Take a photo of a barcode or cover
Honestly disappointed by this book.
When I saw the banners in my town's underground I was really excited cause I loved Rhonda's first book.
But it's all just repetition. She repeats the same sentences all over again but using different words. It's like reading one chapter and then re-reading it with synonyms. REALLY ANNOYING.
When I saw the banners in my town's underground I was really excited cause I loved Rhonda's first book.
But it's all just repetition. She repeats the same sentences all over again but using different words. It's like reading one chapter and then re-reading it with synonyms. REALLY ANNOYING.
informative
inspiring
slow-paced
3rd Reread
Selesai membaca The Power. Masih menginspirasi. Tapi tetap lebih banyak mengkhayalnya daripada berhasilnya, wkwkwk.
Direread sebelumnya, The Power berhasil membuat saya sedikit insyaf. Kali ini The Power berhasil memberikan efek yang sama seperti saya membaca The Secret, yaitu keinginan untuk secara langsung mempraktikkan bagaimana caranya menata perasaan (yaelah perasaan) agar bisa selalu merasa bahaaaaagia.
Masih belum dapat sih, hahhah. Tapi bukunya tetap menginspirasi. Tinggal sayanya aja lagi yang belum menemukan cara yang cocok agar bisa selalu bahagia.
Btw, yang paling jadi sorotan saya saat reread kali ini adalah masalah soal remeh temeh seperti yang saya kutip berikut:
Bener banget kan ya? :D
Sekarang kalau ada hal remeh yang membuat saya kesal, kata-kata di atas selalu terngiang-ngiang di telinga saya. Seberapa berpengaruhnya sih masalah itu? Cukup pantaskah masalah itu untuk membuat hati saya tidak nyaman? Saya sudah kesulitan untuk membuat hati saya luar biasa bahagia tanpa perlu ditambah lagi oleh hal remeh yang membuat hati saya malah menjadi tidak nyaman. Tapi ngomong lebih gampang sih daripada praktiknya, wkwkwk. Yang ada, hal-hal kecil yang mengesalkan itu tetap saja membuat saya kesal ;(
Selain masalah hal kecil, ada satu lagi hal yang paling berkesan direread kali ini, yaitu tentang PEP atau Pelatih Emosi Pribadi. PEP ini disamarkan dalam bentuk orang sehari-hari yang melatih kita untuk tetap memilih cinta disetiap situasi atau tidak. Dengan kata lain, PEP ini adalah orang-orang menyebalkan disekitar kita yang berpotensi untuk membuat kita kesal atau sedih, wkwkwk.
Kebetulan bulan ini, saya banyak berhadapan dengan PEP. Beberapa ada yang membuat saya kesal luar biasa. Ada yang membuat saya sampai menangis dan sebagainya. Susah memang untuk mengabaikan mereka, untuk tetap merasa bahagia. Jangankan merasa bahagia, merasa biasa-biasa saja jadi susah kalau PEP ini beraksi. Tapi benar, dengan menganggap mereka sebagai Pelatih Emosi Pribadi, kita jadi lebih mudah mengabaikan mereka. Mengabaikan dalam artian jangan sampai perilaku mereka membuat suasana hati kita jadi sedih berkepanjangan. Ingat, hukum tarik menarik yang positif hanya berlaku jika kita merasa bahagia luar biasa.
So, selalu ada hal baru yang bisa saya dapatkan dari me-reread sebuah buku. Next, saya pengen baca The Magic. Semoga aura positifnya selalu nempel. Saya benar-benar ingin selalu merasa bahagia. Semangaaat!!!
2nd Reread
Lagi demen baca ulang buku-buku The Secret ^_^
Saya cukup heran saat melihat rating yang dulu saya berikan saat membaca buku The Power untuk pertama kalinya. Ratingnya tidak sebagus buku The Secret. Waktu itu saya rasa buku The Power hanyalah versi The Secret yang sengaja dipanjang-panjangkan, hahhah, *sungkemsamasipengarang*.
Tapi setelah membaca untuk yang kedua kalinya. Justru sekarang The Power-lah yang sanggup membuat saya termenung, *halah*. The Power membahas tentang apa sih sebenarnya daya terbesar yang bisa menggerakkan Rahasia?
Apa itu Rahasia sudah dijelaskan di buku The Secret. Rahasia adalah (semoga ini tidak termasuk spoiler) hukum tarik menarik. Menurut #TimTheSecret, hukum tarik-menarik-lah kunci dari semua yang terjadi dihidup kita. Kalau kita menarik yang baik-baik, maka hal yang baik-baik pula yang datang kepada kita, begitu juga sebaliknya. Dan alat yang digunakan untuk menarik hal-hal tersebut adalah pikiran. Kata pamungkasnya adalah "pikiran menjadi sesuatu".
Nah coba tebak, apa Daya yang bisa kita gunakan, untuk dapat menarik sesuatu yang kita inginkan dengan begitu kuat? Jawabannya adalah Cinta (tsaaah). Bisa diterima kan ya? Iyakan saja deh, hahhah.
Jadi The Secret (Rahasia) adalah hukum tarik-menarik, dan The Power (Daya) adalah Cinta.
Sama seperti The Secret, The Power juga dipenuhi dengan kutipan-kutipan dari orang-orang besar, baik dari masa sekarang, maupun masa lampau, dari berbagai agama dan kepercayaan, dari berbagai belahan dunia. Semuanya menyampaikan pesan yang sama tentang kekuatan Cinta.
Intinya, yang bisa saya tangkap dari The Power adalah, saya harus mencari Sumber Daya, yang karena kecintaan kita terhadapnya, bisa memberikan daya dorong yang kuat untuk menggerakkan hukum tarik-menarik. Buku ini juga mengajarkan trik-trik yang bisa kita lakukan untuk bisa selalu menggunakan Cinta. Karena buku ini mengutip semua tokoh besar dari berbagai kepercayaan, dari berbagai waktu dan belahan dunia, maka saya merasa seperti diberi pilihan untuk bebas memilih metode mana yang sesuai dengan "keadaan" saya.
Inilah yang membuat saya merenung. Saya jadi bertanya-tanya. trik mana yang cocok, yang bisa saya gunakan? Apa atau siapa yang dapat menjadi Sumber Daya saya, agar saya selalu bisa "merasa senang dan mengungkapkan rasa cinta" kepada sesama, kepada kehidupan? Jawabannya mudah ternyata. Saya sudah lama tahu. Tapi lebih sering terabaikan daripada diingat ;)
The Power membuat saya menyadari kenapa selama ini Sumber Daya itu terabaikan oleh saya. Saya tidak pernah berusaha untuk mengenal Sumber Daya itu lebih dekat. Bukankah ada pepatah yang mengatakan tak kenal maka tak sayang? Bagaimana bisa saya menjadikannya Sumber Daya kalau saya sendiri tidak pernah berusaha untuk itu?
Tidak terhitung berapa buku yang sudah saya baca. Banyaknya diantaranya tebalnya seperti bantal. Tapi tidak ada satu pun buku tentang Sumber Cinta itu yang benar-benar serius saya baca, dengan senang hati dan ikhlas sebagaimana saya membaca buku-buku cerita. Selama ini saya membacanya hanya sebagai kewajiban dari sekolah, hanya untuk mematuhi perintah guru. Hanya agar orang tua tidak marah di rumah.
At last, karena kali ini The Power membuat saya...errr...jadi sedikit lebih insaf, maka saya akan memberi 5 dari 5 bintang. Yeah, it's amazing.
Selesai membaca The Power. Masih menginspirasi. Tapi tetap lebih banyak mengkhayalnya daripada berhasilnya, wkwkwk.
Direread sebelumnya, The Power berhasil membuat saya sedikit insyaf. Kali ini The Power berhasil memberikan efek yang sama seperti saya membaca The Secret, yaitu keinginan untuk secara langsung mempraktikkan bagaimana caranya menata perasaan (yaelah perasaan) agar bisa selalu merasa bahaaaaagia.
Masih belum dapat sih, hahhah. Tapi bukunya tetap menginspirasi. Tinggal sayanya aja lagi yang belum menemukan cara yang cocok agar bisa selalu bahagia.
Btw, yang paling jadi sorotan saya saat reread kali ini adalah masalah soal remeh temeh seperti yang saya kutip berikut:
Seberapa Besar Pengaruhnya?
"Dalam situasi yang berantakan, temukan kesederhanaan. Dalam pertikaian, temukan keselarasan. Dalam kesulitan terdapat peluang."
Albert Einstein (1879-1955)
FISIKAWAN PERAIH HADIAH NOBEL
Bila pikiran Anda dipenuhi oleh terlalu banyak detail, soal kecil-kecil saja sudah bisa mengganggu pikiran Anda dan membuat Anda merasa kesal. Anda tidak bisa kaku dalam merasakan kesenangan bila Anda berputar-putar dalam soal-soal yang sepele. Apa pengaruhnya bila Anda membawa pakaian Anda ke binatu pas sebelum mereka tutup? Apa pengaruhnya bagi hidup Anda bila tim olahraga Anda tidak menang pekan ini? Kan masih selalu ada minggu depan. Seberapa pengaruhnya bila Anda ketinggalan bus? Apa pengaruhnya bila di pasar tidak jeruk yang Anda cari? Seberapa pengaruhnya bila Anda harus berdiri antre selama beberapa menit? Di atas segalanya, apa yang diakibatkan oleh hal-hal kecil itu?
Soal remeh-temeh membuat Anda merasa terganggu, dan yang kecil-kecil ini dapat memorak-porandakan hidup Anda. Bila Anda terlalu mempersoalkan hal-hal kecil, Anda tidak akan merasa nyaman. Tak satu pun dari soal remeh ini yang penting dalam keseluruhan hidup Anda. Sederhanakan demi melindungi kenyamanan perasaan Anda. Sederhanakanlah, karena bila Anda melepaskan diri dari soal tetek bengek, Anda dapat memberi ruang bagi segala sesuatu yang Anda inginkan untuk memasuki kehidupan Anda.
Bener banget kan ya? :D
Sekarang kalau ada hal remeh yang membuat saya kesal, kata-kata di atas selalu terngiang-ngiang di telinga saya. Seberapa berpengaruhnya sih masalah itu? Cukup pantaskah masalah itu untuk membuat hati saya tidak nyaman? Saya sudah kesulitan untuk membuat hati saya luar biasa bahagia tanpa perlu ditambah lagi oleh hal remeh yang membuat hati saya malah menjadi tidak nyaman. Tapi ngomong lebih gampang sih daripada praktiknya, wkwkwk. Yang ada, hal-hal kecil yang mengesalkan itu tetap saja membuat saya kesal ;(
Selain masalah hal kecil, ada satu lagi hal yang paling berkesan direread kali ini, yaitu tentang PEP atau Pelatih Emosi Pribadi. PEP ini disamarkan dalam bentuk orang sehari-hari yang melatih kita untuk tetap memilih cinta disetiap situasi atau tidak. Dengan kata lain, PEP ini adalah orang-orang menyebalkan disekitar kita yang berpotensi untuk membuat kita kesal atau sedih, wkwkwk.
Kebetulan bulan ini, saya banyak berhadapan dengan PEP. Beberapa ada yang membuat saya kesal luar biasa. Ada yang membuat saya sampai menangis dan sebagainya. Susah memang untuk mengabaikan mereka, untuk tetap merasa bahagia. Jangankan merasa bahagia, merasa biasa-biasa saja jadi susah kalau PEP ini beraksi. Tapi benar, dengan menganggap mereka sebagai Pelatih Emosi Pribadi, kita jadi lebih mudah mengabaikan mereka. Mengabaikan dalam artian jangan sampai perilaku mereka membuat suasana hati kita jadi sedih berkepanjangan. Ingat, hukum tarik menarik yang positif hanya berlaku jika kita merasa bahagia luar biasa.
So, selalu ada hal baru yang bisa saya dapatkan dari me-reread sebuah buku. Next, saya pengen baca The Magic. Semoga aura positifnya selalu nempel. Saya benar-benar ingin selalu merasa bahagia. Semangaaat!!!
2nd Reread
Lagi demen baca ulang buku-buku The Secret ^_^
Saya cukup heran saat melihat rating yang dulu saya berikan saat membaca buku The Power untuk pertama kalinya. Ratingnya tidak sebagus buku The Secret. Waktu itu saya rasa buku The Power hanyalah versi The Secret yang sengaja dipanjang-panjangkan, hahhah, *sungkemsamasipengarang*.
Tapi setelah membaca untuk yang kedua kalinya. Justru sekarang The Power-lah yang sanggup membuat saya termenung, *halah*. The Power membahas tentang apa sih sebenarnya daya terbesar yang bisa menggerakkan Rahasia?
Apa itu Rahasia sudah dijelaskan di buku The Secret. Rahasia adalah (semoga ini tidak termasuk spoiler) hukum tarik menarik. Menurut #TimTheSecret, hukum tarik-menarik-lah kunci dari semua yang terjadi dihidup kita. Kalau kita menarik yang baik-baik, maka hal yang baik-baik pula yang datang kepada kita, begitu juga sebaliknya. Dan alat yang digunakan untuk menarik hal-hal tersebut adalah pikiran. Kata pamungkasnya adalah "pikiran menjadi sesuatu".
Nah coba tebak, apa Daya yang bisa kita gunakan, untuk dapat menarik sesuatu yang kita inginkan dengan begitu kuat? Jawabannya adalah Cinta (tsaaah). Bisa diterima kan ya? Iyakan saja deh, hahhah.
Jadi The Secret (Rahasia) adalah hukum tarik-menarik, dan The Power (Daya) adalah Cinta.
Sama seperti The Secret, The Power juga dipenuhi dengan kutipan-kutipan dari orang-orang besar, baik dari masa sekarang, maupun masa lampau, dari berbagai agama dan kepercayaan, dari berbagai belahan dunia. Semuanya menyampaikan pesan yang sama tentang kekuatan Cinta.
Cinta dapat melakukan apa saja untuk Anda! Yang harus Anda lakukan adalah mengungkapkan rasa cinta dengan merasa senang, hal negatif apa pun dalam hubungan Anda akan lenyap. Setiap kali Anda dihadapkan pada situasi negatif dalam hubungan, solusinya selalu cinta! Anda tidak akan tahu cara penyelesaiannya, namun bila Anda terus saja merasa senang dan mengungkapkan rasa cinta, penyelesaian akan muncul.
Pesan dari Muhammad, Lao Tzu, Buddha, Yesus, dan semua orang besar sudah cukup lantang dan jernih --- Cinta!
hlm. 222
Intinya, yang bisa saya tangkap dari The Power adalah, saya harus mencari Sumber Daya, yang karena kecintaan kita terhadapnya, bisa memberikan daya dorong yang kuat untuk menggerakkan hukum tarik-menarik. Buku ini juga mengajarkan trik-trik yang bisa kita lakukan untuk bisa selalu menggunakan Cinta. Karena buku ini mengutip semua tokoh besar dari berbagai kepercayaan, dari berbagai waktu dan belahan dunia, maka saya merasa seperti diberi pilihan untuk bebas memilih metode mana yang sesuai dengan "keadaan" saya.
Inilah yang membuat saya merenung. Saya jadi bertanya-tanya. trik mana yang cocok, yang bisa saya gunakan? Apa atau siapa yang dapat menjadi Sumber Daya saya, agar saya selalu bisa "merasa senang dan mengungkapkan rasa cinta" kepada sesama, kepada kehidupan? Jawabannya mudah ternyata. Saya sudah lama tahu. Tapi lebih sering terabaikan daripada diingat ;)
The Power membuat saya menyadari kenapa selama ini Sumber Daya itu terabaikan oleh saya. Saya tidak pernah berusaha untuk mengenal Sumber Daya itu lebih dekat. Bukankah ada pepatah yang mengatakan tak kenal maka tak sayang? Bagaimana bisa saya menjadikannya Sumber Daya kalau saya sendiri tidak pernah berusaha untuk itu?
Tidak terhitung berapa buku yang sudah saya baca. Banyaknya diantaranya tebalnya seperti bantal. Tapi tidak ada satu pun buku tentang Sumber Cinta itu yang benar-benar serius saya baca, dengan senang hati dan ikhlas sebagaimana saya membaca buku-buku cerita. Selama ini saya membacanya hanya sebagai kewajiban dari sekolah, hanya untuk mematuhi perintah guru. Hanya agar orang tua tidak marah di rumah.
At last, karena kali ini The Power membuat saya...errr...jadi sedikit lebih insaf, maka saya akan memberi 5 dari 5 bintang. Yeah, it's amazing.
fantastic, brilliant, amazing!
I discovered [bc:The Secret|5102674|The Secret|Rhonda Byrne|http://photo.goodreads.com/books/1224349247s/5102674.jpg|2001660] years ago and this next book is just as good, if not better. It has definitely changed my life, and confirmed for me that LoA exists and is amazing. I love how Byrne really puts these ideas into the mainstream and in such a readable, gorgeously presented book.
You can bet I am moving on to her third book, [bc:The Magic|13258870|The Magic|Rhonda Byrne|http://photo.goodreads.com/books/1340333175s/13258870.jpg|18435172], as soon as possible.
Thank you!!
I discovered [bc:The Secret|5102674|The Secret|Rhonda Byrne|http://photo.goodreads.com/books/1224349247s/5102674.jpg|2001660] years ago and this next book is just as good, if not better. It has definitely changed my life, and confirmed for me that LoA exists and is amazing. I love how Byrne really puts these ideas into the mainstream and in such a readable, gorgeously presented book.
You can bet I am moving on to her third book, [bc:The Magic|13258870|The Magic|Rhonda Byrne|http://photo.goodreads.com/books/1340333175s/13258870.jpg|18435172], as soon as possible.
Thank you!!
I read and watched The Secret when it first came out and I really enjoyed it. I will say, The Power is even better. I LOOOVED it. I actually listened to it in my car, TWICE. I started it up a second time as soon as I was finished with it the first time. Life-Changing!
There is some pretty good ideas to work with there. And this is the dumbest line I ever wrote in some review.
The law of attraction is a radically positive belief system with about a million holes. If you’re interested in “the secret”, Byrne’s first novel explains the concept fairly thoroughly. There really wasn’t a reason to write another book.