A review by pasarmalam
Orang-Orang Bloomington by Budi Darma

4.0

Saya tahu bahwa saya bukanlah seorang nabi, karena itu Orez tidak menyerahkan diri dan tidak berubah menjadi seekor domba, tapi lari dan tetap menjadi Orez.

Sebentar mau bernapas dulu.

Astaga. Ini mungkin buku kumpulan cerpen terbaik yang pernah saya baca. Dari tema yang diangkat, gaya penceritaan, sampai penokohan semuanya super rapi dan disuguhkan dengan amat menarik. Nggak dipungkiri, kala membayangkan Bloomington dengan suasana urban ala Amerika, saya suka teringat Whittleton Creek (jadi kangen Hitman 2). Tapi ini bukan plot game tentang pembunuh bayaran profesional yang nggak bisa mati, melainkan cerita-cerita 'nyata' yang berusaha menusuk-nusuk hati nurani sekaligus akal sehatmu.

Saya sangat suka gimana semua cerpen ditulis dari sudut pandang orang pertama, yang (sejauh perhatian saya) nggak dikasih tau namanya kecuali di cerpen terakhir. Belakangan saya sempat pusing gimana cara menulis tokoh yang baik sekaligus mempertahankan anonimitas si tokoh, kok kayaknya semua tokoh saya kurang dalam hal character's depth gitu. Dari buku ini saya belajar banyak tentang tokoh yang nggak hitam-putih, yang terasa nyata dan sangat dekat meski fokusnya lebih ditujukan pada tokoh lain, yang nggak dibeberkan keseluruhan latar belakang terlebih namanya.

Isu-isu yang diangkat di buku ini juga ... gimana, ya, dalam tapi nggak 'sok' dalam???ya gitudeh. Setiap memulai baca cerpen baru, nggak perlu berekspektasi soal kisah macam apa yang bakal kita tonton, cukup ikuti saja alurnya. Nanti pasti bengong-bengong sendiri (sambil sesekali tertawa一atau mungkin selera humor saya aja yang aneh?), endingnya pun selalu dieksekusi dengan sangat apik. Bagus pokoknya. Kalau mau baca yang pendek-pendek tapi worth it, silakan coba buku ini.