You need to sign in or sign up before continuing.
Scan barcode
jonisayin's review against another edition
1.0
NOPE! I hated this book. It's a dialogue of abstract philosophical theories. The format drove me nuts.
septasarid's review against another edition
3.0
terakhir kali baca bukunya yang pertama yaitu Berani Tidak Disukai ditahun 2021 and i really love it!! Dan baru selesai baca buku kedua ini di tahun sekarang. Sebenarnya udah nyoba buat baca beberapa kali, but belum sampai ke pertengahan udah ngerasa boring dan susah di pahami. Dan kali ini yess selesai juga!
Jujurly aku lebih suka pembahasan di buku pertama, dan mungkin karena lebih relatable ke diri sendiri jadi merasa bukunya bagus. Di buku ini lebih difokuskan tentang pembahasan psikologi pendidikan mulai dari cara, konsep, dan prinsip yang harus di terapkan dalam dunia pendidikan. Selain itu juga dibahas tentang seni mencintai.
Poin-poin yang paling aku ingat banget:
1. Dalam dunia pendidikan hukuman dan imbalan itu harusnya ditiadakan. Hukuman disini juga sama dengan memarahi, kenapa tidak boleh karena hukuman atau memarahi adalah tindakan yang tidak menghormati anak didik. Kemudian imbalan atau pujian, memberikan imbalan sama dengan menanamkan jiwa kompetitif bagi anak didik yang berakibat anak tersebut akan menganggap semua anak lain adalah musuhnya.
2. Dalam dunia pendidikan, Guru seharusnya menjadi teman bagi anak didiknya. Hal ini bisa dimulai dengan percaya (bukan yakin) terhadap anak tersebut. Percaya dan yakin tentu dua hal yang berbeda. Dalam buku ini dijelaskan dengan detail kok perbedaannya.
3. Jika selama ini kita selalu di doktrin dengan kalimat “dicintai itu susah” namun dalam psikologi adler “mencintai itulah yang sebenarnya lebih susah” ini sama seperti ketika kita menginginkan suatu barang, kita memikirkannya, berkhayal ingin segera membelinya, dll. dan setelah dibeli lima bulan kemudian kita ternyata bosan dan muak dengan barang tersebut. itulah kenapa Adler mengatakan bahwa mencintai yang sering kita lakukan itu adalah “memiliki” bukan mencintai dalam arti sebenarnya.
Jujurly aku lebih suka pembahasan di buku pertama, dan mungkin karena lebih relatable ke diri sendiri jadi merasa bukunya bagus. Di buku ini lebih difokuskan tentang pembahasan psikologi pendidikan mulai dari cara, konsep, dan prinsip yang harus di terapkan dalam dunia pendidikan. Selain itu juga dibahas tentang seni mencintai.
Poin-poin yang paling aku ingat banget:
1. Dalam dunia pendidikan hukuman dan imbalan itu harusnya ditiadakan. Hukuman disini juga sama dengan memarahi, kenapa tidak boleh karena hukuman atau memarahi adalah tindakan yang tidak menghormati anak didik. Kemudian imbalan atau pujian, memberikan imbalan sama dengan menanamkan jiwa kompetitif bagi anak didik yang berakibat anak tersebut akan menganggap semua anak lain adalah musuhnya.
2. Dalam dunia pendidikan, Guru seharusnya menjadi teman bagi anak didiknya. Hal ini bisa dimulai dengan percaya (bukan yakin) terhadap anak tersebut. Percaya dan yakin tentu dua hal yang berbeda. Dalam buku ini dijelaskan dengan detail kok perbedaannya.
3. Jika selama ini kita selalu di doktrin dengan kalimat “dicintai itu susah” namun dalam psikologi adler “mencintai itulah yang sebenarnya lebih susah” ini sama seperti ketika kita menginginkan suatu barang, kita memikirkannya, berkhayal ingin segera membelinya, dll. dan setelah dibeli lima bulan kemudian kita ternyata bosan dan muak dengan barang tersebut. itulah kenapa Adler mengatakan bahwa mencintai yang sering kita lakukan itu adalah “memiliki” bukan mencintai dalam arti sebenarnya.
thaisgobbi's review against another edition
informative
slow-paced
1.5
Honestly so boring. Put me in a reading slump and I was dragging on to finish.