Scan barcode
stitchof's review against another edition
- Plot- or character-driven? A mix
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? Yes
- Flaws of characters a main focus? Yes
5.0
Graphic: Alcohol, Alcoholism, Addiction, Antisemitism, Blood, Bullying, Child abuse, Drug abuse, Abortion, Abandonment, Terminal illness, Death of parent, Injury/Injury detail, Mass/school shootings, Child death, Colonisation, Cultural appropriation, Cursing, Fire/Fire injury, Grief, Gore, Hate crime, Medical content, Racism, Sexual assault, Suicide, Drug use, Mental illness, Murder, Suicide attempt, Torture, Toxic friendship, Violence, Vomit, War, Deadnaming, Death, Gaslighting, Gun violence, Kidnapping, Medical trauma, Misogyny, Pandemic/Epidemic, Panic attacks/disorders, Physical abuse, Pregnancy, Rape, Religious bigotry, Self harm, Sexual violence, Suicidal thoughts, Emotional abuse, Sexual harassment, Animal death, Forced institutionalization, Genocide, and Xenophobia
shainalite's review against another edition
- Plot- or character-driven? A mix
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? It's complicated
- Diverse cast of characters? Yes
- Flaws of characters a main focus? Yes
4.5
Kengerian, ketakutan dan trauma yang dirasakan Rin bisa ikut aku rasakan namun ga sampai bikin aku berhenti baca buku ini. Seperti buku pertama, gaya penulisan buku ini mudah diikuti dan engaging, sehingga sejauh ini aku bisa bilang (gaya penulisan) R.F. Kuang adalah jodohku ðŸ¤
Muncul karakter-karakter baik baru maupun karakter yang sempat muncul di buku pertama, dan ketika aku menyelesaikan buku ini rasanya R.F. Kuang kayak menggambarkan kehidupan nyata dalam bentuk buku fiksi di mana kita tidak pernah benar-benar tahu mana pihak yang ingin kita dukung (misalnya dalam politik atau dalam kasus tertentu yang muncul di media sosial) karena masing-masing pihak bisa menyajikan fakta mereka masing-masing. Penggambaran apa yang dilakukan Rin dalam buku ini, pihak-pihak mana saja yang dia dukung dan gimana dia akhirnya memutuskan menurut aku bukan sesuatu yang ga ada artinya karena itu merupakan pembelajaran juga.
Oke, kemudian Nezha, aku hanya ingin masukin dia ke dalam tong, bertahun-tahun, siapa tau dia bisa jadi tape.
Sejujurnya aku belum pernah baca buku military fantasy sebelumnya, jadi buku ini sudah detail namun masih bisa aku pahami sebagai manusia awam yang tidak tahu apa-apa mengenai militer, terutama penyusunan strategi dan ide-ide yang dimunculkan seputar peperangan. Perdebatan yang dimunculkan di buku ini juga menarik baik yang membahas agama, strategi perang maupun gimana menjalani kehidupan dengan kondisi saat ini. Suka banget kalau ada buku yang ditulis dengan membuat beberapa opini berkonflik dengan cara yang masuk akal mulai dari konflik semacam perdebatan hingga sebesar peperangan yang melibatkan beberapa negara di dunia.
Graphic: Sexual assault, Gaslighting, Medical content, Child abuse, Child death, Genocide, Alcohol, Cursing, Death, Death of parent, Drug use, Excrement, Physical abuse, Religious bigotry, Toxic relationship, Violence, Fire/Fire injury, Gun violence, Racism, Suicidal thoughts, Slavery, Body shaming, Torture, Vomit, Blood, Deadnaming, War, Grief, Racial slurs, Colonisation, Cultural appropriation, Medical trauma, Murder, Panic attacks/disorders, Rape, Animal cruelty, Animal death, Bullying, Drug abuse, Eating disorder, Emotional abuse, Hate crime, Self harm, Forced institutionalization, Gore, Injury/Injury detail, and Sexual violence
Moderate: Abortion