Reviews

Parade Hantu Siang Bolong by Titah AW

kapulaga's review

Go to review page

5.0

Salah satu buku nonfiksi yang aku baca dengan sangat amat enjoy!

Berawal dari rasa penasaran setelah liat sampul buku yang sangat cantik, ternyata aku jatuh cinta juga sama isi bukunya. Buku ini adalah kurasi tulisan reportase oleh Titah AW disusun dengan sangat baik dan menyenangkan. Walaupun labelnya nonfiksi yang melekat dengan label buku bacaan berat dan serius, buku ini menurutku sangat ringan! Buku yang kaya akan budaya dan menurutku bisa jadi sebuah medium untuk pelestarian budaya yang saat ini sudah dinilai 'kuno' atau 'tidak masuk akal'.

Mungkin berasa didongengi adalah istilah yang tepat ketika baca buku ini. 16 kumpulan reportase benar-benar menarik dan disajikan dari kacamata sesama masyarakat bukan semata-mata pengamat yang memiliki jarak.

Everyone must read this book!
Selain menambah wawasan tentang kebudayaan (walaupun lebih banyak di daerah Jawa Tengah) kita juga serasa jalan-jalan! Belum lagi, sampulnya yang cantikk.

astagina's review

Go to review page

adventurous medium-paced

3.75

What an adventurous reportage!

aggy's review

Go to review page

adventurous mysterious reflective medium-paced

3.5

itzreibrary's review

Go to review page

4.0

Anak Indonesia mana yang tidak tumbuh besar tanpa cerita mitos? Tentang makhluk-makhluk gaib menakutkan semacam tuyul, pocong, dan kuntilanak? Atau mungkin tentang tenung/santet dan kesurupan? Tak bisa dimungkiri, hal-hal semacam ini sudah menjadi budaya yang lekat dalam keseharian masyarakat Indonesia. Tak berlebihan apabila disebutkan, bahwa bila Indonesia merupakan sebuah buku, maka genrenya pastilah realisme magis. Lalu, apakah Parade Hantu Siang Bolong, yang bersubjudul Kumpulan Reportase Jurnalistik Menyoal Mitos dan Lokalitas, juga membahas hal-hal mistis dan gaib semacam itu, hanya dengan gaya yang lebih keren?⁣⁣
⁣⁣
Jawabannya sayang sekali tidak, huehehe. Sebenarnya buku ini berisi laporan reportase sang penulis, Titah AW, yang menyorot kehidupan masyarakat melalui sisi budayanya, dalam hal ini, secara spesifik masyarakat lokal dari wilayah Yogyakarta. Menurutnya, selama ini cerita-cerita budaya yang diterbitkan oleh surat kabar hanya menyorot sisi mistisnya saja, dengan gaya yang payah dan murahan, sekadar clickbait. Sementara Titah lebih menggali seperti apa sebetulnya budaya dalam suatu wilayah, baik yang bersifat mistis maupun lebih sederhana dan realistis, dan dampaknya kepada kehidupan masyarakat di wilayah tersebut.⁣⁣
⁣⁣
Mulai dari yang bernuansa mistis seperti flashmob kesurupan, pesta pernikahan batu, ilmu tarot, kampung keramat yang hanya bisa dihuni oleh tujuh kepala keluarga, sampai yang lebih nyata seperti budaya tawuran dan grup Facebook lokal yang membahas tentang berbagai kejadian di jalan raya, Titah menyajikan reportasenya dengan teramat apik, tidak menghakimi, pun tidak membahas fakta ilmiah atau penjelasan yang masuk nalar, hanya penyajian yang apa adanya dengan bahasa yang ringan bahkan kocak, dekat dengan kehidupan kita sehari-hari.⁣⁣

Kalau harus memilih, kisah tentang kampung tandus yang berswasembada pangan dan pameran sejarah di Kaliurang jadi favoritku, tapi yang bisa membuatku ngakak sejadi-jadinya: sayembara mengumpat demi melestarikan bahasa. Sayang sekali aku bukan orang Jawa, aku membayangkan kelucuan berlipat bila sayembara ini diadakan dalam bahasa Sunda!⁣⁣

namakurhea's review

Go to review page

4.0

Translated to English: "Ghost Parade in Broad Daylight: Reportage on Myth and Locality"

We witness a whole village in Banyumas slipping into mass trance during Ebeg Banyumas. Then we visit a village in Yogyakarta that can only be occupied by 7 households. We follow the blaring engine noises from a Blombongan convoy. Oh, and we also participated in SETI conference to discuss UFOs and Alien!

stranglednoise's review

Go to review page

4.0

langsung selesai dalam sehari karena meskipun ini buku non fiksi yg isinya laporan jurnalistik, tp gaya penulisan feature yg ringan bikin bacanya ga berasa berat dan seolah tenggelam ke dalam peristiwa2 yg ada dalam tulisan. suka bgt hihi

aayasaurus's review

Go to review page

informative reflective fast-paced

4.0

qontfnns's review

Go to review page

4.0

An interesting collection of journalistic think pieces highlighting all things strange about Indonesia. The title captures this super accurately I think?? I love it. Fundamentally, I might not agree with some myths and beliefs nor do I have the most complete repertoire of local folklore to have any say, but in general, I LIKE how people live differently. I dig people doing their own thing and making do with the reality as they know it. This book feeds into that sentiment well. It features unorthodox stuff such as alien, curses, kejawen, possession, ghosts, and animistic practices and simply nonconforming things including, illegal booze making, begal, swearing competition and vanishing people. This supplied my personal picture of Indonesia with a very much welcomed and delightful nuance. Indonesia can be anything but it could never be boring. Love that for us <3

tsundokureads's review

Go to review page

informative mysterious medium-paced

5.0

salfeb's review

Go to review page

4.0

Tertarik buku ini karena covernya cantik dan ada satu artikel dari kotaku haha. Suka bukunya karena menawarkan POV baru buat aku yang suka skeptis duluan sama budaya dan kebiasaan lokal yang, menurutku, ga masuk logika.

Satu hal yang agak menganggu pengalaman membacanya: banyak penempatan foto di tengah-tengah kalimat jadi bukannya mendukung narasi malah mendistraksi. Tapi overall ga nyesel sih beli dan baca buku ini.