Reviews with content warning for Pedophilia - Into the Water

This book closely followed several seemingly intertwined unfortunate “drownings.” Throughout the most recent tragedies, the characters are forced to confront past trauma and mistakes, so they can understand, learn, and heal. I expected the plot to have a closer connection to witchcraft/the previous “witches” drowned, but it instead felt like a side note. I enjoyed the plot overall, but would have loved if this element was explored more. While the use of multiple character perspectives can be confusing at times, it ultimately complements the story by providing an omniscient POV.

Content Warnings

brenxbee's review

Go to review page

dark mysterious tense medium-paced

Plot- or character-driven? A mix
Strong character development? No
Loveable characters? No
Diverse cast of characters? No
Flaws of characters a main focus? It's complicated

3.0

Content Warnings

blackferrum's review against another edition

Go to review page

dark mysterious reflective tense slow-paced

Plot- or character-driven? Character
Strong character development? Yes
Loveable characters? It's complicated
Diverse cast of characters? Yes
Flaws of characters a main focus? Yes

3.75

Actual rating: 3,8

Baca ini setelah 2 tahun dan kesannya beda banget waktu pertama kali baca. Well, aku lupa dulu kenapa bisa betah sama narasi khas dari penulis yang emang panjang dan mampir-mampir dulu, tapi sebenernya beberapa aspek bagus.

Pertama, aku suka voice karakternya bisa dibedakan. Memang, karakternya banyak banget, sampai beberapa waktu setelah mulai mesti mengingat dia siapa, relasinya dengan si ini apa. Tapi ya itu tadi, setiap karakter punya ciri khas. Kalau dilihat secara umum, Julia sekilas sama kayak Louise, sama-sama punya gangguan mental dan kelihatan nggak bisa dealing with the past, tapi selain keterangan ini pov siapa di awal bab, mereka bisa dibedakan.

Kedua, alur yang menapak satu demi satu tangga hingga sampai konfliknya bagus. Yep, memang sih, kesannya kayak belok ke kanan dulu padahal bisa langsung belok kiri aja. Kayaknya ini ciri khas PH naikin tension di ceritanya agar bisa makin naik (?) plus dia nggak segan-segan membeberkan banyak rahasia dari setiap karakternya biar pembaca makin bingung mau ngarahin telujuk ke mana.

Ketiga, proyek Nel Abott soal Kolam Penenggelaman itu bagus. Maksudku, aku paham kenapa dia jadi terobsesi dengan sungai itu dan emang ceritanya kelam-kelam semua. Oh, salah satu kebenaran mengenai kematian salah satu korban Kolam Penenggelaman itu duh, ngeri, sih. Bikin sadar kalau ternyata batas antara mimpi dan ingatan itu beda tipis.

Terakhir, aku suka ilustrasi sampulnya, sih. Kerasa kesan air dan misterinya.

Bagian yang mungkin bikin kurang sreg sih, ya narasi yang mesti ke mana-mana dulu atau rahasia karakter lain ditebar biar orang nggak bisa langsung nebak. Yah, ini memang jadi keuntungan sekaligus kelemahan. Salah satu kelemahannya, rawan bikin bosen dan karena rahasia masing-masing orang terasa pribadi banget, rasanya malah kayak kita lagi ngintip gitu.

Bagian yang juga jadi perhatian itu dinamika hubungan antara Nel dan Julia. Kasihan sih, mereka banyak salah paham di masa lalu.

Oh, di buku ini ada isu sensitif soal pedofilia, medium sih, tapi hati-hati aja.

***

Jules (Julia) Abbott harus kembali ke Rumah Penggilingan─rumah masa kecilnya─karena kakak sekaligus saudara satu-satunya, Nel Abbott, ditemukan terapung di atas Kolam Penenggelaman.

Kisah-kisah mistik sekaligus mitos yang berkembang di masyarakat sekitar Beckford sepertinya sudah cukup kental, sehingga penemuan mayat Nel dianggap memiliki kaitan dengan kematian 4 wanita lain (yang berbeda generasi); Libby, Anna, Lauren, dan Katie yang juga meninggal dalam sungai tenang namun menghanyutkan itu.

Unsur thriller yang dipadukan dengan sedikit unsur paranormal ini membuat pembaca ngeri sekaligus penasaran. Bagaimana kisah orang-orang di sekitar Nel yang mencari motif dan alasan "kenapa" dan "bagaimana" dirinya meninggal hingga ditemukan di air yang baginya sudah menjadi "teman hidup" itu.

Sudut pandangnya berubah-ubah pada setiap chapter. Bisa sudut pandang pertama maupun ketiga, tergantung pada siapa yang bertutur dalam chapter tersebut. Agaknya memang membingungkan di awal. Nama-nama tokoh yang terlibat tidak sedikit, walaupun memang kebanyakan masih memiliki relasi, tapi tetap saja aku sempat berhenti sejenak untuk mengingat-ingat siapa yang dimaksud Jeannie, Mark, Josh, Helen, Alec, dan masih banyak lagi.

Ini buku kedua Paula Hawkins yang aku baca, setelah sebelumnya berkenalan dengan karya pertama sekaligus fenomenalnya, Girl On The Train. Tipikal "drama" yang ditulis Paula tampaknya masih belum berubah, masih sama-sama mengandung unsur sederhana-namun-rumit. Jika kalian sudah membaca dua bukunya pasti akan paham maksudku, karena ini khas banget!

Karena itu spekulasiku dari awal benar meskipun kadang terbantah di beberapa bagian, tapi spekulasi lain muncul. Yah, bukunya tebal, jadi kalian juga pasti akan sangat penasaran bagaimana dan kenapa Nel Abbott ini malah memilih mati di sungai yang notabene adalah "hidup"nya.

Perfect 5 stars for this book! Terjemahannya oke banget (bakal jadi langganan terjemahan dari Naoura Books, nih, hehe), mudah dipahami, dan nggak bikin bingung. Plot twist di akhir memang nggak "wah" tapi bakal bikin pembaca langsung mencak-mencak nggak jelas karena "Seriously?"

Pencinta thriller dan karya Paula Hawkins, wajib baca ini!

Content Warnings

lulu2312's review

Go to review page

dark mysterious tense medium-paced

Plot- or character-driven? Plot
Strong character development? It's complicated
Loveable characters? It's complicated
Diverse cast of characters? Yes
Flaws of characters a main focus? Yes

3.5

It was a really easy book to read. I read it in two days and enjoyed it. But there are things in there that I didn't like, like pedophilia which isn't really condemned and the plot was pretty predictable except for the last sentence where I was like, okay, I didn't really see it coming. But overall it was good!

Content Warnings