A review by riend
Memang Jodoh by Marah Rusli

5.0

Ketika Adat sudah tak sejalan dengan jaman. Pemuda bangsawan Minang yang bersekolah di IPB diawal 1900. menentang kewajiban adatnya, dan memilih dibuang kaumnya demi pilihan pasangan hidupnya. Padajaman itu, laki-laki minang, terutama bergelar, berpendidikan harus menikah berkali-kali. Marah Hamlimenentangnya.

Buku ini adalah kado ulang tahun pernikahan Marah Roesli untuk istrinya, Raden Ratna Kancana, seorang bangsawan Pasundan. Meskipun novel ini bukan biografi beliau, tapi ini cerita bagaimana akhirnya beliau menentang sanak saudara, ninik mamak yang secara adat mengatur hidup kemenakannya. Dipilihkan istri, berkali-kali, dipaksa menikah, bahkan bisa dilakukan tanpa sepengetahuan ybs. Mind blowing sekali adat jaman dulu.

Sesuai gelar Marah Roesli, Bapak Roman Modern Indonesia, novel ini yaaa berkisah tentang cinta Marah Hamli dan Radin Asmawati. Ditulis dengan kata yang puitis, dan selipan pantun-pantun dan istilah Minang. Easy read walaupun 500 halaman.