Scan barcode
earl_grey_without_lemon's review against another edition
adventurous
dark
tense
fast-paced
- Plot- or character-driven? Plot
- Strong character development? No
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? No
- Flaws of characters a main focus? Yes
3.75
I really like this sort of detective cat and mouse chase thriller! The back of the book says it started as an online series, and it definitely reminds me of other East Asian media pertaining to death games. I think you do have to hand wave away Pei (one of the main characters) having “guy who’s just so observant” syndrome, and the book itself is translated, so I don’t know if it reads the same in Chinese. I think the translation was pretty good, but it definitely has translator voice, in my opinion. It is extremely fast paced and moves mostly linearly with multiple perspectives and occasional time jumps, and there are some really gruesome images in there. Overall an enjoyable book that I read in two sittings and a good thriller! I’m tempted to read the next book because the mystery isn’t completely unraveled in this book (it is part of a trilogy).
Graphic: Death, Torture, Violence, Blood, Police brutality, Murder, and Toxic friendship
Moderate: Ableism, Suicide, Grief, Fire/Fire injury, and Alcohol
Minor: Rape, Abortion, and Pregnancy
renpuspita's review against another edition
challenging
dark
emotional
mysterious
tense
fast-paced
- Plot- or character-driven? Plot
- Strong character development? It's complicated
- Loveable characters? It's complicated
- Diverse cast of characters? No
- Flaws of characters a main focus? Yes
4.0
Selama ini untuk karya penulis dari Asia Timur, gue lebih banyak baca karya dari author Jepang atau Korea. Surat Kematian atau Death Notice bisa dibilang karya author dari Negeri Tirai Bambu pertama yang gue baca. Buku ini juga hadiah dari Mba Desty untuk event Secret Santa di bulan Desember 2021 dan kemungkinan besar bakal terus gue anggurin seandainya ga ikutan RC Babat Timbunan dengan tema khusus "Hadiah". Tapi gue bersyukur juga memilih Surat Kematian ini karena menurut gue ceritanya emang SERU, meski ada beberapa hal yang gue kurang sreg makanya ga full ngasih 5 bintang :-)
Premis Surat Kematian sebenarnya udah awam digunakan. Bahkan gue teringat manga Death Note saat membaca buku ini, minus entitas supranatural tentunya. Menggabungkan element cold case dan serial killer manhunt, Kepolisian Kota A (gue baru tau kalau aslinya kotanya di Chengdu) harus berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan orang - orang yang diincar seorang algojo yang menamakan dirinya Eumenides. Masalahnya, orang yang diincar itu pelaku kejahatan yang lolos karena sistem hukum di China yang dianggap oleh Eumenides lemah. Tapi ya nyawa kan tetap nyawa dan apa yang dilakukan Eumenides tentu menjadi perdebatan. Sejauh apa orang bisa bersikap main hakim sendiri meski apa yang dia lakukan itu dia anggap sebagai kebenaran?
Cara penuturan Death Notice emang sangat telling rather than showing, yang menurut gue mungkin ciri khas author dari China dan Jepang kayak gitu. Berat di narasi dan deskripsi. Gue ga ngerti apa karena dari terjemahannya meski infonya buku ini diterjemahkan langsung dari Mandarin, tapi gue merasa gaya nulisnya Zhou Haohui meski ceritanya seru, tapi berasa amatir. Banyak bagian - bagian yang menurut gue bisa dipangkas dan gaya tulis sudut pandang ketiga serba tahu ini juga jadi kayak semacam kelemahan buku ini. Gue mengamini beberapa review kalau ada beberapa hal yang janggal dan meski Luo Fei, salah satu polisi di buku ini, dibilang jenius, rasanya kejeniusannya gue agak merasa janggal, lol. Baca Luo Fei ini emang gue jadi keinget tokoh L di Death Note sih, sementara Eumenides itu si Light Yagami akan Kira. Bedanya, sampai akhir identitas Eumenides masih tertutup rapi.
Lho? Jadi ceritanya belum selesai? Gue selalu merasa kok buku ini agak - agak tipis ya ga sampai 400 halaman meski ukuran bukunya juga cukup gede dan ngebatin kenapa buku yang no 2 tebel banget sampai 600 halaman. Ending Surat Kematian sendiri ternyata di luar prediksi BMKG dan buku ini emang seperti sebuah pendahuluan yang disiapkan Haohui sebagai pembuka panggung perseteruan antara Eumenides dengan pihak Kepolisian, utamanya Luo Fei dan kapten Han Hao. Gue ngasih rating cukup tinggi karena tiga bab terakhir emang luar biasa tensi dan pacenya. Haohui cukup lihai dalam menyimpan misteri untuk kemudian membukanya satu persatu bak kulit bawang dengan sangat rapi. Bahwa Eumenides dan Luo Fei itu terhubung dan kepolisian ternyata ga sebersih yang kita kira. Cara Eumenides mengelabui Han Hao dan Luo Fei di akhir emang gue akuin luar biasa.
Meski begitu beberapa hal emang cukup janggal seperti misalnyakasus Han Hao yang membuatnya diangkat jadi kepala Reserse Kriminal tapi temannya malah meninggal. Cara Haohui menjelaskan memang cukup aneh dan kurang bisa diterima dengan nalar. Lalu identitas asli Eumenides senior dan motivasinya menjadi Eumenides bikin gue merasa bimbang. Di sisi lain gue ngerti kenapa Eumenides senior ingin jadi vigilante demi membalaskan dendamnya tapi gue ga suka dengan cara dia mengorbankan orang, dalam hal ini kekasih Luo Fei, Meng Yun. Eumenides senior mau menghalalkan segala cara demi prinsipnya dan gue mikir "duh, ini orang kayaknya delusional". Selain itu cara Eumenides junior aka pelanjut Eumenides yang senior, itu juga gue masih bertanya - tanya. Sejenius apa Eumenides kedua? Kenapa dia bisa menebak dan mempermainkan polisi dan bahkan gimana caranya dia tahu strategi polisi? Apakah Eumenides kedua ini hacker handal yang bahkan lebih handal kemampuan programmernya ketimbang Zeng Rihua yang ahli IT di polisi? Terus terang masih banyak yang perlu dipertanyakan dari si Eumenides kedua ini . Walau dengan beberapa kejanggalan itu dan mungkin premis yang udah sering dipakai, gue merasa Surat Kematian ini punya beberapa hal yang bisa dijadikan bahan diskusi. Seperti sistem keadilan di China yang ternyata toh ya sama aja dengan Indo, bisa dikorupsi dan orang yang harusnya diadili malah melenggang bebas. Membuat gue bertanya - tanya, simbol Lady Justice itu ditutup matanya mungkin bisa diinterpretasikan bahwa hukum itu tidak pandang bulu. Tapi gue juga merasa dengan mata yang ditutup, hukum pun seolah mengalihkan pandangan dari apa yang benar dan salah. Eumenides sendiri berkata kalau orang berbuat jahat karena terkadang mereka tidak punya pilihan? Tapi gue sendiri bisa berdebat tentang sistem main hakim sendirinya Eumenides ini apakah emang bisa diterima sesuai dengan hukum yang berlaku?
Cerita Surat Kematian berlanjut ke buku dua yang diberi judul Takdir. Bukunya juga sudah diterjemahkan dan memang lebih tebal, membuat gue jadi penasaran langkah apa lagi yang Eumenides punya untuk berkelit dari Luo Fei dan kepolisian Kota A yang memburunya. Memang Surat Kematian ini ada beberapa kelemahan, tapi kalau suka thriller suspense dengan misteri yang ditulis secara rapi dan beberapa twist yang ga terduga (atau bisa diduga kalau udah kebanyakan baca genre sejenis), buku ini cukup gue rekomendasikan.
Premis Surat Kematian sebenarnya udah awam digunakan. Bahkan gue teringat manga Death Note saat membaca buku ini, minus entitas supranatural tentunya. Menggabungkan element cold case dan serial killer manhunt, Kepolisian Kota A (gue baru tau kalau aslinya kotanya di Chengdu) harus berpacu dengan waktu untuk menyelamatkan orang - orang yang diincar seorang algojo yang menamakan dirinya Eumenides. Masalahnya, orang yang diincar itu pelaku kejahatan yang lolos karena sistem hukum di China yang dianggap oleh Eumenides lemah. Tapi ya nyawa kan tetap nyawa dan apa yang dilakukan Eumenides tentu menjadi perdebatan. Sejauh apa orang bisa bersikap main hakim sendiri meski apa yang dia lakukan itu dia anggap sebagai kebenaran?
Cara penuturan Death Notice emang sangat telling rather than showing, yang menurut gue mungkin ciri khas author dari China dan Jepang kayak gitu. Berat di narasi dan deskripsi. Gue ga ngerti apa karena dari terjemahannya meski infonya buku ini diterjemahkan langsung dari Mandarin, tapi gue merasa gaya nulisnya Zhou Haohui meski ceritanya seru, tapi berasa amatir. Banyak bagian - bagian yang menurut gue bisa dipangkas dan gaya tulis sudut pandang ketiga serba tahu ini juga jadi kayak semacam kelemahan buku ini. Gue mengamini beberapa review kalau ada beberapa hal yang janggal dan meski Luo Fei, salah satu polisi di buku ini, dibilang jenius, rasanya kejeniusannya gue agak merasa janggal, lol. Baca Luo Fei ini emang gue jadi keinget tokoh L di Death Note sih, sementara Eumenides itu si Light Yagami akan Kira. Bedanya, sampai akhir identitas Eumenides masih tertutup rapi.
Lho? Jadi ceritanya belum selesai? Gue selalu merasa kok buku ini agak - agak tipis ya ga sampai 400 halaman meski ukuran bukunya juga cukup gede dan ngebatin kenapa buku yang no 2 tebel banget sampai 600 halaman. Ending Surat Kematian sendiri ternyata di luar prediksi BMKG dan buku ini emang seperti sebuah pendahuluan yang disiapkan Haohui sebagai pembuka panggung perseteruan antara Eumenides dengan pihak Kepolisian, utamanya Luo Fei dan kapten Han Hao. Gue ngasih rating cukup tinggi karena tiga bab terakhir emang luar biasa tensi dan pacenya. Haohui cukup lihai dalam menyimpan misteri untuk kemudian membukanya satu persatu bak kulit bawang dengan sangat rapi. Bahwa Eumenides dan Luo Fei itu terhubung dan kepolisian ternyata ga sebersih yang kita kira. Cara Eumenides mengelabui Han Hao dan Luo Fei di akhir emang gue akuin luar biasa.
Meski begitu beberapa hal emang cukup janggal seperti misalnya
Cerita Surat Kematian berlanjut ke buku dua yang diberi judul Takdir. Bukunya juga sudah diterjemahkan dan memang lebih tebal, membuat gue jadi penasaran langkah apa lagi yang Eumenides punya untuk berkelit dari Luo Fei dan kepolisian Kota A yang memburunya. Memang Surat Kematian ini ada beberapa kelemahan, tapi kalau suka thriller suspense dengan misteri yang ditulis secara rapi dan beberapa twist yang ga terduga (atau bisa diduga kalau udah kebanyakan baca genre sejenis), buku ini cukup gue rekomendasikan.
Graphic: Death, Gore, Gun violence, Torture, Blood, Police brutality, Car accident, Murder, Fire/Fire injury, and Injury/Injury detail
Moderate: Grief and Toxic friendship
prlprl's review against another edition
adventurous
dark
mysterious
tense
fast-paced
- Plot- or character-driven? A mix
- Strong character development? It's complicated
- Loveable characters? It's complicated
- Diverse cast of characters? Yes
- Flaws of characters a main focus? It's complicated
4.5
For a crime novel, I have to give it 5 stars. From the pacing to the structure, the book is executed excellently. Zhou’s creative use of narrative and perspective keeps the core cast of characters compelling and mysterious, and skilfully chooses to draw focus to the peripheries of desperate situations. The patchwork creature of this narrative is stitched together like pieces of evidence along a red yarn, with a sublime balance of suggestion, subversion, enigma, and desolating reveal. A redefining of “classic” investigative procedural, Zhou’s novel is well translated by Haluza, with intriguing use of borrowed language, idiolects, and direct translation contributing to a compelling read.
The theme of justice in the novel is deliciously explored - the figure of Eumenides immediately grabbed my attention, and reading the text in translation only fed my burning intrigue in this intersection between classical punishment in the form of divine judgement, and contemporary Chinese criminal investigation. The tone and characterisation of the shadowy Eumenides is reminiscent of an even more egregious Anonymous, and the interwoven commentary on the very fabric of democracy and justice makes this novel a wonderful read for those new to the genre, with or without a background knowledge of Aeschylus’ mastery of chorus, stage, and social mores.
The ending is at once unthinkably and wholly satisfying; the kind of twists that makes you skeptical the author can pull off a solution, only to reveal - of course - that’s how it’s possible. I can’t wait to see how the trilogy unfolds.
Perhaps for someone seeking a strong protagonist or character-driven plot, you won’t find this novel the triumph it is in regards to deconstructing the crime genre and human error. For me, the plot was enticing enough that the characterisations of the cast were sufficiently streamlined for the narrative. The introduction of the core cast was expertly handled, without any fumbling or bombardment with names. The opening was fantastic. Captain Hao’s corruption and the reveal that Huang is Yuan Zhibang was for me the unthinkable yet utterly logical twist that made me give this book five stars. I only wish that some more vignettes characterising Pei Tao’s relationship with his best friend were peppered in, as with Xiong and Liu , as it would have made later events even more compelling. This however would have perhaps created too much foreshadowing. The true main character in the story is meant to be the justice system, itself standing trial through its agents, and that, the novel does flawlessly.
The theme of justice in the novel is deliciously explored - the figure of Eumenides immediately grabbed my attention, and reading the text in translation only fed my burning intrigue in this intersection between classical punishment in the form of divine judgement, and contemporary Chinese criminal investigation. The tone and characterisation of the shadowy Eumenides is reminiscent of an even more egregious Anonymous, and the interwoven commentary on the very fabric of democracy and justice makes this novel a wonderful read for those new to the genre, with or without a background knowledge of Aeschylus’ mastery of chorus, stage, and social mores.
The ending is at once unthinkably and wholly satisfying; the kind of twists that makes you skeptical the author can pull off a solution, only to reveal - of course - that’s how it’s possible. I can’t wait to see how the trilogy unfolds.
Perhaps for someone seeking a strong protagonist or character-driven plot, you won’t find this novel the triumph it is in regards to deconstructing the crime genre and human error. For me, the plot was enticing enough that the characterisations of the cast were sufficiently streamlined for the narrative. The introduction of the core cast was expertly handled, without any fumbling or bombardment with names. The opening was fantastic.
Graphic: Body horror, Blood, and Murder
Moderate: Torture, Violence, Kidnapping, Fire/Fire injury, and Injury/Injury detail
Minor: Sexism, Suicide, Grief, and Abortion