Take a photo of a barcode or cover
This book kept me hooked the whole time. The back and forth between Tiffany and Ani, the building suspense over the bad things that we knew had happened to Tiffany, and wondering what would happen with Mr. Larson.
I thought the book was way better than the movie, which not only altered the story a bit but also went into much less detail.
I thought the book was way better than the movie, which not only altered the story a bit but also went into much less detail.
I loved this book. Hated the main character as a 28 year old and was heartbroken for her as a 14 year old.
I would have given this book 5 stars. (Reading familiar PA town names was a bonus) but 2 things bothered me: The glorification of starving yourself to look “amazing” and the one comment by a character saying that teaching was just a layover until he grew up and got a real job. I understand this is a fictional book, but why even write that unless that is how you feel on a subconscious level? It literally had nothing to do with the storyline and was offensive to me as a former teacher.
I would have given this book 5 stars. (Reading familiar PA town names was a bonus) but 2 things bothered me: The glorification of starving yourself to look “amazing” and the one comment by a character saying that teaching was just a layover until he grew up and got a real job. I understand this is a fictional book, but why even write that unless that is how you feel on a subconscious level? It literally had nothing to do with the storyline and was offensive to me as a former teacher.
Hands down one of the most nail biting books I've ever read
It was a good read, kept me wanting to know more about what actually happened. However, there should be some content warnings of school shootings and sexual assault. I also can’t get over the fact that this takes place in New York in the fall of 2001 and there is NO mention of 9/11, but Columbine is mentioned multiple times. That disparity throws me off and makes me mad.
Saya lemah terhadap "buku baru".
Saya nggak kenal Jessica Knoll ini, belum pernah mendengar namanya, dan belum tahu ada orang yg saya kenal sudah membaca karyanya ini. Namun, keterangan "terbit tahun 2018" di iPusnas berhasil membuat saya mengunduh buku ini untuk dibaca.
Yak, setuju pada bagian blurb yang menyatakan ada "berbagai twist tak terduga" di buku ini. Lumayan banyak, sampai saya sempat kesal karena salah tebak alur cerita. Dari sisi ini, saya mengacungkan jempol pada penulis yang membuat pembaca benar2 harus menyelesaikan buku hingga akhiryang kurang bahagia, ups. Di sisi lain, plot cerita yang maju mundur bikin bingung karena bisa berpindah masa begitu saja tanpa aba2. Belum lagi banyaknya isu yang dimasukkan dalam 400-an halaman buku ini (obsesi pada bentuk tubuh ideal, sikap permisif pada alkohol dan seks bebas, standar kecantikan dan kekayaan, cinta monyet pada guru, perundungan di sekolah, kesehatan jiwa, hingga pemilikan senjata berapi) membuat kesan diceritakan sepotong-potong saja.
Garis besarnya, saya berpendapat buku ini menceritakan perihal "perempuan jagoan" tanpa heroisme pasaran. Ani FaNelli saat ini menjelang usia tiga puluh tahun, terbilang sukses dalam kariernya di majalah terkemuka, punya tunangan sukses dan warga terhormat New York. Sebagai remaja di SMA elit Philadelphia, dulu TifAni yang polos pernah mengalami situasi sosial sebagai korban, juga sebagai pelaku kekerasan. Di bagian ini silakan pembaca menilai sendiri posisi Ani tersebut. Yang jelas, pengalaman2 tersebut meninggalkan trauma pada kehidupan Ani saat ini dan memengaruhi caranya berpikir dan bertindak.
Posisi saya, sebagaimana dalam banyak kisah fiksi yang saya baca, menganggap sebagian dari hal yang dialami Ani muda (dan kini) berasal dari refleksi terhadap lingkungan tempatnya dibesarkan. Nilai kesuksesan, keinginan untuk populer, diperhatikan dgn berbagai cara dan diterima sekitar, adalah hal yang sadar atau tidak, diwariskan dari keluarganya.
Jadi, para pembaca, tetap ingat bahwa lingkungan terdekatmulah yang akan membentukmu.
Saya nggak kenal Jessica Knoll ini, belum pernah mendengar namanya, dan belum tahu ada orang yg saya kenal sudah membaca karyanya ini. Namun, keterangan "terbit tahun 2018" di iPusnas berhasil membuat saya mengunduh buku ini untuk dibaca.
Yak, setuju pada bagian blurb yang menyatakan ada "berbagai twist tak terduga" di buku ini. Lumayan banyak, sampai saya sempat kesal karena salah tebak alur cerita. Dari sisi ini, saya mengacungkan jempol pada penulis yang membuat pembaca benar2 harus menyelesaikan buku hingga akhir
Garis besarnya, saya berpendapat buku ini menceritakan perihal "perempuan jagoan" tanpa heroisme pasaran. Ani FaNelli saat ini menjelang usia tiga puluh tahun, terbilang sukses dalam kariernya di majalah terkemuka, punya tunangan sukses dan warga terhormat New York. Sebagai remaja di SMA elit Philadelphia, dulu TifAni yang polos pernah mengalami situasi sosial sebagai korban, juga sebagai pelaku kekerasan. Di bagian ini silakan pembaca menilai sendiri posisi Ani tersebut. Yang jelas, pengalaman2 tersebut meninggalkan trauma pada kehidupan Ani saat ini dan memengaruhi caranya berpikir dan bertindak.
Posisi saya, sebagaimana dalam banyak kisah fiksi yang saya baca, menganggap sebagian dari hal yang dialami Ani muda (dan kini) berasal dari refleksi terhadap lingkungan tempatnya dibesarkan. Nilai kesuksesan, keinginan untuk populer, diperhatikan dgn berbagai cara dan diterima sekitar, adalah hal yang sadar atau tidak, diwariskan dari keluarganya.
Jadi, para pembaca, tetap ingat bahwa lingkungan terdekatmulah yang akan membentukmu.
Meh. The book equivalent of Marie Claire Magazine. Some good stuff but also a lot of fluff. Vaguely embarrassing to be seen reading. But fun.
I really enjoyed this book and I was surprised because it started out kind of slow but then really picked up pace.
Interesting twists. Slow shallow start. I would recommend for a quick entertaining read.