Scan barcode
A review by nikolinaza
Absurd by Stephie Anindita
5.0
... Wow.
Oke, sejujurnya aku nggak punya ekspektasi apa pun saat ikut PO buku ini. Cuma tertarik sama blurb yang ditawarkan penulis di bagian belakang kover, yang menyatakan bahwa cerita Kayla-Troy tidak akan sama seperti kisah-kisah bad boy pada umumnya.
Dan, ya. Memang cerita di novel ini sangat berbeda dengan cerita lain yang mengangkat tema yang sama.
Novel Absurd ini bercerita tentang pekerjaan dokter bedah forensik, yang hidupnya bergelimang mayat yang harus diautopsi demi menegakkan keadilan tanpa peduli bagaimana kondisinya atau siapa yang ada di meja bedah tersebut. Di balik pekerjaannya yang penuh tekanan, sang dokter juga harus menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan percintaan dan masalah dalam keluarganya.
Meski jumlah halamannya tidak mencapai angka dua ratus, penulis mampu mengaduk semua masalah yang ada menjadi satu, lalu dibagi lagi dengan porsi masing-masing yang pas. Aku benar-benar nggak nyangka emosiku bakal dinaikturunkan macam naik roller coaster saat baca buku ini. And I think I am going to have a hangover T-T
Cuma sayang, karena jumlah halamannya yang tergolong sedikit, ada beberapa bagian potensial yang rasanya terlewatkan. Salah satunya pembahasan tentang geng Serpent itu sendiri, yang merupakan elemen yang cukup penting dalam jalannya cerita. Mungkin bakal lebih ngena lagi kalau pembaca diajak menelusui seluk-beluk Serpent secara lebih mendalam, atau mendapatkan gambaran tentang aktivitas geng tersebut.
Kurasa aku butuh sekuel... Kayla dan Fachri sepertinya butuh dijadikan seri. XD
Great job, Kak Stephie! Ditunggu karya lainnya yang seperti ini!
Oke, sejujurnya aku nggak punya ekspektasi apa pun saat ikut PO buku ini. Cuma tertarik sama blurb yang ditawarkan penulis di bagian belakang kover, yang menyatakan bahwa cerita Kayla-Troy tidak akan sama seperti kisah-kisah bad boy pada umumnya.
Dan, ya. Memang cerita di novel ini sangat berbeda dengan cerita lain yang mengangkat tema yang sama.
Novel Absurd ini bercerita tentang pekerjaan dokter bedah forensik, yang hidupnya bergelimang mayat yang harus diautopsi demi menegakkan keadilan tanpa peduli bagaimana kondisinya atau siapa yang ada di meja bedah tersebut. Di balik pekerjaannya yang penuh tekanan, sang dokter juga harus menghadapi berbagai masalah dalam kehidupan percintaan dan masalah dalam keluarganya.
Meski jumlah halamannya tidak mencapai angka dua ratus, penulis mampu mengaduk semua masalah yang ada menjadi satu, lalu dibagi lagi dengan porsi masing-masing yang pas. Aku benar-benar nggak nyangka emosiku bakal dinaikturunkan macam naik roller coaster saat baca buku ini. And I think I am going to have a hangover T-T
Cuma sayang, karena jumlah halamannya yang tergolong sedikit, ada beberapa bagian potensial yang rasanya terlewatkan. Salah satunya pembahasan tentang geng Serpent itu sendiri, yang merupakan elemen yang cukup penting dalam jalannya cerita. Mungkin bakal lebih ngena lagi kalau pembaca diajak menelusui seluk-beluk Serpent secara lebih mendalam, atau mendapatkan gambaran tentang aktivitas geng tersebut.
Kurasa aku butuh sekuel... Kayla dan Fachri sepertinya butuh dijadikan seri. XD
Great job, Kak Stephie! Ditunggu karya lainnya yang seperti ini!