4.19 AVERAGE

emotional lighthearted mysterious reflective medium-paced

I remember it being okay enough

I loved this book! It was one of the few movies I enjoyed as a child too. I like the way Burnett describes the characters and creates magical imagery out of ordinary things.
emotional hopeful inspiring sad medium-paced
Plot or Character Driven: A mix
Strong character development: Yes
Loveable characters: Yes
Diverse cast of characters: N/A
Flaws of characters a main focus: No

Kapten Crew adalah seorang prajurit muda kaya raya yang bertugas di India. Putri semata wayangnya, Sara, sejak lahir terbiasa hidup dalam kemewahan, mengenakan pakaian-pakaian bagus nan mahal dan dilayani para pelayan. Namun demikian, Sara bukanlah anak yang sombong dan manja, sebaliknya dia cerdas, sopan, dermawan, dan kepalanya sering dipenuhi pikiran-pikiran serius dan khayalan-khayalan penuh imajinasi. Ibu Sara telah meninggal saat melahirkan putrinya. Hubungan Sara dan ayahnya sangat dekat dan mereka sangat saling menyayangi, namun ketika Sara berumur tujuh tahun mereka harus berpisah karena sang kapten mengirim Sara untuk bersekolah di sekolah asrama putri milik Nona Minchin di London.

Nona Minchin adalah seorang wanita yang penuh curiga, licik dan tamak. Dia tidak menyukai Sara karena menganggapnya anak manja dan malas, dan bertambah dengki sejak Sara tidak sengaja mempermalukannya saat pelajaran Bahasa Perancis. Meski demikian, Nona Minchin selalu menjilat dan memamerkan Sara sebagai kebanggaan sekolah asramanya karena kekayaan anak itu, pakaiannya yang selalu mewah dan otaknya yang cemerlang. Di asramanya Sara diizinkan memiliki kamar dengan ruang tamu untuknya sendiri, mendapatkan fasilitas kuda poni dan kereta, bahkan seorang pelayan pribadi.

Di sekolah, Sara disukai dan dikagumi hampir semua anak. Selain kemewahan yang sudah disebutkan di atas, anak-anak paling kagum pada kemampuan Sara bercerita dan berimajinasi. Sara senang menceritakan kisah-kisah khayalannya sendiri pada anak-anak itu. Dia juga tidak pilih-pilih teman, dia dengan senang hati bersahabat dengan Ermengarde St. John yang gemuk dan lamban belajar, Lottie yang masih kecil dan sering rewel, dan Becky si gadis pesuruh. Tentu saja ada juga anak-anak yang iri dengki terhadap Sara dan sering mengejeknya dengan sebutan “Putri Sara”.

Memang salah satu khayalan Sara adalah bahwa dirinya seorang putri. Dan sebagai seorang putri, dia harus bersikap seperti seorang putri juga. Dia belajar selalu bersikap anggun, sabar, dan terutama senang berbagi dengan orang lain yang kurang beruntung.

Kabar bahwa ayah Sara telah meninggal dalam keadaan bangkrut seketika mengubah total kehidupan gadis itu. Nona Minchin yang kecewa berat karena tidak mendapat keuntungan apa pun dari kekayaan si kapten melampiaskannya pada Sara dengan menjadikannya gadis pesuruh. Semua fasilitas pelayanan pribadinya diambil, Sara harus tinggal di kamar sempit usang di loteng dan mengenakan pakaian lama. Dia tidak boleh lagi belajar di sekolah, dan makanan juga diberikan sekedarnya. Lebih dari itu, dia sering dibentak dan dipaksa bekerja keras, dan anak-anak di sekolah menjauhinya. Sara kesepian, kelaparan dan merana. Untungnya dia memiliki karakter yang tegar dan kuat, dan khayalannya menjadi senjata andalan untuk terus maju menghadapi kehidupan barunya.

Banyak banget pelajaran dan pesan moral yang bisa didapatkan di dari buku ini: jangan sombong meskipun kamu kaya raya, selalu bersikap baik pada orang lain dan sering-seringlah berbagi, jangan pilih-pilih teman karena teman yang paling setia seringkali bukan yang paling kaya atau paling cerdas, tegar dan jangan mudah menyerah dalam menghadapi cobaan, dsb. Tokoh Sara seperti segunung kebajikan untuk dijadikan suri tauladan anak-anak dimana pun. Dan imajinasi. Jangan meremehkan imajinasi, karena dengan imajinasi kita dapat mengubah (meski cuma dalam kepala kita) keadaan sesulit apapun menjadi lebih seru dan menyenangkan, seperti Sara yang selalu berpura-pura kalau dirinya adalah seorang putri yang menjadi tahanan di Penjara Bastille di Perancis. Dari nasib papa Sara sebelum meninggal nampaknya juga terselip pesan moral untuk jangan terlalu mengejar harta kekayaan karena malah akan membawa petaka, lebih baik hidup berkecukupan asalkan bahagia.

Kalau masih kecil, gue pasti lebih suka lagi sama buku ini. Sayangnya di umur segini, gue merasa karakter Sara itu..more...
emotional hopeful slow-paced
Plot or Character Driven: Character
Strong character development: N/A
Loveable characters: Yes
Diverse cast of characters: N/A
Flaws of characters a main focus: N/A
dark hopeful inspiring reflective medium-paced
Plot or Character Driven: A mix
Strong character development: No
Loveable characters: Complicated
Diverse cast of characters: Yes
Flaws of characters a main focus: No

Expand filter menu Content Warnings
dark emotional hopeful inspiring reflective sad medium-paced
Plot or Character Driven: A mix
Strong character development: Complicated
Loveable characters: Yes
Diverse cast of characters: Complicated
Flaws of characters a main focus: No
adventurous funny hopeful inspiring lighthearted reflective medium-paced
Plot or Character Driven: A mix
Strong character development: Yes
Loveable characters: Yes
Diverse cast of characters: Yes
Flaws of characters a main focus: No

How had I never read this before?!? I loved the 90s and Shirley Temple movies of this story, and read The Secret Garden a bunch growing up, but never read The Little Princess until now. Perfectly charming!