You need to sign in or sign up before continuing.
Take a photo of a barcode or cover
Some good multilingual and cultural bonding with a British friend
adventurous
dark
funny
fast-paced
Funny! Reflective! Racist! All the things you would expect from a court philosopher. Made me appreciate just existing and not worrying about it too much.
adventurous
dark
funny
reflective
fast-paced
Plot or Character Driven:
Character
Strong character development:
Yes
Loveable characters:
Yes
Diverse cast of characters:
Yes
Flaws of characters a main focus:
Yes
adventurous
dark
emotional
funny
hopeful
reflective
medium-paced
Plot or Character Driven:
A mix
Strong character development:
No
Loveable characters:
Complicated
Diverse cast of characters:
No
Flaws of characters a main focus:
Complicated
challenging
funny
informative
tense
medium-paced
Plot or Character Driven:
Character
Strong character development:
Complicated
Loveable characters:
Complicated
Diverse cast of characters:
Yes
Flaws of characters a main focus:
Yes
adventurous
fast-paced
Plot or Character Driven:
Character
Strong character development:
No
Loveable characters:
Complicated
Diverse cast of characters:
Yes
Flaws of characters a main focus:
Yes
this is why french people are like that
Aku baca versi Indonesia, tapi karena aku gabisa akses Goodread web, jadi aku tulis review di sini dulu aja. Ntar2 kalo ada rejeki waktu, ku-update lagi.
Jadi gini. Aku, dan kapasitas literasiku yang dangkal ini baru mengecap sekelumit aja karya-karya yg terlabeli sebagai 'klasik'.
Kebetulan, dalam minggu yabg sama dengan minggu dimana kubaca buku ini, aku baca Litte Women sebelumnya. Jadi agak susah untuk tidak membanding-bandingkan mereka, meski harusnya dua karya itu tidak dibanding-bandingkan. Tapi, karena aku yakin pembaca LW lebih banyak ya, aku rasa dia bisa jadi benchmark untuk amatiran macamku.
Bagiku, LW seperti nasi goreng depot Slamet yang seporsi bisa dimakan bertiga. Enak? Ya enak. Tapi itu nasi goreng, ya gitu itu rasanya. Lagipula kalo kamu makan sebanyak itu sendirian pasti nyampe separuh udah bosen.
Sementara, Candide ini seperti lodeh kothok iwak pe asap yang nuendang, kuentel. Yang masing-masing bumbunya minta unjuk rasa dan makan sesendok kuah aja rasanya kayak perang di mulutmu. Saking padat dan kentelnya, sampe kepikir buat ngencerin pake air panas. Tapi ya gimana-gimana, ini lodeh. Tidak semua lidah suka lode apalagi yang rasa dan teksturnya kayak gini.
Saking 'kuat'nya Candide dan saking sederhananya dia, bahkan orang yang gak paham filsafat pun akan ngos-ngosan. Ngos-ngosan karena dengan pemahaman dangkal pun, orang yang baca bisa dipaksa mikir. Akhirnya mau gak mau akan mikir.
Porsi guyonan, satir dan sarkasnya wow. Untungnya, porsinya dia pas. Hanya 100an halaman. Ga sampe 200 halaman. Coba buku ini tebel, aku pasti langsung nggeblak. Lodeh bersantan kental gaboleh banyak-banyak. Kolesterol tinggi.
5/5 untuk Candide. Gila. Aku akan cari lagi dan baca lagi sastra klasik yang modelan kaya gini.
Jadi gini. Aku, dan kapasitas literasiku yang dangkal ini baru mengecap sekelumit aja karya-karya yg terlabeli sebagai 'klasik'.
Kebetulan, dalam minggu yabg sama dengan minggu dimana kubaca buku ini, aku baca Litte Women sebelumnya. Jadi agak susah untuk tidak membanding-bandingkan mereka, meski harusnya dua karya itu tidak dibanding-bandingkan. Tapi, karena aku yakin pembaca LW lebih banyak ya, aku rasa dia bisa jadi benchmark untuk amatiran macamku.
Bagiku, LW seperti nasi goreng depot Slamet yang seporsi bisa dimakan bertiga. Enak? Ya enak. Tapi itu nasi goreng, ya gitu itu rasanya. Lagipula kalo kamu makan sebanyak itu sendirian pasti nyampe separuh udah bosen.
Sementara, Candide ini seperti lodeh kothok iwak pe asap yang nuendang, kuentel. Yang masing-masing bumbunya minta unjuk rasa dan makan sesendok kuah aja rasanya kayak perang di mulutmu. Saking padat dan kentelnya, sampe kepikir buat ngencerin pake air panas. Tapi ya gimana-gimana, ini lodeh. Tidak semua lidah suka lode apalagi yang rasa dan teksturnya kayak gini.
Saking 'kuat'nya Candide dan saking sederhananya dia, bahkan orang yang gak paham filsafat pun akan ngos-ngosan. Ngos-ngosan karena dengan pemahaman dangkal pun, orang yang baca bisa dipaksa mikir. Akhirnya mau gak mau akan mikir.
Porsi guyonan, satir dan sarkasnya wow. Untungnya, porsinya dia pas. Hanya 100an halaman. Ga sampe 200 halaman. Coba buku ini tebel, aku pasti langsung nggeblak. Lodeh bersantan kental gaboleh banyak-banyak. Kolesterol tinggi.
5/5 untuk Candide. Gila. Aku akan cari lagi dan baca lagi sastra klasik yang modelan kaya gini.
dark
funny
fast-paced
Plot or Character Driven:
Character
Strong character development:
Complicated
Loveable characters:
Complicated
Diverse cast of characters:
Yes
Flaws of characters a main focus:
Yes
funny
hopeful
reflective
fast-paced
Plot or Character Driven:
Plot
Strong character development:
No
Loveable characters:
Yes
Diverse cast of characters:
No
Flaws of characters a main focus:
Yes
Surprisingly fast paces, funny and interesting plot twists, while also being quite brutal at times. The main focus is the main character's idea of all being as is should be, that the present is for the best, which he lives by and inquire about from the people around him, while going from disaster to and adventure and back to disaster once again. A really interesting and good story.