Scan barcode
novi's review against another edition
challenging
dark
emotional
sad
medium-paced
- Plot- or character-driven? A mix
5.0
Baca ini aku inget Pachinko, sama2 novel historical fiction tentang perjuangan perempuan dari bawah, yang merupakan korban dari situasi politik di luar kendalinya. Kalo di Pachinko diceritakan sampai 4 generasi, kalo di Entrok sampai 3 generasi. Tapi kalo di Pachinko, walaupun tokoh utamanya wanita, tapi terasa lebih meluas ke tema keluarga, sedangkan Entrok betul-betul fokus ke 2 karakter wanitanya, yaitu ibu anak Marni dan Rahayu, di mana tiap bagiannya kita baca dari sudut pandang mereka berdua secara bergantian.
Bakal panjang banget kalo mau bahas buku ini secara mendalam, tapi ini buku yg padat walaupun gak tebal. Kritik terhadap penguasa rezim sangat tajam dan nyata di sini, dan banyak unsur isu yang masuk, banyak sekali. Karakter-karakternya sangat terasa nyata. Pada intinya ini cerita tentang wanita, tapi juga cerita tentang hubungan ibu dan anak. Aku dibikin nangis sama buku ini 1x, hampir nangis 1x. Soalnya lagi baca di tempat umum, jd ditahan2. Iya buku ini penulisannya sangat bikin ingin baca terus. Aku baca ini kayaknya dalam 3x duduk. Walaupun sejak di Prolog tone buku sudah di-set suram (yang mana itu bukan favoritku), tapi sekali lagi narasi karakter Marni terutama, buatku sangat menarik dan bikin ga bisa berhenti baca.
Sedikit catatan soal trigger warning, mau jelasin dikit soal trigger ku yg ada di sini yaitu rape. Ada narasi tentang itu yang diceritakan ulang, jadi tidak on page kita "menonton" pada saat kejadian. Tapi narasi cukup graphic dan terjadi kepada anak di bawah umur, (agak mild spoiler tapi menurutku ini penting kalo itu triggermu) dan narasi itu tidak terjadi kepada tokoh2 utama.
Bakal panjang banget kalo mau bahas buku ini secara mendalam, tapi ini buku yg padat walaupun gak tebal. Kritik terhadap penguasa rezim sangat tajam dan nyata di sini, dan banyak unsur isu yang masuk, banyak sekali. Karakter-karakternya sangat terasa nyata. Pada intinya ini cerita tentang wanita, tapi juga cerita tentang hubungan ibu dan anak. Aku dibikin nangis sama buku ini 1x, hampir nangis 1x. Soalnya lagi baca di tempat umum, jd ditahan2. Iya buku ini penulisannya sangat bikin ingin baca terus. Aku baca ini kayaknya dalam 3x duduk. Walaupun sejak di Prolog tone buku sudah di-set suram (yang mana itu bukan favoritku), tapi sekali lagi narasi karakter Marni terutama, buatku sangat menarik dan bikin ga bisa berhenti baca.
Sedikit catatan soal trigger warning, mau jelasin dikit soal trigger ku yg ada di sini yaitu rape. Ada narasi tentang itu yang diceritakan ulang, jadi tidak on page kita "menonton" pada saat kejadian. Tapi narasi cukup graphic dan terjadi kepada anak di bawah umur, (agak mild spoiler tapi menurutku ini penting kalo itu triggermu) dan narasi itu tidak terjadi kepada tokoh2 utama.
Content Warnings
Graphic: Death, Infidelity, Classism, Rape, and Sexism
Moderate: Grief, Violence, and Sexual content
Minor: Car accident and Death of parent
More...