous
mysterious
fast-paced
Plot or Character Driven:
A mix
Strong character development:
Yes
Loveable characters:
Yes
Diverse cast of characters:
No
Flaws of characters a main focus:
N/A
adventurous
dark
mysterious
fast-paced
Plot or Character Driven:
Plot
Strong character development:
Yes
Loveable characters:
Yes
Diverse cast of characters:
N/A
Flaws of characters a main focus:
N/A
dark
inspiring
mysterious
tense
medium-paced
Plot or Character Driven:
A mix
Strong character development:
Yes
Loveable characters:
Yes
Diverse cast of characters:
Yes
Flaws of characters a main focus:
Yes
adventurous
challenging
emotional
mysterious
medium-paced
Plot or Character Driven:
Character
Strong character development:
Yes
Loveable characters:
Yes
Diverse cast of characters:
N/A
Flaws of characters a main focus:
Yes
dark
mysterious
tense
medium-paced
Plot or Character Driven:
A mix
Strong character development:
N/A
Loveable characters:
N/A
Diverse cast of characters:
Yes
Flaws of characters a main focus:
Yes
adventurous
inspiring
fast-paced
Plot or Character Driven:
Character
Strong character development:
Yes
Loveable characters:
Yes
Diverse cast of characters:
Yes
Flaws of characters a main focus:
Yes
Loved the atmosphere and setting but plot was kinda predictable, surprisingly enjoyed the romance
adventurous
dark
mysterious
tense
medium-paced
Plot or Character Driven:
Plot
Strong character development:
No
Loveable characters:
Yes
Diverse cast of characters:
No
Flaws of characters a main focus:
No
It gave historical k-drama vibes. Definitely a fun storyline where two characters, both with different backgrounds, upbringings and social status, team up to discover who is the murderer of a couple of female corpses recently found in the city. I really like that it seems to be based on real historical figures, societal norms and events, but fictionalized just the right amount to make for a compelling mystery and romance.