Take a photo of a barcode or cover
Superficial, too fluffy and nothing new—this was the type of almost-cute read that you'll forget a few days after. Plot was nothing special and characters were stereotyped, and didn't have much development. Besides, there was a lot of telling rather than showing, and ultimately I found myself eager to finish the book so I could read something else.
Cute YA. I knew it would be fluffy which is why I picked it. Sophie was a very likable character though.
A quick read, full of lots of food. My mouth was watering through most of the book!
This book was okay. It was unique bit the storyline wasn't very exciting. I would recommend it to anyone who wants a quick, cute, and fun read.
If you want to read a feel-good book without the angsty side that most contemporary books have, then Pizza, Love, and Other Stuff That Made Me Famous is the right book for you. :))
P.S. I was Team Alex all throughout the book.
P.S. I was Team Alex all throughout the book.
Dari judulnya, saya sudah bisa menebak kalau buku ini tentang masakan. Tapi tetap terkaget-kaget juga saat membaca isinya yang mirip acara Master Chef :D
Setelah membaca Gates of Rome dan Quo Vadis yang lumayan berat. Saya banting stir membaca kisah anak belasan tahun yang ringan dan menghibur.
Ceritanya tentang Sophie, anak seorang pemilik restoran yang dipaksa oleh sahabatnya untuk mengikuti sebuah reality show memasak. Sophie berhasil lolos dan dimulailah perjuangannya untuk menjadi seoraeng koki profesional.
Ceritanya penuh dengan drama ala remaja. Teman yang juga jadi lawan, masalah cowok, dan konflik yang katanya sengaja diciptakan oleh pihak reality show.
Sempat bosan ditengah-tengah karena menurut saya alurnya lambat sekali.
Endingnya meskipun menghangatkan hati, tapi menurut saya agak kurang wow gimana gitu.
Tapi secara keseluruhan ceritanya asik. Ada beberapa resep yang diselipkan disetiap akhir bab. Pengen mencoba tapi saya rasa saya tidak sanggup. Lebih dari separo nama-nama bahan masakannya tidak saya kenal. Entah kapan saya bisa memasak atau memakan masakan profesional seperti itu.*nangis*.
At last, lumayan lah. Covernya juga cantik dan pembatas bukunya lumayan unik. So, 3 dari 5 bintang. I liked it.
Setelah membaca Gates of Rome dan Quo Vadis yang lumayan berat. Saya banting stir membaca kisah anak belasan tahun yang ringan dan menghibur.
Ceritanya tentang Sophie, anak seorang pemilik restoran yang dipaksa oleh sahabatnya untuk mengikuti sebuah reality show memasak. Sophie berhasil lolos dan dimulailah perjuangannya untuk menjadi seoraeng koki profesional.
Ceritanya penuh dengan drama ala remaja. Teman yang juga jadi lawan, masalah cowok, dan konflik yang katanya sengaja diciptakan oleh pihak reality show.
Sempat bosan ditengah-tengah karena menurut saya alurnya lambat sekali.
Endingnya meskipun menghangatkan hati, tapi menurut saya agak kurang wow gimana gitu.
Tapi secara keseluruhan ceritanya asik. Ada beberapa resep yang diselipkan disetiap akhir bab. Pengen mencoba tapi saya rasa saya tidak sanggup. Lebih dari separo nama-nama bahan masakannya tidak saya kenal. Entah kapan saya bisa memasak atau memakan masakan profesional seperti itu.*nangis*.
At last, lumayan lah. Covernya juga cantik dan pembatas bukunya lumayan unik. So, 3 dari 5 bintang. I liked it.
Hmmm... It was simple yet quite entertaining for an afternoon read. Something you could open in-between serious books.