Reviews tagging 'Misogyny'

Hallowe'en Party by Agatha Christie

9 reviews

startjpw23's review against another edition

Go to review page

adventurous dark mysterious medium-paced
  • Plot- or character-driven? Plot
  • Strong character development? No
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? It's complicated

3.5

This is a Hercule Poirot mystery. Poirot is now elderly. There is a Halloween party for a group of children in an English town. One of the children is murdered at the party. A famous author, who is a friend of Poirot, was at the party. She asks Poirot to come to the town the party took place in to help solve the mystery. A former police inspector, who also is a friend of Poirot, lives in this town. The author and the former police inspector assist Poirot. I found most of the people Poirot interacted with insufferable and irritating. It was interesting seeing how Poirot interviewed people and solved the mystery. Although I found part of the motivation for the murder a bit of a stretch, I did think the solution of the mystery was a clever one. Overall, I enjoyed the book. It doesn't make me particularly motivated to read more Agatha Christie books though.

Expand filter menu Content Warnings

nialiversuch's review against another edition

Go to review page

adventurous funny mysterious reflective medium-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? N/A
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? Yes

2.75


Expand filter menu Content Warnings

ilana_pop's review against another edition

Go to review page

2.0

i'm sorry, but this was mindblowingly boring

Expand filter menu Content Warnings

renpuspita's review against another edition

Go to review page

mysterious tense medium-paced
  • Plot- or character-driven? Plot
  • Strong character development? No
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? It's complicated
  • Flaws of characters a main focus? No

4.0

 Setelah Murder in Mesopotamia dan The Pale Horse, Hallowe'en Party atau Pesta Halloween jadi buku ketiga dari Dame Agatha Christie yang gue baca di tahun 2023. Buku ini dibaca bareng-bareng teman BBI Joglo yaitu Dion, Hani dan Ratih. Buddy read ini lebih ke spontanitas soalnya waktu itu Hani nanya ada film Poirot versi Kenneth Brannagh yang terbaru yaitu Haunting in Venice. Gue terus nyamber kalau itu diambil dari buku Halloween Party. Lalu Dion pun ngajak baca bareng dimana Ratih pun nimbrung. Ya udahlah kami semua buddy read di Twitter, walau kayaknya baru gue sama Dion yang selesai duluan nih XD.

"Aku pernah melihat pembunuhan!", itulah yang dikatakan Joyce, gadis umur 13 tahun yang dikenal pembual oleh orang - orang di Woodleigh Common. Joyce mungkin hanya membual, tapi sayangnya ada orang yang mengira kalau apa yang dikatakan Joyce itu benar dan Joyce pun harus tewas tenggelam dalam ember berisi apel - apel pada pesta Halloween. Ariadne Oliver yang doyan apel sampai trauma dan langsung menghubungi sobatnya, sang detektif partikelir kenamaan, Hercule Poirot. Tidak butuh waktu lama bagi Poirot untuk menyelidiki kasus pembunuhan ini, dengan dibantu juga oleh kawan lamanya, Inspekstur Spence dan adik Spence, Elspeth McKay dengan pengamatannya yang tajam akan masyarakat Woodleigh Common serta kasus - kasus kematian di beberapa tahun yang lalu. Semakin Poirot berusaha menyelediki kasus - kasus mana yang kemungkinan dilihat oleh Joyce, semakin rumit penyelesaiannya! Poirot pun diburu waktu untuk menyelesaikan kasus dengan dua pertanyaan yang menggantung. Benarkan Joyce melihat pembunuhan atau dia hanya membual saja? Lalu siapa yang membunuh Joyce kalau gadis itu sebenarnya tidak membual?

Gue sendiri hanya bisa menebak siapa pelakunya dengan separuh benar dan sejujurnya gue ga menyangka kalau motif di balik pembunuhannya sebagiannya bisa sampai seruwet itu. Untuk kali ini plot twistnya gue acungin jempol, ga kayak di Murder in Mesopotamia yang menurut gue rada outlandish atau The Pale Horse yang rada klenik. Layaknya novel misteri, banyak red herring yang diumpankan Dame Christie pada pembaca. Red herringnya pun kadang ga kelihatan karena tersembunyi di balik percakapan - percakapan yang menurut gue beberapa sangat bertele - tele dan ga langsung on point. Baca buku ini emang harus sabar, hehehe. Bahkan meskipun gue berusaha fokus dalam memecahkan misteri, ternyata tetep aja ada yang terlewatkan. Di balik kasus pembunuhan Joyce, ada empat kasus pembunuhan yang terjadi bbrp tahun lalu yang harus dipecahkan Poirot. Seperti kasus surat warisan dari seorang janda kaya raya yang codicilnya dipalsukan oleh gadis au pair (atau helper) si janda, kasus ditikamnya seorang pemalsu dokumen yang juga pegawai di sebuah firma, kasus dicekiknya guru di sekolah Joyce dan satu kasus kematian lagi. Walau awalnya emang kelihatan ga berhubungan, ternyata beberapa emang ADA hubungannya dan semuanya pun terungkap di akhir. Untuk endingnya gue cukup puas walau sayangnya penyelesaiannya agak menggantung.

Buku ini infonya ditulis pada jelang akhir karir Dame Christie (tahun 1969) dan ada semacam nyeritain kasus - kasus Poirot yang lama (paling mencolok Mrs McGinty, sayang gue belum punya bukunya). Pun beberapa bahasan di buku ini menurut gue sangat so yesterday dan sexist banget. Kayak awalnya Joyce diduga dibunuh karena alasan seksual, bahkan Poirot sampe nanya apa Joyce itu seksi. Astaga, Joyce itu baru 13 tahun huhuhu. Pun ada bagian yang menurut gue euh banget (kayak salah satu tokoh, Michael Garfield memuji Miranda itu cantik, padahal Miranda kan masih bocah umur 12 tahun wkwk) Selain itu banyak prejudice terhadap orang - orang yang diduga membunuh karena adanya mental disorder. Emang agak triggering ya beberapa isinya, namun mungkin juga agak menggambarkan kondisi pada tahun 1969 (era hippies) walau gue kurang tahu buku ini settingnya pada tahun berapa karena gue belum baca semua buku Poirot. 

Salah satu novel Dame Christie yang menurut gue misterinya cukup solid dan bahkan tensinya memuncak pas mendekati akhir cerita. Deduksi Poirot pun sangat menarik untuk dibaca. Sayangnya, gue merasa ini nanti versi filmnya Kenneth Brannagh sepertinya bakal loosely adaption dari buku ini. Selain judulnya beda (jadi Haunting in Venice), lokasinya juga beda (malah di Venesia), ceritanya pun beda (Ada seance. Padahal di buku ini ga ada sama sekali!), bahkan di filmnya pun tokoh Joyce Reynolds malah diperankan...Michele Yeoh??? Ini sih udah pasti ga patuh bukunya sama sekali dan kemungkinan besar kayak The Pale Horse yang versi buku dan filmnya (yang ada Rufus Sewell) akan sangat berbeda. 

Expand filter menu Content Warnings

fanboyriot's review against another edition

Go to review page

mysterious slow-paced
  • Plot- or character-driven? Plot
  • Strong character development? No
  • Loveable characters? No
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? Yes

2.0

I picked this up at random but honestly didn’t really care for it.  There was detailed settings immersing you into the world but there was no character development, the overall plot fell flat, and it was incredibly misogynistic.  There were also some terms through I that I didn’t like and while it might have been published 2001 it’s still pathetic.  Honestly, I was just waiting for it to end.  I only finished it out of spite.

Expand filter menu Content Warnings

poirot's review against another edition

Go to review page

mysterious medium-paced
  • Plot- or character-driven? Plot
  • Strong character development? No
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? No

3.75


Expand filter menu Content Warnings

maeverose's review against another edition

Go to review page

This felt very victim-blame-y ??? When they’re discussing the girl who was murdered, they bring up that she was ‘mature for her age’ (Poirot used the word ‘sexy’… she’s 12-13) and said that could have been partly to blame for why she was killed. Mrs Oliver also said she didn’t like her and found her to be boastful and annoying, to which Poirot says ‘the personality of the victim is the cause of many a murder’. There was another comment earlier when two kids were caught making out and Mrs Oliver noted very unnecessarily that the 12 year old girl’s chest was well developed for her age…… 

How was this written by a woman?

Expand filter menu Content Warnings

farbooksventure's review against another edition

Go to review page

mysterious medium-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? N/A
  • Loveable characters? N/A
  • Diverse cast of characters? N/A

3.25

Di antara 10 buku Agatha Christie yang aku baca tahun ini, Pesta Halloween memang merupakan salah satu judul yang berkesan. Alurnya cepat. Banyak petunjuk menarik muncul ke permukaan cerita tanpa membuat pusing pembaca. Berbagai karakter yang diperkenalkan juga memorable dan asyik untuk diteliti. Pembaca rutin Christie juga akan senang ketika mendapati nama lama seperti Ariadne Oliver, Inspektur Spence, dan Mrs. McGinty muncul kembali.

Harus aku akui, pendapat positif terhadap buku Pesta Halloween ini bisa jadi juga muncul karena aku kebetulan berhasil menebak si pelaku. Sebagai pembaca misteri yang tidak terlalu cermat, aku jarang sekali bisa menebak pelaku dalam cerita. Jadi, sangat mungkin keberhasilan ini membuat aku sangat bias untuk menyukai bukunya.

Sayang sekali, aku tidak bisa memberi Pesta Halloween rating lebih tinggi karena internalized misogyny dan kemunculan komentar-komentar yang patut dipertanyakan masih cukup kentara (disappointed but not surprise honestly).

Expand filter menu Content Warnings

mrkdk's review against another edition

Go to review page

mysterious medium-paced
  • Plot- or character-driven? Plot
  • Strong character development? No
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? It's complicated

4.0


Expand filter menu Content Warnings
More...