Take a photo of a barcode or cover
A review by lihatlah
The Odessa File by Frederick Forsyth
3.0
saya sih tidak tertarik dengan pernik-pernik mengenai SS.
saya lebih tertarik pada bagaimana forsyth membangun imajinasi lewat buku harian tinggalan seorang yahudi yang pernah mengalami aniaya di riga, ditambah pengalaman forsyth sendiri mengelana ke austria, jerman, italia mau pun london.
buku harian itu terlalu lengkap sebagai sebuah buku harian.
sepertinya, penulis buku harian itu -yang adalah tawanan di sana- bisa leluasa mengetahui ukuran seluruh area, tahu nama-nama banyak orang di sana, tahu menyeluruh kegiatan mau pun lokasi kam konsentrasi itu. padahal dia cuma tawanan. benarkah buku harian yang dijadikan awalan novel ini bener-bener ada?
saya gak terlalu yakin.
karena itu, maka saya anggap novel ini sepenuhnya fiksi, meski menyebut banyak nama historis, pun peristiwa2 yang bener-bener ada. nama dan peristiwa historis itu digunakan untuk menuntun rangkaian cerita yang dalam arsip sejarah masih berlubang-lubang.
aneh juga,
seorang wartawan jerman, peter miller, masih nanya-nanya alamat dan lokasi tempat-tempat penting di jerman. tokoh in imemperlihatkan hasil konstruk dari penulisnya yang bukan orang jerman yang digunakan oleh penulis [forsyth orang inggris] menuntun pemabcanya mengenal pelosok-pelosok jerman.
kira-kira separoh tebal buku ini,
si jagoan baru mulai masuk ke sarang musuhnya; organisasi pelindung mantan perwira SS, ODESSA. sebelumnya, banyak halaman digunakan untuk meyakinkan kita pembacanya, mengenai apa itu SS, ODESSA dan peran "alumni" SS dalam perang-perang di timur tengah. saya pikir, ini upaya forsyth untuk menambahi bobot bahwa kisahnya yang cuma berawal dari buku harian itu adalah kisah yang berbobot global.
baguslah,
dan pesan moral yang mau disampaikan lewat novel ini adalah bahwa kejahatan holocaust itu bukan kejahatan kolektif, tapi personal sehingga kita bisa menuntut pelaku-pelakunya. jerman sebagai bangsa tidak membenci yahudi [diperlihatkan bahwa sang jagoan adalah wartawan jerman], tapi ada memang individu2 jerman yang jahat.
barusan selesaikan novel ini.
novel holywood. maksud saya, cocok bila difilmkan oleh industri film hiburan holywood sana.
urusan serius antar bangsa, antar ras, ujung-ujungnya adalah urusan pribadi.
mengapa miller ingin benar mengejar roschman, penjahat perang dari riga, adalah karena roschmann inilah yang membunuh ayah miller, kapten angkatan darat jerman. informasi yang ia dapatkan ketika membaca buku harian orang yahudi yang ia punyai.
tapi cara mengakhiri ceritanya memang berkesan antiklimaks. di hampir seperempat tebal buku, ketegangan itu memuncak, tapi dikendurkan begitu saja dengan berbagai kebetulan [bom mobil salah pasang, telepon putus shg pengawal pergi meninggalkan boss yg harus dilindungi.] yang bagi pembaca terasa menjengkelkan.
namun,
pembaca juga sudah dimanjakan dengan berbagai informasi mengenai nazi, SS dan sepak terjang mereka yang bagi sebagian besar orang masih tertutup. secara keseluruhan, buku ini menghibur.
baguslah... [pengen baca the day of the jackal..hehe... dulu pernah mengikuti di cerita bersambung kompas tapi gak runtut]
saya lebih tertarik pada bagaimana forsyth membangun imajinasi lewat buku harian tinggalan seorang yahudi yang pernah mengalami aniaya di riga, ditambah pengalaman forsyth sendiri mengelana ke austria, jerman, italia mau pun london.
buku harian itu terlalu lengkap sebagai sebuah buku harian.
sepertinya, penulis buku harian itu -yang adalah tawanan di sana- bisa leluasa mengetahui ukuran seluruh area, tahu nama-nama banyak orang di sana, tahu menyeluruh kegiatan mau pun lokasi kam konsentrasi itu. padahal dia cuma tawanan. benarkah buku harian yang dijadikan awalan novel ini bener-bener ada?
saya gak terlalu yakin.
karena itu, maka saya anggap novel ini sepenuhnya fiksi, meski menyebut banyak nama historis, pun peristiwa2 yang bener-bener ada. nama dan peristiwa historis itu digunakan untuk menuntun rangkaian cerita yang dalam arsip sejarah masih berlubang-lubang.
aneh juga,
seorang wartawan jerman, peter miller, masih nanya-nanya alamat dan lokasi tempat-tempat penting di jerman. tokoh in imemperlihatkan hasil konstruk dari penulisnya yang bukan orang jerman yang digunakan oleh penulis [forsyth orang inggris] menuntun pemabcanya mengenal pelosok-pelosok jerman.
kira-kira separoh tebal buku ini,
si jagoan baru mulai masuk ke sarang musuhnya; organisasi pelindung mantan perwira SS, ODESSA. sebelumnya, banyak halaman digunakan untuk meyakinkan kita pembacanya, mengenai apa itu SS, ODESSA dan peran "alumni" SS dalam perang-perang di timur tengah. saya pikir, ini upaya forsyth untuk menambahi bobot bahwa kisahnya yang cuma berawal dari buku harian itu adalah kisah yang berbobot global.
baguslah,
dan pesan moral yang mau disampaikan lewat novel ini adalah bahwa kejahatan holocaust itu bukan kejahatan kolektif, tapi personal sehingga kita bisa menuntut pelaku-pelakunya. jerman sebagai bangsa tidak membenci yahudi [diperlihatkan bahwa sang jagoan adalah wartawan jerman], tapi ada memang individu2 jerman yang jahat.
barusan selesaikan novel ini.
novel holywood. maksud saya, cocok bila difilmkan oleh industri film hiburan holywood sana.
urusan serius antar bangsa, antar ras, ujung-ujungnya adalah urusan pribadi.
mengapa miller ingin benar mengejar roschman, penjahat perang dari riga, adalah karena roschmann inilah yang membunuh ayah miller, kapten angkatan darat jerman. informasi yang ia dapatkan ketika membaca buku harian orang yahudi yang ia punyai.
tapi cara mengakhiri ceritanya memang berkesan antiklimaks. di hampir seperempat tebal buku, ketegangan itu memuncak, tapi dikendurkan begitu saja dengan berbagai kebetulan [bom mobil salah pasang, telepon putus shg pengawal pergi meninggalkan boss yg harus dilindungi.] yang bagi pembaca terasa menjengkelkan.
namun,
pembaca juga sudah dimanjakan dengan berbagai informasi mengenai nazi, SS dan sepak terjang mereka yang bagi sebagian besar orang masih tertutup. secara keseluruhan, buku ini menghibur.
baguslah... [pengen baca the day of the jackal..hehe... dulu pernah mengikuti di cerita bersambung kompas tapi gak runtut]