Take a photo of a barcode or cover
Agak sedih akhirnya cuma memberi dua bintang untuk buku ini. Buku ini memiliki beberapa bagian bagus yang aku suka, sayangnya bagian yang nggak aku suka benar-benar bikin aku hilang mood dan minat terhadap buku ini.
Buku ini berusaha memadukan plot khas novel young-adult contemporary dengan science-fiction. Sepertiga awal buku ini memiliki setting realistis, dengan tropes khas YA seperti ada anak baru cakep di sekolah, pertengkaran dengan sahabat, dll. Isu-isu yang disinggung cukup serius, di antaranya mengenai rasisme, PTSD, pelecehan seksual, juga kritik terhadap sistem penanganan imigran ilegal di Amerika. Bagian realistis-kontemporer ini yang paling aku suka dan memang genre favoritku, mengemukakan kisah yang dekat dengan keseharian dan terasa nyata.
Masuk 50% buku, plotnya mendadak banting setir jadi sci-fi dan menurutku ini... benar-benar merusak keseluruhan buku. Memang bagian sci-fi-nya sebetulnya masih ada benang merah dengan isu rasisme dan imigrasi sebelumnya, tetapi eksekusinya jelek, seperti cuma setengah hati. Mungkin akan lebih baik seandainya plot sci-fi ini dibangun lebih terintegrasi sejak awal cerita. Mungkin lebih baik juga seandainya konsep sci-fi yang diberikan tidak terlalu "wah", supaya tidak terlalu kontras dengan latar realistisnya.
Nyatanya, plot sci-fi ini cuma diberikan petunjuk samar beberapa kali di awal cerita. Selain itu, pengarang memilih gaspol merangkai plot tentang UFO, alien, agen rahasia pemerintah, dan teori konspirasi. Jadi susah mau menganggap buku ini punya pesan yang serius. Worldbuilding-nya tidak meyakinkan cuma dipampatkan dalam separuh buku, jadi banyak plot hole yang menganggu dan pertanyaan yang menggantung.
Ditambah lagi penulis masih kekeuh berusaha mempertahankan dua genre yang berbeda ini dan eksekusinya malah jadi loncat-loncat. Ada bagian di mana para protagonis sedang seru-serunya melarikan diri, tiba-tiba di bab berikutnya ia terkenang nasihat lama almarhumah Neneknya dan jadi membahas sesuatu yang melankolis, baru di bab berikutnya disambung kejar-kejaran lagi. Harusnya lagi tegang menunggu musuh datang, malah sempat-sempatnya diselingi adegan mesra-mesraan bersama pacar. Lagi menjalankan upaya mengungkap rencana jahat pemerintah kepada dunia, pakai disela adegan kedua protagonis mencuri dengar orang asing di dekat mereka mengatakan sesuatu yang rasis, yang saat itu konteksnya nggak berhubungan dengan si protagonis. Semacam... tolong fokus mau konflik yang mana, kalau begini semuanya terasa nanggung dan nggak ada yang bisa aku anggap serius???
Buku ini berusaha memadukan plot khas novel young-adult contemporary dengan science-fiction. Sepertiga awal buku ini memiliki setting realistis, dengan tropes khas YA seperti ada anak baru cakep di sekolah, pertengkaran dengan sahabat, dll. Isu-isu yang disinggung cukup serius, di antaranya mengenai rasisme, PTSD, pelecehan seksual, juga kritik terhadap sistem penanganan imigran ilegal di Amerika. Bagian realistis-kontemporer ini yang paling aku suka dan memang genre favoritku, mengemukakan kisah yang dekat dengan keseharian dan terasa nyata.
Masuk 50% buku, plotnya mendadak banting setir jadi sci-fi dan menurutku ini... benar-benar merusak keseluruhan buku. Memang bagian sci-fi-nya sebetulnya masih ada benang merah dengan isu rasisme dan imigrasi sebelumnya, tetapi eksekusinya jelek, seperti cuma setengah hati. Mungkin akan lebih baik seandainya plot sci-fi ini dibangun lebih terintegrasi sejak awal cerita. Mungkin lebih baik juga seandainya konsep sci-fi yang diberikan tidak terlalu "wah", supaya tidak terlalu kontras dengan latar realistisnya.
Nyatanya, plot sci-fi ini cuma diberikan petunjuk samar beberapa kali di awal cerita. Selain itu, pengarang memilih gaspol merangkai plot tentang UFO, alien, agen rahasia pemerintah, dan teori konspirasi. Jadi susah mau menganggap buku ini punya pesan yang serius. Worldbuilding-nya tidak meyakinkan cuma dipampatkan dalam separuh buku, jadi banyak plot hole yang menganggu dan pertanyaan yang menggantung.
Ditambah lagi penulis masih kekeuh berusaha mempertahankan dua genre yang berbeda ini dan eksekusinya malah jadi loncat-loncat. Ada bagian di mana para protagonis sedang seru-serunya melarikan diri, tiba-tiba di bab berikutnya ia terkenang nasihat lama almarhumah Neneknya dan jadi membahas sesuatu yang melankolis, baru di bab berikutnya disambung kejar-kejaran lagi. Harusnya lagi tegang menunggu musuh datang, malah sempat-sempatnya diselingi adegan mesra-mesraan bersama pacar. Lagi menjalankan upaya mengungkap rencana jahat pemerintah kepada dunia, pakai disela adegan kedua protagonis mencuri dengar orang asing di dekat mereka mengatakan sesuatu yang rasis, yang saat itu konteksnya nggak berhubungan dengan si protagonis. Semacam... tolong fokus mau konflik yang mana, kalau begini semuanya terasa nanggung dan nggak ada yang bisa aku anggap serius???
adventurous
challenging
dark
emotional
mysterious
sad
fast-paced
Plot or Character Driven:
Plot
Strong character development:
Complicated
Loveable characters:
Yes
Diverse cast of characters:
Yes
Flaws of characters a main focus:
Complicated
adventurous
emotional
mysterious
tense
medium-paced
Plot or Character Driven:
A mix
Strong character development:
Yes
Loveable characters:
Yes
Diverse cast of characters:
Yes
Flaws of characters a main focus:
No
Graphic: Racism, Xenophobia, Deportation
Moderate: Torture, Violence
2/5
I was so excited to read this book but it took almost two hundred pages for the story to really get into the summary. From then on until the end of the book I felt like the pacing was slow, which was odd because there were so many short chapters.
I was so excited to read this book but it took almost two hundred pages for the story to really get into the summary. From then on until the end of the book I felt like the pacing was slow, which was odd because there were so many short chapters.
emotional
mysterious
reflective
medium-paced
Plot or Character Driven:
A mix
Strong character development:
Complicated
Loveable characters:
Yes
Diverse cast of characters:
Yes
<spoilers>I understand that it's a YA book, but, is there a need for 200+ chapters?
Minor: Sexual assault
funny
hopeful
inspiring
mysterious
sad
tense
fast-paced
Plot or Character Driven:
A mix
Strong character development:
Yes
Loveable characters:
Yes
Diverse cast of characters:
Yes
Flaws of characters a main focus:
Complicated
adventurous
emotional
funny
hopeful
relaxing
sad
medium-paced
Plot or Character Driven:
Plot
Strong character development:
Yes
Loveable characters:
Yes
Diverse cast of characters:
Yes
Flaws of characters a main focus:
Yes
This story pulled me in from the first sentence and had me hooked - "It's been six hundred and nineteen days since I found out Mom died. And only one until I get my revenge."
The writing can be a bit disjointed at times and sometimes there's not enough detail to the plot when there needs to be (reason for 3 stars), but overall I enjoyed it. The poetic writing, OwnVoices immigrant story and strong characterization of Sia made this book stand out. I think the author sometimes couldn't figure out if she was writing a character-driven coming-of-age tale or a sci-fi thriller. It is considered a genre-bending tale with the introduction of aliens and government abductions, and I do wish there had been more of that because that part was so intriguing! The romance is kinda steamy, but very pro-feminine which was refreshing. I now want to read some poetry by this author because her descriptions and asides about life, existence, emotion were so beautiful. The ending leaves the reader wanting, so I'm hoping this is a series starter and Sia's story isn't over yet.
The writing can be a bit disjointed at times and sometimes there's not enough detail to the plot when there needs to be (reason for 3 stars), but overall I enjoyed it. The poetic writing, OwnVoices immigrant story and strong characterization of Sia made this book stand out. I think the author sometimes couldn't figure out if she was writing a character-driven coming-of-age tale or a sci-fi thriller. It is considered a genre-bending tale with the introduction of aliens and government abductions, and I do wish there had been more of that because that part was so intriguing! The romance is kinda steamy, but very pro-feminine which was refreshing. I now want to read some poetry by this author because her descriptions and asides about life, existence, emotion were so beautiful. The ending leaves the reader wanting, so I'm hoping this is a series starter and Sia's story isn't over yet.
emotional
funny
hopeful
mysterious
sad
fast-paced
Plot or Character Driven:
Plot
Strong character development:
Yes
Loveable characters:
Yes
Diverse cast of characters:
Yes
Flaws of characters a main focus:
Complicated
I didn't read the blurb before reading this book so I was a little surprised when it started out "normal" and then turned sci-fi. I did enjoy the story overall though and hope there's a sequel since the ending definitely felt like a cliffhanger.