A review by aynsrtn
Sometimes I Lie by Alice Feeney

dark emotional mysterious tense medium-paced
  • Plot- or character-driven? A mix

4.5

Membaca buku ini serasa dibuat takut, deg-degan, panik, tidak berdaya, pasrah, marah, sedih, kehilangan, bahagia, bahkan jatuh cinta melewati penuturan Amber, sang narator. Yang di sisi lain pun berhasil—berkali-kali—membohongi [baca: menipu] pembaca dengan beragam plot twist(s)-nya. Ini buku kacauuuuu, gilakkkk parah!!

Berbeda dengan Rock Paper Scissors yang ku baca sebelumnya, di mana di buku itu plot twist dan GONG-nya ada di akhir, Sometimes I Lie malah sudah membuat tercenung di 40% bacaan dan semakin di akhir, semakin "sakit" ini buku. Total ada 5 plot twist(s) yang ada di buku ini—menurutku.

Satu hal utama yang aku suka dari buku ini adalah premis dan gaya penceritaannya yang unik. Premisnya tentang Amber yang terbaring koma akibat kecelakaan. Tetapi, dia dapat mendengar suara di sekelilingnya. Perasaan Amber yang nggak bisa ngapa-ngapain ketika ada yang membicarakannya bahkan ada yang [redacted] kepadanya membuat suasana tambah nggak nyaman di buku ini. Sungguh sajian psychological thriller yang ciamik.

Sementara untuk gaya penceritaannya memakai sudut pandang orang pertama. Tokoh aku di sini adalah Amber. Namun, yang menjadi uniknya itu ada 3 lini masa di buku ini: 1) Saat itu (1 minggu sebelum Amber kecelakaan); 2) Kini (saat dia terbaring koma); dan 3) Sebelumnya (pada tahun 1991-1993). Lalu, ada 1 lagi yaitu Kemudian. Nah, aku kurang memahami bedanya Kemudian dengan Saat itu di buku ini karena diambil sama-sama di hari-hari sebelum Amber kecelakaan.

Padahal, ya, udah punya pengalaman di buku Rock Paper Scissors dengan formulanya penulis, tapi tetap saja "dibohongi" berkali-kali di buku ini, haha.

Sungguh buku yang bagus terutama bagi pencinta buku-buku bernuansa psychological thriller, mystery, dengan "dark" romance, buku ini direkomendasikan.

Sukakkk!! 💐

Expand filter menu Content Warnings