Reviews tagging 'Medical content'

O mare de lacrimi by Ruta Sepetys

32 reviews

fluture's review against another edition

Go to review page

adventurous challenging dark emotional sad tense medium-paced
  • Plot- or character-driven? Plot
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? It's complicated

5.0

A heart wrenching book taken from a true tragedy during World War II. I admire how Ruta can depict the situation and horror during the war with her words. Most parts gave me the shivers and goosebumps. It's a really good book to be read for those who like history fiction.

The point of view were taken from four different people with different characteristics yet it wouldn't confuse you to read it. Every chapter flows just like a river and very enjoyable to read. A page-turner book, beautiful yet tragic.

Expand filter menu Content Warnings

sarahlove6's review against another edition

Go to review page

adventurous emotional hopeful informative sad tense medium-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? N/A

4.0


Expand filter menu Content Warnings

allisonbraun's review against another edition

Go to review page

adventurous dark emotional sad medium-paced
  • Plot- or character-driven? Plot
  • Strong character development? No
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? No

3.5


Expand filter menu Content Warnings

lexluth0r's review against another edition

Go to review page

emotional sad tense fast-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? It's complicated
  • Flaws of characters a main focus? Yes

5.0

Yet another masterful work by Ruta Sepetys. I think this one was the hardest one for me to read, solely because of the amount of child death that takes place. It is a powerful book about the largest maritime disaster in history, the attack upon and sinking of the Wilhelm Gustloff. This story is told from four points of view; three refugees and one German sailor. The different points of view were very interesting in order to understand the history of the characters, as well as their struggles. I loved this book, and it left me thinking about it for hours after I finished it. 

Expand filter menu Content Warnings

clavishorti's review against another edition

Go to review page

adventurous challenging dark emotional informative mysterious reflective sad tense fast-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

4.0

Tahun 1945, langit Prusia Timur terbakar oleh sorotan kejam Perang Dunia II, mengirimkan gelombang jutaan pengungsi yang membawa beban rahasia dan kisah pahit mereka. Di tengah kehancuran, empat nasib terpintal bersama, terjebak di atas kapal itu, sang Wilhelm Gustloff—sebuah keajaiban yang memikat tapi juga membawa petaka. Kapal yang seharusnya membawa mereka menuju pelabuhan harapan, namun sebaliknya, menjadi saksi tragedi besar yang merenggut takdir lebih dari sepuluh ribu penumpangnya. Sebelum cahaya kebebasan menyinari, takdir menghadang, membawa mereka pada ujian terberat untuk melawan bayang-bayang kematian. Akankah keberanian mereka cukup untuk menghadapi badai penderitaan yang mengancam di depan?

Dalam membuka halaman-halaman awal Salt to the Sea karya Ruta Sepetys, musim dingin yang menusuk hingga ke jiwa segera menciptakan atmosfer kengerian dan keputusasaan yang mencekam. Dengan mendalam memadukan unsur sejarah dan fiksi, Ruta Sepetys merinci kisah tragis kapal Wilhelm Gustloff pada masa Perang Dunia II, mengundang pembaca untuk tenggelam dalam kegelapan cerita.

Hal yang pertama kali meraih hati saya adalah kecermatan Ruta Sepetys dalam menggambarkan harapan penumpang kapal untuk mencicipi esensi dari kebebasan. Ironisnya, kebebasan yang seharusnya menjadi hak setiap individu malah menjadi suatu paradoks yang merobek harapan.

Kapal Wilhelm Gustloff, yang semula dianggap sebagai benteng perlindungan, berubah menjadi panggung tragedi besar yang menyaksikan ribuan jiwa merasakan penderitaan dan kehilangan dalam Perang Dunia II. Ruta Sepetys membawa pembaca pada perjalanan mendalam melalui perjuangan pengungsi, menggambarkan tantangan ekstrem baik secara fisik maupun mental. Upaya melarikan diri dari kekerasan dan kehancuran menghasilkan empati yang mendalam, sementara trauma perang dan kesulitan hidup menghadapi ancaman konflik bersenjata dipaparkan dengan kedalaman yang cukup mengesankan.

Selain itu, Salt to the Sea menjelajahi isu-isu rumit mengenai hubungan antar karakter dari latar belakang yang berbeda. Di tengah konteks Nazi, buku ini menggambarkan kebingungan dan ketidaksetujuan masyarakat terhadap rezim otoriter. Ada yang berusaha melarikan diri dari cengkeraman kekuasaan, sementara yang lain menanggung beban kehancuran moral sebagai bagian dari sistem penyebab penderitaan besar.

Serangan militer merebak dalam perjalanan sulit para pengungsi, menciptakan atmosfer tekanan di mana ketidakpastian dan ancaman menjadi bayang-bayang konstan. Para pengungsi tidak hanya harus menghindari serangan musuh, tetapi juga harus bersiap untuk menghadapi ancaman yang tak terduga.

Lebih dari itu, Salt to the Sea juga menyelami ketidakpastian moral dan etika di tengah-tengah perang, menggambarkan pertempuran batin karakter. Dalam narasi yang kompleks, Salt to the Sea mengungkap bagaimana perang tidak hanya merusak fisik, tetapi juga menggoyahkan nilai-nilai kemanusiaan.

Pendekatan penyampaian yang unik melalui bab-bab pendek dengan sudut pandang empat karakter utama—Joana, Florian, Emilia, dan Alfred—merupakan daya tarik utama Salt to the Sea. Ruta Sepetys dengan penuh kecerdikan membawa saya masuk ke dalam pikiran dan perasaan masing-masing karakter, menciptakan keterlibatan emosional yang mendalam.

Keempat karakter ini, dengan rahasia dan perasaan pribadi yang kompleks, bersatu secara dramatis di kapal Wilhelm Gustloff, membawa beban emosional yang beraneka, mulai dari rasa bersalah hingga ketakutan yang mencekam. Dinamika ini tidak hanya menghiasi pengalaman membaca, tetapi juga merajut lapisan emosi yang memperdalam dan memperkaya kisah ini, menciptakan ketertarikan dan keingintahuan yang sulit untuk dilewatkan.

Namun, dalam beberapa bagian cerita, terutama saat rahasia kelam terungkap, saya menemukan kekurangan dalam eksekusi yang menghadirkan kekurangan kepuasan. Mungkin karena bab-bab yang singkat, adegan pembongkaran rahasia kadang terasa seperti tergesa-gesa, menahan potensinya secara penuh. Meskipun begitu, kelemahan ini tidak merusak daya tarik utuh buku. Buku ini tetap mengundang ketertarikan meski terdapat elemen-elemen yang mungkin bisa ditingkatkan.

Di samping itu, melalui tangan cermat Putri Septiana Kurniawati, alih bahasa Salt to the Sea ke dalam bahasa Indonesia, kekuatan dan keindahan cerita ini berhasil dipertahankan dengan apik. Terjemahan ini tidak hanya mentransmisikan kata-kata, tetapi juga memberikan pengalaman mendalam kepada para pembaca yang memilih mengeksplorasi penuh warna sejarah di tengah tantangan pengungsi di kapal Wilhelm Gustloff. Dengan penuh apresiasi, terima kasih kepada Putri Septiana Kurniawati yang telah mengantarkan keindahan dan makna Salt to the Sea ke dalam bahasa Indonesia dengan penuh keahlian.

Dengan kekuatan yang memukau, Salt to the Sea tidak hanya mewujudkan kisah bersejarah di kapal Wilhelm Gustloff, tetapi juga menjadi simbol kuat tentang keberanian, ketahanan, dan kewajiban kita untuk merawat kenangan sejarah. Dalam kata-kata Ruta Sepetys yang menggema, “Saat para penyintas telah tiada, kita tidak boleh membiarkan kebenaran hilang bersama mereka.” Terhubung dengan esensi memahami dan menceritakan sejarah, karya ini melampaui batas menjadi panggilan untuk menjaga api kebenaran tetap menyala. Sebagai pembaca, saya merasa terhormat dan terinspirasi oleh perjalanan emosional yang telah saya alami melalui halaman-halaman Salt to the Sea. Karya ini bukan hanya sebuah buku; ini adalah panggilan untuk menjaga abadi sejarah yang tak boleh dilupakan, memelihara makna kemanusiaan, dan merayakan kekuatan manusia dalam menghadapi ketidakadilan.

Expand filter menu Content Warnings

oceanwriter's review against another edition

Go to review page

adventurous dark emotional sad tense fast-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? It's complicated

4.75

Ruta Sepetys has become one of my favorite historical fiction authors. Her books stand out from others in the genre thanks to the lesser-known/talked about events she chooses to build her plots around. 
 
Joana, Florian, and Emelia narrate their journeys learning up to their departure on the fated Wilhelm Gustloff. In contrast to them is Alfred, a Nazi assigned to the ship. While Alfred’s section of the book is largely focuses on his career and his ‘promised’ future, Joana, Emelia, and Florian’s stories focus on their pasts and hopes of escape. 
 
Despite the extremely short chapters, I found the story was slow to build. Toward the last third, it picked up immensely. The sinking of the Wilhelm Gustloff is the worst disaster in maritime history with a death toll nearing 10,000. Ruta Sepetys does a wonderful job of capturing the tragedy. Although the book is about fictional characters, the reader still gets a sense of the individuals who suffered through it. 
 
Compared to The Fountains of Silence and I Must Betray You, it took a significantly longer time for me to get wholly into the plot given how quickly the four POVs jumped around. The lead-in and backstories took up most of the pages. The wait was well worth it even though it's a heartbreaking read. 

Expand filter menu Content Warnings

lostintheplot's review against another edition

Go to review page

challenging emotional informative sad tense medium-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? It's complicated
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? It's complicated

5.0


Expand filter menu Content Warnings

alisonfaith426's review against another edition

Go to review page

adventurous emotional sad fast-paced
  • Plot- or character-driven? Plot
  • Flaws of characters a main focus? No

4.25


Expand filter menu Content Warnings

natalie183's review against another edition

Go to review page

emotional informative tense fast-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? It's complicated
  • Flaws of characters a main focus? Yes

5.0


Expand filter menu Content Warnings

emily_koopmann's review against another edition

Go to review page

emotional hopeful informative reflective sad fast-paced

4.75


Expand filter menu Content Warnings