Reviews tagging 'Death'

Ferals #3: The White Widow's Revenge by Jacob Grey

1 review

renpuspita's review against another edition

Go to review page

adventurous dark tense fast-paced
  • Plot- or character-driven? Plot
  • Strong character development? It's complicated
  • Loveable characters? It's complicated
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? Yes

3.0

 Setelah mengenal kemampuan pengendali gagak dan mengalahkan musuh yang membunuh orang tuanya dan dilanjutkan bertarung dengan Feral buas pengendali lalat yang sempat menguasai kepolisian, petualangan Caw pun berakhir di buku ketiganya, The White Widow's Revenge. Sayangnya, meski dibilang ini buku pamungkas, ada beberapa hal yang bikin gue merasa ga terlalu puas sama seperti saat baca buku 1 dan 2.

Di buku ketiganya, Caw kembali melawan Feral laba-laba. Masalahnya, Spinning Man sudah tiada di buku pertama, jadi sekarang siapa yang dilawan Caw? Seakan masalah juga datang bertubi - tubi, Selina hilang dari rumah sakit dan napi - napi yang menjadi Feral gegara tindakan Bunda Lalat di buku 2 sekarang mulai berbuat onar. Caw dan para Feral baik yang mendapat bantuan Feral baru, yaitu Feral Coyote bernama Johnny Fivetails tentu saja berusaha menggagalkan tindak kejahatan mereka. Seakan ingin mengekskalasi konflik, dibuatlah para Feral ini jadi ragu - ragu sama Caw, mengingat Caw memegang dua relik penting yang membuat Feral gagak disegani. Pada akhirnya, Caw harus kembali menghadapi musuh lamanya yang entah gimana bisa balik lagi dan jadi tahu kenyataan yang disembunyikan sama pendahulunya dulu.

Alurnya sendiri tetap cepat dan konfliknya pun sebenarnya termasuk yang ringan tapi bisa banget memainkan emosi. Yang bikin gue kesel adalah selain Caw ini gampang percaya sama orang, gampang juga kena tipunya. Like, di setiap buku si Caw ini kena tipu mulu astaga. Untuk ukuran anak jalanan, Caw ini suka menurunkan kewaspadaan ya :'). Walau gue suka sama kegigihan Caw buat menyelamatkan Selina padahal Selina itu dulunya ada di pihak musuh, tetep aja agak gemes baca sikap Caw yang kadang juga taking things for the granted, terutama sama hubungannya dengan para gagak. Ini juga yang bikin gue ngurangin rating
karena  gue ga terima salah satu gagak jadi harus berkorban, huhuhu .


Masih sama kayak pendahulunya, di series Ferals ini tokoh anak - anaknya hanya sedikit, cuma Caw, Lydia, Selina dan juga Pip, bocah Feral tikus. Sisanya ya banyakan orang dewasa yang dulunya juga veteran Musim Panas Kelam. Jadi, menurut rada kurang seimbang juga apalagi musuhnya pun orang-orang dewasa . Jadi kayak gampang kalah ya ini orang dewasanya, hahaha. Pun perang terakhirnya juga kayak yang gampang banget selesainya kalau dibandingkan sama buku satu dan dua. Meski begitu, gue cukup apresiasi sama cara Jacob Grey buat mengakhiri kisah Caw di buku tiga. Semua konfliknya udah selesai, rahasia Feral Gagak juga sudah terungkap termasuk rahasia di balik Batu Tengah Malam. Meski gue kadang juga kesel sama tindakan - tindakan beberapa tokoh kayak Felix Quaker yang main rahasia dan baru ngomong pas akhir-akhir. Kayak, seandainya Quaker jujur dari awal, ya ga bakalan Caw babak belur kesana kemari kan, lel.

Sebagai satu kesatuan series, gue tetep merekomendasikan series Feral ini kalau kamu nyari fantasy untuk middle grade atau YA dengan tone yang cukup gelap, suram dan seakan ga ada harapan. Pun tiap bukunya juga tipis dan alurnya cepat jadi cukup seru juga buat dibaca, selain juga bakal bikin greget sama Caw yang kadang - kadang bingung kadang gegabah hehehe. Ceritanya yang cuma tiga buku pun pas buat binge reading, tanpa harus dipanjang2kan kayak serial fantasy middle grade lain yang ...ya YTTA lah ya :))). 

Expand filter menu Content Warnings
More...