A review by ativonmi
Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck by Hamka

3.0

Saya membutuhkan waktu 4 hari untuk menyelesaikannya. Saya mencoba untuk membaca ini karena buku ini banyak dibicarakan oleh orang, baik di sosial media maupun beberapa yang saya temui di real life, dan tidak jarang mereka yang suka sekali dengan buku ini. Bahkan beberapa saat lalu di twitter banyak yang bahas buku ini lagi karena mereka suka dengan film adaptasi dari buku ini tetapi ada juga yang menyebutkan kalau film dengan judul yang sama “tenggelamnya kapal van der wijck" merupakan bentuk tiruan dari kisah titanic. Jadi, saya akhirnya memutuskan untuk membacanya juga untuk melihat dan mengetahui secara langsung, “apa yang membuat mereka suka akan buku ini” dan “apakah benar buku ini merupakan bentuk tiruan dari titanic”.

Saya menyukai bahaya yang digunakan penulis pada buku ini. Itu adalah salah satu hal paling rumit yang pernah saya temui. Geografi yang tepat. Latar belakangnya adalah permadani yang rumit antara adat, kebanggaan dan ikatan keluarga, tapi saya tidak bisa menemukan sesuatu hal yang dapat membuat saya menyukai tokoh utama, yaitu Zainudin dan Hayati.

Saya sebenarnya banyak berharap kepada Hayati ketika penulis menggambarkan bahwa ia (mungkin) akan membawa perubahan karena namanya yang berbeda dari yang lain. Ternyata tidak, Ia hanya tokoh yang biasa-biasa saja (nothing special).

Saya merasa ngeri, disaat yang bersamaan juga merasa bosan dan mengantuk saat membaca sebagian besar surat-surat mereka berdua (Hayati dan Zainuddin). Saya merasa surat-surat Zainudin sangat sulit dicerna. Bagaimana dia memohon dan kemudian marah karena tidak ada balasan, bagaimana persahabatan itu sama dengan cinta (ini buat saya sering memberikan reaksi, bagaimana dia terus menerus bercerita tentang betapa malangnya dia dari awal sampai akhir (HAH?!?!). Itu cukup melelahkan bagi saya, energi saya sudah cukup habis hanya untuk membaca surat-surat Zainuddin.

Kedua tokoh pun kurang untuk saya, Hayati yang tidak bisa menjaga janji, giliran menerima hasil dari apa yang dia tanam dia meminta dicintai lagi oleh Zainuddin. Kalau saya diposisi Zainuddin juga pasti akan melakukan hal yang sama, mengingat pasangan bila tidak dapat menjaga janji dan lebih memilih orang lain karena harga pastinya di kemudian hari akan turut meninggalkan kita bila kita susah juga.

Intinya kedua tokoh dalam buku ini red flag bagi saya