aradhanawulan 's review for:

Keajaiban Toko Kelontong Namiya by Keigo Higashino
5.0

Salah satu buku yang sudah lama masuk ke dalam book mail saya. Tepatnya di tahun 2021, banyak sekali review yang mengangungkan betapa serunya buku terjemahan karya Penulis Jepang satu ini ―salah satu penulis yang kini setiap karyanya sudah masuk ke dalam list perbukuan saya.

Buku ini berbeda dari genre Keigo-san sebelumnya. Keajaiban Toko Kelontong Namiya ber-genre-kan fantasi dengan latar 80'an yang menceritakan tiga orang pencuri (dari masa sekarang) yang lari ke sebuah toko kelontong yang tak berpenghuni setelah aksi pencurian mereka. Awalnya cerita ini sedikit membingungkan, banyak pertanyaan yang terlintas di benak saya ketika menebak-nebak alurnya. Saat membaca kisah perjalanan tiga pencuri, Kakek Namiya, serta orang-orang yang terlibat di dalamnya; yang terlintas adalah, "Keigo-san sepertinya terlalu berani mengambil latar maju-mundur seperti ini.", tapi ternyata itu bagian menariknya. Apa yang beliau sampaikan benar-bener terususun rapi, layaknya karya yang penuh teka-teki, Keigo-san berhasil membuat saya penasaran untuk menyelesaikan buku ini.

Mungkin di beberapa chapter terakhir, bagian The Beattles, saya pribadi sedikit merasa bosan. Entah karena membaca saat sedang banyak pikiran, atau karena saya pribadi yang sedikit bingung untuk melanjutkan cerita pria pecinta The Beattles itu. Tapi disaat titik terang dari kehidupannya, jawaban atas hilangnya kabar dari kedua orangtuanya mulai terungkap, saat itu juga teka-teki antar hubungan semua orang yang pernah berkonsultasi di Toko Kelontong Namiya mulai lengkap. Saya mulai memahami dan kembali memanggil ingatan saya tentang apa yang terjadi pada satu tokoh di chapter sebelumnya. Sehingga cerita itu sempurna dengan berakhirnya perjalanan satu malam ketiga pencuri yang masuk ke dalam Toko Kelontong Namiya tersebut.

Untuk penggunaan kata dan terjemahan yang digunakan dalam buku ini juga sangat mudah dipahami. Rapi dan dapat menggambarkan latar suasana, waktu, dan tempatnya secara jelas. Sejauh ini jadi salah satu buku Asian Lit yang paling nyaman dan heartwarming untuk dibaca.

Masuk ke dalam pesan moral yang saya dapat. Kenapa bintang lima berani saya berikan kepada buku beserta author dari Toko Kelontong Namiya, karena adanya kondisi yang sebenarnya relate dengan kehidupan saya akhir-akhir ini. Menjadi seorang pendengar dan pemberi solusi pada masalah-masalah orang terdekat, sampai ke dalam lingkungan cyber pun saya lakoni. Awalnya hal tersebut jadi salah satu kesenangan pribadi, jadi tempat bercerita orang-orang. Tapi lama kelamaan hal tersebut membuat saya sedikit tersiksa dan ada doktrinan pada diri sendiri, "apa solusi yang saya berikan harus benar-benar bermanfaat dan tidak boleh salah". Padahal tidak ada yang menyuruh melakukannya.

Sampai di satu titik saya menemukan beberapa kutipan di dalam buku 'Keajaiban Toko Kelontong Namiya', ketika Kakek Namiya berkata bahwa suatu nasihat hanya sebagai pilihan bagi yang bersangkutan. Karena perubahan itu datang dari niat pribadi masing-masing orang. Jadi kita tidak ada sangkut pautnya untuk perubahan tersebut. Kita tidak ada sangkut pautnya dengan keputusan apa yang mereka ambil kedepannya. Setidaknya kita sudah memberikan jawaban terbaik. Seketika bagian 'semalam di civic' benar-benar membuat saya hanyut dan bergelut dengan pikiran saya malam itu. Saya kembali merenung bagaiamana kehadiran saya dan bagaimana saya harus mengetahui batasan diri saya dalam memberikan nasihat kedepannya. Sehingga buku fiksi satu ini, selain seru, memberikan banyak kesan pesan yang membekas pada diri saya pribadi. Terima kasih Keigo-san. Terima kasih Kakek Namiya dan orang-orang yang pernah terlibat dengan Toko Kelontong Namiya.