Take a photo of a barcode or cover
challenging
informative
inspiring
reflective
fast-paced

"Yang bermasalah dengan gender adalah ia menentukan bagaimana kita seharusnya, bukan mengakui siapa kita sebenarnya. Bayangkan, betapa lebih bahagianya kita, dan seberapa bebas diri kita sebenarnya, jika kita tidak memiliki beban ekspektasi gender."
BIG SHOUT OUT! untuk buku mungil yang super insightful ini. Emang lagi kepengen baca bacaan alternatif, terutama tentang feminisme. Banyak rekomendasi dari Twitter dan Instagram, kalo harus coba baca buku ini untuk permulaan. BENAR SEKALI, buku[b:A Feminist Manifesto: Kita Semua Harus menjadi Feminis|53434384|A Feminist Manifesto Kita Semua Harus menjadi Feminis|Chimamanda Ngozi Adichie|https://i.gr-assets.com/images/S/compressed.photo.goodreads.com/books/1589754619l/53434384._SX50_.jpg|83023759] buku tipis yang isinya ringan tapi memberikan pengetahuan yang penting. Buku tipis ini memang ditulis berdasarkan seminar si penulis di acara TEDx dan surat penulis untuk sahabatnya. Itu yang menurutku sangat unik.
To be honest, aku lebih suka buku tema feminis yang disampaikan seperti ini. Tidak "berat" dan tidak eksklusif. Semua isu-isu feminis dan kesetaraan dibahas dengan bahasa yang SANGAT AMAT SEDERHANA. Deskripsi yang dijelaskan oleh penulis adalah hal yang berdasarkan pengalaman si penulis sendiri. [b:A Feminist Manifesto: Kita Semua Harus menjadi Feminis|53434384|A Feminist Manifesto Kita Semua Harus menjadi Feminis|Chimamanda Ngozi Adichie|https://i.gr-assets.com/images/S/compressed.photo.goodreads.com/books/1589754619l/53434384._SX50_.jpg|83023759] secara gamblang menjelaskan pada pembaca bahwa semua orang bisa jadi feminis, jika kita aware terhadap ketidaksetaraan, kita bisa disebut sebagai feminis.
"Apa premis yang kau miliki? Premis feminismu seharusnya: Diriku adalah penting. Aku sama pentingnya dengan orang lain."
Yang aku suka dari penjabaran [a:Chimamanda Ngozi Adichie|11291|Chimamanda Ngozi Adichie|https://images.gr-assets.com/authors/1474446019p2/11291.jpg] adalah bagaimana nilai utama feminisme adala KESETARAAN. Tidak ada eksklusivitas gender, tidak perlu melebih-lebihkan pembagian peran gender. Aku baru tau bahwa seharusnya feminisme tidak boleh ada yang bersyarat karena yang bersyarat erat kaitannya dengan "paksaan".
Tentu tulisan dari [a:Chimamanda Ngozi Adichie|11291|Chimamanda Ngozi Adichie|https://images.gr-assets.com/authors/1474446019p2/11291.jpg] tidak harus sepenuhnya ditelan menta-mentah, masih banyak sosialisasi dan uji teori di lapangan yang tentu berbeda dengan realita [a:Chimamanda Ngozi Adichie|11291|Chimamanda Ngozi Adichie|https://images.gr-assets.com/authors/1474446019p2/11291.jpg].
Tapi, minimal buku ini sudah SANGAT AMAT membantu aku (personally) untuk bisa lebih mengerti nilai-nilai feminisme dan memulai untuk mengaplikasikannya di dalam bersosialisasi dengan masyarakat umum
"Budaya tidak membentuk manusia. Manusialah yang membentuk budaya. Jadi jika kemanusiaan penuh wanita bukan budaya kita, maka kita bisa dan harus menjadikannya budaya kita."

challenging
hopeful
informative
reflective
fast-paced
I would have liked more depth and discussion. The ideas presented here take for granted the complicated mechanics that make cultures. In 40 odd pages, I am guessing, there is not enough room for this.
challenging
hopeful
inspiring
fast-paced
informative
fast-paced
informative
inspiring
reflective
medium-paced
Wow. Reading this was like having a mirror held to my face and a spotlight on the world. So densely packed with unfortunate truths. Showed me how many gender stereotypes I've internalized and have yet to unlearn, and how the best way forward is to actively change my mindset, call others up when I can and raise my kids with this standard.
I also didn't know it was only 48 pages? Very light read, yet heavy content.
I also didn't know it was only 48 pages? Very light read, yet heavy content.
We should all be feminists and we should all read this well-written, concise book. Do you have 15min? You'll thank yourself.
reflective
fast-paced
Um livro rápido para o começo de reflexos sobre como a misoginia afeta o dia-a-dia das mulheres