76 reviews for:

Na Willa

Reda Gaudiamo

4.45 AVERAGE

raflibrary's profile picture

raflibrary's review

5.0
adventurous funny lighthearted medium-paced
Loveable characters: Yes
Diverse cast of characters: Yes

Na Willa merupakan buku anak yang sukses menjadi eskapisme paling tepat di sela keletihan dan kejemuan menjalani hidup sebagai orang dewasa. Dengan kata lain, buku ini tetap berhasil memuaskan hati saya yang bukan bocah lagi. Lewat mata Willa yang penuh tanya, dunia akan dijelaskan dengan penuh kesenangan, kesederhanaan, atau hal-hal lain yang mungkin luput dari kesadaran orang dewasa. Ceritanya manis dan lugu, tentu saja. Saya sampai terkekeh-kekeh ketika Willa sekadar menjelaskan bahwa ia sangat menyukai mata bandeng. Saya terpingkal ketika Willa pangling kepada Pak karena Pak bekerja terus dan jarang pulang ke rumah. Saya salut dengan Mak yang bisa mengimbangi masa-masa penasaran Willa dengan penjelasan yang hangat, meskipun adakalanya dengan dibarengi hukuman.

Saya begitu menyukai buku tipis ini kendati latar belakang saya dengan Willa teramat jauh berbeda. Willa tinggal di gang-gang perkotaan Surabaya. Salah satu sumber kebahagiaannya adalah bermain di rel untuk mengejar kereta api. Sementara itu, saya adalah anak yang tinggal di kaki gunung. Adrenalin saya sewaktu kecil adalah mencuri buah-buahan di kebun tetangga. Biarpun tidak sepenuhnya merasa terwakili dengan kisah Willa, tetap ada cerita yang relevan dengan pengalaman kanak-kanak saya, misalnya bermain kelereng dan selalu kalah dari teman yang jago sekali bermain kelereng. Saya rasa pembaca lain pun akan mendapati dirinya dibuat bernostalgia dengan cuilan-cuilan kisah Willa.

Saya sempat kaget dan khawatir dengan salah satu bab yang cukup traumatis untuk dibaca anak-anak. Saya heran mengapa kejadian tersebut dimasukkan ke dalam cerita yang bernuansa light ini. Ketika membaca surat dari penerbit mengenai buku ini, saya jadi maklum. Benar ini buku dengan tokoh anak. Akan tetapi, penulis tidak memisahkan tokoh tersebut dengan dunia orang dewasa. Oleh karenanya, Willa tetap akan dihadapkan dengan isu atau kenyataan yang pahit, misalnya perjodohan paksa, kecelakaan, rasisme, dan lain sebagainya. Tentu saja hal tersebut dijelaskan dari sudut pandang anak-anak.

Dari kejadian yang sempat saya pertanyakan sebelumnya pulalah, saya menyadari perbedaan respons anak-anak dan orang dewasa ketika menanggapi suatu kejadian, dalam hal ini musibah yang menimpa Dul. Sementara Mak tidak kuasa menahan air matanya ketika melihat nasib Dul dan mungkin mencemaskan masa depan anak itu, Dul tetap Dul yang periang, aktif, benar-benar lepas, melanjutkan hidup sebagaimana mestinya, dan tidak memusingkan hal-hal yang terasa jauh dari identitasnya sebagai bocah. 

Tidak hanya ceritanya saja yang saya sukai. Saya menemukan keistimewaan lain pada surat dari penerbit. Dari surat tersebut, saya turut merasakan ketulusan, kegembiraan, dan semangat yang positif atas kembali lahirnya buku Na Willa. Kehadiran surat penerbit itu membuat buku ini makin terasa lengkap. Itulah mengapa buku-buku terbitan penerbit independen memiliki daya pikatnya sendiri dengan idealismenya, sesuatu yang jarang saya temui pada buku-buku terbitan penerbit mayor. Kerja keras dan cinta dari orang-orang di balik buku ini, mulai dari Reda Gaudiamo sebagai penulis, Cecilia Hidayat sebagai ilustrator, hingga penerbit benar-benar saya rasakan. Buku ini digarap dengan sepenuh hati, tidak mengherankan kisahnya sampai ke hati.
adventurous funny informative lighthearted relaxing
Plot or Character Driven: A mix
Strong character development: Yes
Loveable characters: Yes
Diverse cast of characters: Yes
Flaws of characters a main focus: No
emotional lighthearted reflective relaxing medium-paced
Plot or Character Driven: Character
Strong character development: Yes
Loveable characters: Yes
Diverse cast of characters: Yes
Flaws of characters a main focus: Yes

Bintang 5 untuk buku ini.

Keingintahuan dan kepolosan Willa mengingatkan saya pada Totto-chan: Gadis Cilik di Jendela. Illustrasinya lucu dan sangat "anak-anak". Review lengkap bisa dibaca di:

https://kacamatakai.wordpress.com/2019/01/06/perkenalan-dengan-na-willa/

Terima kasih.

really gets me travelling back to my childhood

First time baca Na Willa, buku yg pertama ini aku suka. Jadi pov anak kecil emang seru banget, ngebawa suasana jadi berasa balik ke masa kecil. Apalagi dalam buku ini banyak kegiatan yg dulu aku lakukan bersama orangtuaku, bikin aku flashback ke masa-masa itu.
Aku jadi kangen sama ortuku, Al-fatihah

this is so cute!! na willa is such an obedient child that wont make adults get frustated by seeing her. i really love her!

pengemasannya santai, lucu banget! sekali duduk bisa langsung abis karena emang se-page turning itu! realistis, bikin nostalgia juga wkwkw. 4/5!

p.s. to know that there are probably tons of real children facing what she faced.. facing such racist remark since she was 5.. i guess the world is indeed cruel like this huh. :/
literallymusing's profile picture

literallymusing's review

4.0

Read it in a day because my phone is broken. lol
adventurous lighthearted fast-paced
Plot or Character Driven: Character
Strong character development: Yes
Loveable characters: Yes
Diverse cast of characters: Yes
Flaws of characters a main focus: Complicated

Mari kita bernostalgia ke masa muda!! (ง'̀ᴗ'́)ง
- Menyantap nasi goreng di pagi minggu
- Menjawab celotehan ortu dianggap melawan
- Menjadi objek perundungan oleh para kawan
- Menyaksikan pernikahan muda di kampung
- dan lainya~

Akhirnya berkenalan juga dengan Na Willa^^. Waktu itu berkesempatan menjemputnya saat Diversitea Book Club mengadakan sebuah kencan