Reviews

Giselle by Rikako Akiyoshi

hmonstar's review

Go to review page

5.0

awalnya maju mundur baca ini karena, pas baca lembar pertama sudah tercium bahwa buku ini agak berat untuk dibaca, tapi ketika mulai menyelesaikan babak satu dan bagian akhirnya, lalu menuju ke babak kedua, sungguh sebuah plot twist yang gak main main ketika kalian sudah masuk ke babak kedua, kita benar2 dipermainkan dan disuruh menebak nebak siapa sebenarnya pelaku atas kejadian2 tersebut. Pada akhirnya, di endingnya, bener2 deh ini plot twitst ter wow nya sih menurut gue di endingnya. Kanon untung aku sayang sama kamu deh ah.

cocopeia's review

Go to review page

4.0

Aku tidak tahu harus berkata apa. Meski dibuat merinding habis-habisan pada awal cerita, namun semakin ke belakang semakin terbaca. Kejutan terbesarnya untukku malah ada di tengah cerita saat-- eh jangan spoiler. Endingnya "soft" dan tidak terlalu mengagetkan. Mungkin aku sudah mulai terbiasa dengan pola Akiyoshi sensei. Saranku untuk yang baru mulai membaca, nikmati ceritanya tanpa banyak berpikir karena terlalu banyak analisis menurutku bisa mengurangi kejutannya hehe.

dzipages's review

Go to review page

4.0

Giselle adalah karya monumental untuk balet romantis. Bercerita tentang seorang gadis desa yang ditipu oleh seorang pria bangsawan. Namun gadis pemberani itu tetap rela mati-matian melindungi sang bangsawan dari sesosok arwah ratu yang pendendam.
-Hal. 14

Dari blurb, kita sudah paham akan topik yang dibahas pada buku ini. Bagaimana para tokoh mengungkap kejadian sebenarnya yang terjadi 15 tahun silam, dan kejadian naas apa saja yang terjadi di masa sekarang, semua diceritakan dengan tuntas dan runtut pada buku ini.

Buku ini adalah buku ke 6 dari Akiyoshi Rikako yang kubaca.
Aku merasa buku ini cukup berbeda dengan buku Akiyoshi yang lain.
Pada buku ini lebih banyak drama, meski begitu unsur misteri tetap ditorehkan di sini.
Jangan lupakan plot twist dan kejutan yang akan dibeberkan berkali-kali, sungguh alur yang menarik!

Dari buku ini sedikit banyak kita akan dikenalkan dengan dunia balet. Teknik, alat yang digunakan, hingga fakta-fakta tentang para penari balet yang mencengangkan.
Jujur, setelah membaca buku ini aku ingin sekali menonton pertunjukan balet secara langsung!

sunflouer's review

Go to review page

4.0

Novel Giselle bercerita tentang kehidupan para penari ballet yang akan menampilkan suatu pertunjukan dengan judul/tema tertentu, seperti Swan Lake, Les Sylphides, Romeo and Juliet, The Nutcracker, dll. Tapi, pada hari itu, pertunjukkan untuk Tokyo Grand Ballet akan mengambil judul Giselle. Judul ini diambil sekaligus untuk merayakan 15 tahun perjalanan karir ballerina dari seorang wanita bernama Kurebayashi Reina. Tapi, siapa yang menyangka bahwa akan ada kejadian yang tidak menyenangkan selama judul itu diambil. Dengan mengambil judul Giselle sebagai pertunjukkan Prima Ballerina Tokyo Grand Ballet, kita akan dibawa ke peristiwa masa lalu sejak 15 tahun yang lalu.

Selain mengulik sisi-sisi misteri yang ada di cerita ini, novel Giselle juga memberikan wawasan terhadap dunia ballet itu sendiri. Senang bacanya, karna sedetail itu terhadap progress nari mereka.

Aku udah sering baca novel karyanya Akiyoshi Rikako. Novel ini cukup ringan buatku tapi dikemas dengan menarik. Udah tau juga kalau karyanya Akiyoshi suka buat kejutan, tapi tetap aja terkejut, lol.

athesafa's review

Go to review page

4.5

gara-gara buku ini, aku jadi ngelirik dunia balet lewat youtube. ceritanya seru, tapi pas bagian akhir menurutku kurang build-up jadi bikin mikir "loh ini siapa" "hah gimana" gitu.

alifswahyudi's review

Go to review page

4.0

4 bintang

Awal novel ini memberikan banyak informasi tentang balerina dan dunia balet. Seperti penceritaan tentang balet disisipi oleh cerita tentang para balerina di suatu Teater Balet di Tokyo. Salut dengan cara Akiyoshi Rikako menarasikan cerita di dalamnya. Sempat menebak-nebak endingnya, tapi tetap meleset juga.

frikelovato's review

Go to review page

3.0

PS: ini unpopular opinion, maaf ya kalo ada pihak yang gak terima. Sebelumnya silahkan baca dulu sinopsisnya atau bukunya hehehe

Jadi, buku ini harusnya jadi journal atau Wikipedia aja, karna hampir semuanya berisi informasi tentang ballet. Dari mulai tekniknya, penari legandarisnya, ngadain pementasan ballet itu gimana, kondisi persaingannya gimana, prospek masa depan penari ballet gimana, sampai ke hal detail kaya baju, headpiece dll.

Salut banget sih sama AR yang pastinya ngelakuin riset yang bener2 gak main2. Tapi sayang kesan misteri, thriller, horror nya itu gak berasa, bisa dibilang ngebosenin. Selain itu karakter utama -Kanon- disini itu dibuat gak dominan, hampir ketutup sama karakter pendukung yang lainnya, kayak Junko, Yukiko. Jadi kesannya flat aja.

Mungkin ya, karakter utama dibikin gak dominan itu emang sengaja buat kasih surprise di akhir. Memang ada plot twist di akhir, tapi gak terlalu kaget banget, biasa aja, karna dari awal emang udah janggal sama karakter Kanon yang di buat gak dominan tapi dinamis dari karakter lainnya. Dari dia yang dideskripsiin sebagai cewek lugu yang punya potensi dan ambisi. Tapi jadi terlalu aktif sewaktu dia ada dikondisi dan situasi tertentu. Terus berubah lagi jadi sosok yang lemah lembut. Dari situ aja udah ketauan kalo memang ada sesuatu hal yang dilakuin Kanon tapi sama AR gak dijelasin, dijelasinnya di akhir hehehe

Dan untuk misterinya sendiri, kayaknya gak begitu dapet, apalagi pengungkapan kasusnya, baik kasus 15 tahun yang lalu maupun kasus yang baru terjadi, semacem: ih apaan sih, maksa, gada bukti, cuma modal spekulasi aja. Udah gitu gampang banget ngakuinya wkwk lebih ‘pfft’ lagi waktu di jelasin kronologi dan motifnya apa hmm….. cuma bisa bilang “Okelah saya kuatin imajinasi saya lagi”

serendipity421's review

Go to review page

informative mysterious sad slow-paced
  • Plot- or character-driven? Character
  • Strong character development? No
  • Loveable characters? N/A
  • Diverse cast of characters? No
  • Flaws of characters a main focus? No

4.0


Expand filter menu Content Warnings

destinugrainy's review

Go to review page

3.0

Kelemahan saya ketika membaca novel Jepang ata Korea adalh menghapalkan nama-nama tokoh di dalamnya. Kayak dalam novel satu ini.

Pertunjukan balet "Giselle" merupakan salah satu pertunjukan yang dinantikan, khususnya bagi Tokyo Grand Ballet. Pertunjukan ini dulunya pernah menjadi bukti kejayaan Tokyo Gran Ballet 15 tahun yang lalu. Sayangnya, pertunjukan itu memakan korban. Mayumi, seorang primadona ballet, tewas pada pertunjukan itu. Kali ini Giselle akan dipentaskan kembali. Reina, primadona ballet TGB saat ini, akan memerankan Giselle. Bukan kebetulan, 15 tahun yang lalu, Reina juga pernah menggantikan Mayumi. Tewasnya Mayumi yang konon disebut sebagai bunuh diri terjadi pada saat Mayumi bertengkar dengan Reina.

Selain Reina, ada juga Kanon yang akan memerankan Myrtha. Lalu ada Ranmaru, sahabat Kanon, yang memerankan Hillarion. Junko dan Yukiko, juga sahabat Kanon, akan memerankan The Willis. Hanya saja saat pembagian peran, Yukiko marah karena peran Myrtha yang diinginkannya jatuh kepada Kanon. Pada saat latihan telah dimulai, banyak rumor yang beredar bahwa arwah Mayumi kembali hadir. Ranmaru dan Reina mengaku telah melihat sosok Mayumi menari di studio latihan.

Akiyoshi Rikako kembali dengan kisah misterinya. Kali ini dibumbui suasana mistis dalam dunia ballet. Menariknya, beberapa sejarah ballet juga diceritakan. Juga di setiap bab, ditampilkan kisah "Giselle" itu sendiri. Kedua hal ini menambah poin untuk novel Giselle. Ketika satu per satu korban berjatuhan, dan semua korban ternyata punya masa lalu yang berkaitan dengan Mayumi. Apakah arwah Mayumi benar-benar hadir? Twist di bagian akhir cerita membuat semuanya terungkap dengan jelas.

Setelah marathon membaca [b:The Dead Returns|25924054|The Dead Returns|Rikako Akiyoshi|https://i.gr-assets.com/images/S/compressed.photo.goodreads.com/books/1437098074l/25924054._SX50_.jpg|45815105], [b:Absolute Justice|40118425|Absolute Justice|Rikako Akiyoshi|https://i.gr-assets.com/images/S/compressed.photo.goodreads.com/books/1527039059l/40118425._SX50_.jpg|62214492], dan [b:Silence|36657784|Silence|Rikako Akiyoshi|https://i.gr-assets.com/images/S/compressed.photo.goodreads.com/books/1511596524l/36657784._SX50_.jpg|58434252], saya tidak mau berekspektasi tinggi pada buku ini. Dan ya...memang masih di bawah [b:Holy Mother|32450412|Holy Mother|Rikako Akiyoshi|https://i.gr-assets.com/images/S/compressed.photo.goodreads.com/books/1475575260l/32450412._SX50_.jpg|53035916] sih menurut saya.

moilady's review

Go to review page

4.0

Saya bukan orang yang pandai memberikan sebuah review. Dan akan sedikit spoiler di sana sini.

Giselle, novel karya Rikako Akiyoshi yang satu ini sudah langsung menarik perhatian saya ketika kali pertama melihatnya. Novel yang kali ini mengangkat kehidupan seorang penari balet membuat saya menaruh harapan cukup tinggi. Dan ternyata Rikako Akiyoshi mengemasnya dengan cukup apik, terlihat dari riset yang sudah dilakukan ia seolah membuat pembaca menjadi sedikit-banyak paham dengan istilah-istilah yang kerap digunakan dalam dunia balet. Saya sendiri dibuat dengan mudah membayangkan tiap kejadian yang tertulis di dalamnya.

Selain itu seperti di karyanya yang lain, saya seperti dipaksa untuk menebak dan berpikir siapa yang ada dibalik semua kejadian yang terjadi. Beberapa kali saya dibuat bertanya perihal peran Kanon dan sepenting apakah perannya di sana. Kemudian dugaan-dugaan mengenai beberapa orang yang terlibat seperti Yukiko, Junko, Ranmaru dan yang lainnya.

Bahkan emosi yang tertuang dalam Giselle pun mampu tersampaikan cukup baik. Tentang bagaimana rasa sakit, sedih, iri seorang penari balet kepada sesama penari balet lainnya pun digambarkan cukup jelas. Saya seperti tertarik masuk ke dalam kisahnya. Pun terkadang membuat saya jengkel sendiri saat membacanya.

Namun, disamping itu ada daya tarik tersendiri yang membuat saya ingin segera menyelesaikan bacaan yang satu ini. Bahkan untuk saat ini pula Giselle telah masuk ke dalam daftar buku favorit saya.