Scan barcode
A review by melmarian
Gadis Kretek by Ratih Kumala
adventurous
emotional
funny
informative
medium-paced
4.25
Gadis Kretek / Cigarette Girl 🚬 oleh Ratih Koemala
Toean dan Njonja, akhirnja saya membatja boekoenya dan kemoedian menonton Gadis Kretek di Netflix.
Oentoek fiksi sedjarah, boekoenya termasoek ringan, boektinja saya bisa menamatkan dalam empat hari sadja. Baik boekoe maoepoen adaptasinja mempoenyai kekoeatan sendiri-sendiri.
Di boekoe lebih banjak ditjeritakan tentang kisah tjinta orang tua Jeng Yah: Idroes Moeria dan Roemaisa, dan awal persaingan Idroes Moeria dan Soedjagad. Bahwa Soedjagad mentjoeri ari-ari Dasiyah tidak ditjeritakan di dalam adaptasinja; itoelah jang mendjadi tanda bahwa soeatu hari nanti Soedjagad akan mengalahkan Idroes Moeria. Tidak djoega ditjeritakan bahwa Jeng Yah diseboet sebagai titisan Rara Mendhoet; idhu-ne legi (air loedahnya manis) sehingga tingwe (linting dhewe) boeatannya soenggoeh nikmat rasanja. Hoeboengan Tegar-Karim-Lebas djoega lebih banyak dieksplor di dalam boekoenja: di adaptasinja diganti dengan adegan-adegan Lebas bersama Aroem mengorek masa laloe menoeroeti keinginan Soeraja agar mereka mentjari Jeng Yah.
Namoen, menoeroet saya boekoe dan adaptasinja sama-sama bagoes. Semoea pemain berakting dengan loear biasa dan penggarapannya poen tjantik. Ditoenjang poela dengan remake lagoe lama milik Chrisye Kala Sang Soerya Tenggelam. Boekoenya lebih terasa djenaka dibandingkan dengan adaptasi jang djauh lebih emosional dan sedih. Oentoek ending alias adegan penoetoepnya, saya lebih menyoekai versi boekoe. Namoen setjara keseloeroehan bagoes.Karena itoe, toean dan njonja, saya bisa bilang bahwa saya menikmati kedoeanya. Semoga toean dan njonja djoega demikian!
Toean dan Njonja, akhirnja saya membatja boekoenya dan kemoedian menonton Gadis Kretek di Netflix.
Oentoek fiksi sedjarah, boekoenya termasoek ringan, boektinja saya bisa menamatkan dalam empat hari sadja. Baik boekoe maoepoen adaptasinja mempoenyai kekoeatan sendiri-sendiri.
Di boekoe lebih banjak ditjeritakan tentang kisah tjinta orang tua Jeng Yah: Idroes Moeria dan Roemaisa, dan awal persaingan Idroes Moeria dan Soedjagad. Bahwa Soedjagad mentjoeri ari-ari Dasiyah tidak ditjeritakan di dalam adaptasinja; itoelah jang mendjadi tanda bahwa soeatu hari nanti Soedjagad akan mengalahkan Idroes Moeria. Tidak djoega ditjeritakan bahwa Jeng Yah diseboet sebagai titisan Rara Mendhoet; idhu-ne legi (air loedahnya manis) sehingga tingwe (linting dhewe) boeatannya soenggoeh nikmat rasanja. Hoeboengan Tegar-Karim-Lebas djoega lebih banyak dieksplor di dalam boekoenja: di adaptasinja diganti dengan adegan-adegan Lebas bersama Aroem mengorek masa laloe menoeroeti keinginan Soeraja agar mereka mentjari Jeng Yah.
Namoen, menoeroet saya boekoe dan adaptasinja sama-sama bagoes. Semoea pemain berakting dengan loear biasa dan penggarapannya poen tjantik. Ditoenjang poela dengan remake lagoe lama milik Chrisye Kala Sang Soerya Tenggelam. Boekoenya lebih terasa djenaka dibandingkan dengan adaptasi jang djauh lebih emosional dan sedih. Oentoek ending alias adegan penoetoepnya, saya lebih menyoekai versi boekoe. Namoen setjara keseloeroehan bagoes.Karena itoe, toean dan njonja, saya bisa bilang bahwa saya menikmati kedoeanya. Semoga toean dan njonja djoega demikian!