Scan barcode
clavishorti's review against another edition
adventurous
challenging
dark
emotional
mysterious
reflective
sad
tense
medium-paced
- Plot- or character-driven? Plot
- Strong character development? No
- Loveable characters? No
- Diverse cast of characters? No
- Flaws of characters a main focus? It's complicated
3.0
Seolah menjadi karakter tersendiri, sebuah rumah dengan desain tak lazim menantang batas konvensional dalam Murder in the Crooked House (Pembunuhan di Rumah Miring) karya Soji Shimada, yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Barokah Ruziati. Rumah ini bukan sekadar latar belakang, melainkan menjadi pemeran utama yang memunculkan misteri dalam setiap sudutnya, memikat pembaca dalam teka-teki yang semakin terangkai.
Dari fondasi hingga puncak atap, setiap detail arsitektur rumah membawa nuansa misteri yang melingkupi keseluruhan cerita. Ruangan-ruangan yang menyimpan rahasia, tangga-tangga yang menjadi saksi bisu, dan bahkan ventilasi-ventilasi yang membuka celah untuk intrik-intrik mendalam. Sejak awal, saya terseret ke dalam kebingungan, terpikat oleh keunikan rumah ini yang secara tak terhindarkan memberikan nuansa kompleksitas pada cerita.
Murder in the Crooked House (Pembunuhan di Rumah Miring) berhasil menggambarkan keunikannya, membuat pembaca seolah ikut berjalan di lorong-lorong rumah yang membingungkan ini. Terjemahan yang rinci oleh Barokah Ruziati menjadi penyelamat, membimbing saya dengan cermat melalui setiap lorong kecurigaan dan meyakinkan bahwa jawaban tersembunyi di dalam detail-detail yang diungkapkan.
Namun, sayangnya, keelokan keunikan rumah tidak sepenuhnya tercermin dalam gaya penyampaian. Cerita ini, meskipun mempersembahkan kasus yang unik, terasa kekurangan daya tarik yang memadai untuk merentangkan hati pembaca. Eksekusi penulis menjadi poin kritis, terutama pada tahap pengungkapan akhir yang hanya seperti angin lalu, tanpa menciptakan kesan khusus yang dapat menggetarkan pembaca.
Sementara itu, puncak ketegangan terletak pada saat pembunuh masih leluasa, dan korban terus berjatuhan, menciptakan inti cerita yang paling menarik bagi saya. Suasana tegang dan frustrasi detektif tercermin dengan kuat, membentuk momen-momen yang saya nilai sebagai poin tertinggi. Namun, karakter detektif yang berperan terkadang kurang mendalam dalam perlakuannya dan pendekatannya untuk menemukan pembunuh, dengan pengecualian Kiyoshi Mitarai yang berhasil menarik hati saya.
Dalam menggali lapisan misteri, terdapat kekayaan potensial yang dapat dijelajahi lebih dalam. Mungkin dengan sentuhan lebih mendalam pada karakter dan eksekusi dramatis yang lebih intens, cerita ini bisa mencapai ketinggian yang dijanjikannya, mengejutkan pembaca dan meninggalkan kesan mendalam yang selama ini belum sepenuhnya terungkap.
Dengan tema misteri yang memukau, Murder in the Crooked House (Pembunuhan di Rumah Miring) mempersembahkan deskripsi latar yang menakjubkan dengan detail yang mengagumkan dan ilustrasi yang membangkitkan imajinasi pembaca. Meskipun merangkai keindahan ini sulit diutarakan, potensi mendalam kisah ini tampaknya masih menyimpan misteri yang belum sepenuhnya terkuak, memberikan kesan bahwa teka-teki ini seolah menantang pembaca untuk menggali lebih dalam. Sebuah misteri yang layak dipecahkan, namun perasaan keberhasilan terasa seakan masih menunggu saat-saat kejutan dan pengungkapan yang lebih menggemparkan, melibatkan pembaca dalam intrik-intrik yang belum seluruhnya terungkap.
Dari fondasi hingga puncak atap, setiap detail arsitektur rumah membawa nuansa misteri yang melingkupi keseluruhan cerita. Ruangan-ruangan yang menyimpan rahasia, tangga-tangga yang menjadi saksi bisu, dan bahkan ventilasi-ventilasi yang membuka celah untuk intrik-intrik mendalam. Sejak awal, saya terseret ke dalam kebingungan, terpikat oleh keunikan rumah ini yang secara tak terhindarkan memberikan nuansa kompleksitas pada cerita.
Murder in the Crooked House (Pembunuhan di Rumah Miring) berhasil menggambarkan keunikannya, membuat pembaca seolah ikut berjalan di lorong-lorong rumah yang membingungkan ini. Terjemahan yang rinci oleh Barokah Ruziati menjadi penyelamat, membimbing saya dengan cermat melalui setiap lorong kecurigaan dan meyakinkan bahwa jawaban tersembunyi di dalam detail-detail yang diungkapkan.
Namun, sayangnya, keelokan keunikan rumah tidak sepenuhnya tercermin dalam gaya penyampaian. Cerita ini, meskipun mempersembahkan kasus yang unik, terasa kekurangan daya tarik yang memadai untuk merentangkan hati pembaca. Eksekusi penulis menjadi poin kritis, terutama pada tahap pengungkapan akhir yang hanya seperti angin lalu, tanpa menciptakan kesan khusus yang dapat menggetarkan pembaca.
Sementara itu, puncak ketegangan terletak pada saat pembunuh masih leluasa, dan korban terus berjatuhan, menciptakan inti cerita yang paling menarik bagi saya. Suasana tegang dan frustrasi detektif tercermin dengan kuat, membentuk momen-momen yang saya nilai sebagai poin tertinggi. Namun, karakter detektif yang berperan terkadang kurang mendalam dalam perlakuannya dan pendekatannya untuk menemukan pembunuh, dengan pengecualian Kiyoshi Mitarai yang berhasil menarik hati saya.
Dalam menggali lapisan misteri, terdapat kekayaan potensial yang dapat dijelajahi lebih dalam. Mungkin dengan sentuhan lebih mendalam pada karakter dan eksekusi dramatis yang lebih intens, cerita ini bisa mencapai ketinggian yang dijanjikannya, mengejutkan pembaca dan meninggalkan kesan mendalam yang selama ini belum sepenuhnya terungkap.
Dengan tema misteri yang memukau, Murder in the Crooked House (Pembunuhan di Rumah Miring) mempersembahkan deskripsi latar yang menakjubkan dengan detail yang mengagumkan dan ilustrasi yang membangkitkan imajinasi pembaca. Meskipun merangkai keindahan ini sulit diutarakan, potensi mendalam kisah ini tampaknya masih menyimpan misteri yang belum sepenuhnya terkuak, memberikan kesan bahwa teka-teki ini seolah menantang pembaca untuk menggali lebih dalam. Sebuah misteri yang layak dipecahkan, namun perasaan keberhasilan terasa seakan masih menunggu saat-saat kejutan dan pengungkapan yang lebih menggemparkan, melibatkan pembaca dalam intrik-intrik yang belum seluruhnya terungkap.
Content Warnings
Graphic: Death, Injury/Injury detail, Murder, Infidelity, and Blood
Moderate: Misogyny and Suicide attempt
Minor: Violence, Grief, Torture, and Gun violence
linguaphile412's review against another edition
challenging
dark
mysterious
medium-paced
- Plot- or character-driven? Plot
- Strong character development? No
- Loveable characters? No
- Diverse cast of characters? No
- Flaws of characters a main focus? Yes
3.5
Content Warnings
Minor: Blood, Fire/Fire injury, Grief, Murder, Death, and Suicide attempt
More...