A review by suzukabunny
Eona: The Last Dragoneye by Alison Goodman

2.0

Eona, identitas asli Eon, menyadari kekuatan terpendamnya dan berhasil bekerja sama dengan Naga Kembar untuk mengatasi pemberontak dan membantu Kyogo merebut tahtanya. Layaknya cerita fiksi remaja, Eona terlibat romansa dengan Kyogo dan seorang Punggawa Naga lain. Ia dipaksa menyeimbangkan diri antara punggawa naga, remaja manusia normal dan kekasi putra mahkota sekaligus. Tugas yang sulit mengingat ia baru 16 tahun dan buta permainan politis.
Plot utama dibangun atas dasar premis standar: kebaikan selalu menang melawan kejahatan. Ditambah dengan subplot cinta segitiga, perebutan kekuasaan, cinta terlarang, how to play politics for dummies, dan sedikit pesan: hindari mengambil hal yang bukan hak kita.
Daya tarik Eon dan Eona ini adalah setting latar belakang dan waktu yang diambil. Memakai latar belakang China masa Dinasti Tang (atau Ming, saya sendiri belum bisa membedakan) Goodman berhasil membangun kesan kerajaan luas yang terlalu ringkih mempertahankan kekuasaannya dan terlalu abai akan kesejahteraan rakyatnya. Akibatnya, mereka bergantung pada kekuatan naga dan memanipulasi iklim untuk menjaga rakyatnya tetap patuh.