You need to sign in or sign up before continuing.
Take a photo of a barcode or cover
3.17 AVERAGE
3.17 AVERAGE
lighthearted
relaxing
medium-paced
Plot or Character Driven:
A mix
Strong character development:
Yes
Loveable characters:
Yes
Diverse cast of characters:
No
Flaws of characters a main focus:
No
I didn’t like this book. The writing was really rough and the characters seemed one dimensional.
A YA kpop love story. Rachel is a Korean American talented singer who is in training to debut in a kpop band. Her family has sacrificed everything to move back to Korea to support her dreams. She meets KPops biggest hunkiest boy band lead Jason and falls for his charms. But everyone knows there is no dating allowed in kpop.
Fun romp. But considering it was written by a former kpop queen I was expecting a bit more behind the scenes details. We do learn of the immense amount of pressure and how everything is so carefully scripted. But I wanted more dirt. Still fun.
Fun romp. But considering it was written by a former kpop queen I was expecting a bit more behind the scenes details. We do learn of the immense amount of pressure and how everything is so carefully scripted. But I wanted more dirt. Still fun.
3.5 forward-leaning stars for this one.
It's solidly told with a great level of emotions and excitement, but all the K-pop books are starting to blur together with how similar the stories always are. I get that it's a result of how the industry is that the challenges trainees face will all be similar, but surely there's a way to tell the story differently.
It's solidly told with a great level of emotions and excitement, but all the K-pop books are starting to blur together with how similar the stories always are. I get that it's a result of how the industry is that the challenges trainees face will all be similar, but surely there's a way to tell the story differently.
Honestly, a really cute simple read.
A few low-key nuances that can be given as much weight as you want. But really, it's an uncomplicated story about a girl trying to become a K-pop star. Technically it's a romance, but meh, not really. It's more about Rachel's personal growth and perseverance. That's why I liked it at least.
A few low-key nuances that can be given as much weight as you want. But really, it's an uncomplicated story about a girl trying to become a K-pop star. Technically it's a romance, but meh, not really. It's more about Rachel's personal growth and perseverance. That's why I liked it at least.
As a nosy SONE, I think this book is the best thing that's ever happened to me. That said, the writing was so laughably bad that there really isn't much I can say about it. This novel was very entertaining, and that's about all I can give it.
Saya pilih buku ini untuk dibawakan dalam siaran Klub Siaran GRI, Sabtu 16 Januari mendatang, dan ternyata saya suka buku ini.
Emang remaja banget, dan KPop banget, padahal saya sama sekali bukan penggemar K-Pop. Bintang pop Korea yang bisa saya kenali kalau lihat tampangnya cuma Jang Dong Gun, yang mungkin malah nggak dikenal penggemar BTS atau Blackpink. Kecuali yang punya ibu fans JDG juga. Nah iya, saya emang udah ibu-ibu sih :)
Sama halnya dengan nama Jessica Jung, pengarang cerita Shine ini, atau Girls Generation grup girl bandnya dulu. Pengetahuan saya ttg mereka: nol. Tapi saya percaya pada tim penerbit buku ini di Amerika sana, bahwa cerita ini pantas dibukukan. Tentang bagaimana para calon bintang K-Pop ditempa, dan sekelumit intrik seputarnya.
Banyak lubang logika sebenarnya, tapi nanti2 aja saya lanjutkan reviu ini. Dan karena ini masih buku pertama, saya pasti akan menunggu dan membaca kisah lanjutannya.
Nambahin dikit: iyaaa, nanti kalo sempat saya akan cari dan tonton video GG/SNSD dan coba mengenali mbak Jessica di situ.
Emang remaja banget, dan KPop banget, padahal saya sama sekali bukan penggemar K-Pop. Bintang pop Korea yang bisa saya kenali kalau lihat tampangnya cuma Jang Dong Gun, yang mungkin malah nggak dikenal penggemar BTS atau Blackpink. Kecuali yang punya ibu fans JDG juga. Nah iya, saya emang udah ibu-ibu sih :)
Sama halnya dengan nama Jessica Jung, pengarang cerita Shine ini, atau Girls Generation grup girl bandnya dulu. Pengetahuan saya ttg mereka: nol. Tapi saya percaya pada tim penerbit buku ini di Amerika sana, bahwa cerita ini pantas dibukukan. Tentang bagaimana para calon bintang K-Pop ditempa, dan sekelumit intrik seputarnya.
Banyak lubang logika sebenarnya, tapi nanti2 aja saya lanjutkan reviu ini. Dan karena ini masih buku pertama, saya pasti akan menunggu dan membaca kisah lanjutannya.
Nambahin dikit: iyaaa, nanti kalo sempat saya akan cari dan tonton video GG/SNSD dan coba mengenali mbak Jessica di situ.
Akhirnya bisa menyelesaikan buku ini!
Lagi-lagi, aku harus mengatakan, untuk mendapatkan pengalaman membaca terbaik kita memang harus bertemu buku yang tepat di waktu yang tepat.
Aku sudah membaca buku ini sebelumnya tapi belum setengah aku sudah berhenti untuk membacanya karena memang terasa begitu membosankan di awal. Pendahuluan menuju konfliknya memang terlalu panjang. Oleh karena itu, aku menyerah.
Namun, satu bulan terakhir aku mengalami reading slump dan tidak tertarik untuk membaca apapun. Lalu, aku ingat kalau buku ini belum aku selesaikan. Aku pun berusaha membacanya kembali.
Proses membaca kali ini cukup menyenangkan karena aku sudah sampai di bagian Rachel dan Jason berkenalan, saling berinteraksi dan kemudian menjadi intens dan muncul masalah-masalah. Bagiku yang sangat suka romansa, hubungan Rachel dan Jason adalah yang membuatku bertahan dan tertarik untuk menyelesaikan buku ini.
Aku melihat banyak ulasan yang mengatakan buku ini buruk, tidak sesuai dengan selera mereka, atau tidak sesuai dengan harapan mereka. Sayangnya, buku ini sesuai dengan preferensi dan kebutuhanku. Aku sangat menikmatinya sampai mengalami pergolakan emosi saat membacanya: antusias saat hubungan Rachel dan Jason makin dekat tapi merasa kesal atas apa yang terjadi setelahnya maupun mengetahui ketidakadilan di dalam industri ini.
Meski buku ini fiksi, jika melihat apresiasi yang diberikan Jessica atau biografi di belakang bukunya, aku bisa mengasumsikan kalau ini memang cerita hidupnya. Ia hanya mengubahnya sedikit dan menyesuaikan dengan keadaan sekarang. Walaupun aku tak bisa menebak siapa yang Jessica gambarkan melalui tokoh Jason tapi siapa yang Mina gambarkan, aku cukup bisa menebaknya.
Aku suka K-Pop, aku suka Girls` Generation makanya aku membaca buku ini. Buku ini memberi tahu pengemar K-Pop sepertiku lebih banyak hal yang kami tidak tahu. Soal kerja berlebihan, soal tekanan di dalam agensi, soal pengorbanannya mereka, bahkan soal risiko dalam menyalin hubungan. Selain itu, Jessica juga memaparkan soal standar ganda bahkan bullying yang banyak tidak disadari orang, bahkan pelaku industri itu sendiri.
Aku cukup gemas saat melihat reaksi Jason soal diskriminasi yang dialami oleh perempuan, dalam kasus ini Kang Jina dan Rachel sendiri. Namun, cukup bersyukur karena ia kemudian memahaminya bahkan mau membela Rachel.
Sebagai perempuan yang tumbuh besar dengan mayoritas laki-laki di rumah, aku tahu betul soal ini. Mengedukasi laki-laki untuk mengakui keistimewaan yang mereka miliki dan mau membantu perempuan bukanlah perkara mudah. Butuh waktu dan pengulangan berkali-kali agar mereka paham, lebih tepatnya mau paham. Beruntungnya, aku memiliki seorang lelaki yang dengan sedang hati dan cenderung cukup mudah untuk diedukasi soal hal ini.
Menurutku, buku ini tidak hanya menghibur dan mengedukasi soal industri hiburan, K-Pop, tapi secara tidak langsung juga memperjuangkan perubahan yang lebih baik di dalamnya. Semoga aja akan ada kemajuan dimana para talent perempuan akan mendapatkan perlakuan yang sama dan setara
Lagi-lagi, aku harus mengatakan, untuk mendapatkan pengalaman membaca terbaik kita memang harus bertemu buku yang tepat di waktu yang tepat.
Aku sudah membaca buku ini sebelumnya tapi belum setengah aku sudah berhenti untuk membacanya karena memang terasa begitu membosankan di awal. Pendahuluan menuju konfliknya memang terlalu panjang. Oleh karena itu, aku menyerah.
Namun, satu bulan terakhir aku mengalami reading slump dan tidak tertarik untuk membaca apapun. Lalu, aku ingat kalau buku ini belum aku selesaikan. Aku pun berusaha membacanya kembali.
Proses membaca kali ini cukup menyenangkan karena aku sudah sampai di bagian Rachel dan Jason berkenalan, saling berinteraksi dan kemudian menjadi intens dan muncul masalah-masalah. Bagiku yang sangat suka romansa, hubungan Rachel dan Jason adalah yang membuatku bertahan dan tertarik untuk menyelesaikan buku ini.
Aku melihat banyak ulasan yang mengatakan buku ini buruk, tidak sesuai dengan selera mereka, atau tidak sesuai dengan harapan mereka. Sayangnya, buku ini sesuai dengan preferensi dan kebutuhanku. Aku sangat menikmatinya sampai mengalami pergolakan emosi saat membacanya: antusias saat hubungan Rachel dan Jason makin dekat tapi merasa kesal atas apa yang terjadi setelahnya maupun mengetahui ketidakadilan di dalam industri ini.
Meski buku ini fiksi, jika melihat apresiasi yang diberikan Jessica atau biografi di belakang bukunya, aku bisa mengasumsikan kalau ini memang cerita hidupnya. Ia hanya mengubahnya sedikit dan menyesuaikan dengan keadaan sekarang. Walaupun aku tak bisa menebak siapa yang Jessica gambarkan melalui tokoh Jason tapi siapa yang Mina gambarkan, aku cukup bisa menebaknya.
Aku suka K-Pop, aku suka Girls` Generation makanya aku membaca buku ini. Buku ini memberi tahu pengemar K-Pop sepertiku lebih banyak hal yang kami tidak tahu. Soal kerja berlebihan, soal tekanan di dalam agensi, soal pengorbanannya mereka, bahkan soal risiko dalam menyalin hubungan. Selain itu, Jessica juga memaparkan soal standar ganda bahkan bullying yang banyak tidak disadari orang, bahkan pelaku industri itu sendiri.
Aku cukup gemas saat melihat reaksi Jason soal diskriminasi yang dialami oleh perempuan, dalam kasus ini Kang Jina dan Rachel sendiri. Namun, cukup bersyukur karena ia kemudian memahaminya bahkan mau membela Rachel.
Sebagai perempuan yang tumbuh besar dengan mayoritas laki-laki di rumah, aku tahu betul soal ini. Mengedukasi laki-laki untuk mengakui keistimewaan yang mereka miliki dan mau membantu perempuan bukanlah perkara mudah. Butuh waktu dan pengulangan berkali-kali agar mereka paham, lebih tepatnya mau paham. Beruntungnya, aku memiliki seorang lelaki yang dengan sedang hati dan cenderung cukup mudah untuk diedukasi soal hal ini.
Menurutku, buku ini tidak hanya menghibur dan mengedukasi soal industri hiburan, K-Pop, tapi secara tidak langsung juga memperjuangkan perubahan yang lebih baik di dalamnya. Semoga aja akan ada kemajuan dimana para talent perempuan akan mendapatkan perlakuan yang sama dan setara
I love kpop and i wanted to read this because everyone was talking about it on twitter. It was really good and i like the story, i just feel like it can be cringe at times and i wanted to throw my book because i didn't like how the main character was treated, but still a good book!