A review by blackferrum
A Publicity Stunt by Hening Swastika

emotional funny informative inspiring lighthearted reflective medium-paced
  • Plot- or character-driven? A mix
  • Strong character development? Yes
  • Loveable characters? Yes
  • Diverse cast of characters? Yes
  • Flaws of characters a main focus? Yes

5.0

Bahagiaku bakal penuh banget karena akhirnya nemu bacaan yang isinya kompleks. Teenlit pula. Padahal biasanya ranah ini agak rawan. Buku ini dieksekusi dengan baik!

Mayra berusaha menyelamatkan klubnya yang hampir bubar. Berbagai cara sudah dia lakukan, termasuk membohongi kakaknya, Sonya. Namun, pertanyaan itu terus kembali pada Mayra; sudah benarkah pengorbanannya ini?

Kayaknya jariku kena sindrom bintang lima, deh. Alias susah menjelaskan dari sisi mana aja buku ini layak dikasih bintang 5. Hmmm, mungkin pertama dari segi premis. Mungkin beberapa fiksi remaja sering memakai klub jurnalistik jadi salah satu latar ceritanya, tapi nggak ada yang sekompleks buku ini. Mungkin di sini porsinya dibahas lebih detail karena yah berpengaruh banget, kan, sama alurnya?

Kedua, perjuangan Mayra somehow mengingatkanku pada masa lalu juga. Melihat gimana effort-nya Mayra sampai rela bohong dan hidup penuh kecemasan begitu jadi ikut kasihan.  Mayra jelas punya passion dan usahanya kerasa banget. Agak kaget kondisi klub Matapena yang punya segelintir anggota. Beda dengan ekskulku dulu yang nggak perlu usaha keras buat menggaet anggota karena anggotanya malah jadi yang terbanyak kedua setelah ekskul design graphic.

Yah, bisa dimaklumi, sih. Apalagi memang jurnalistik bukan ekskul yang bisa fit ke semua orang. Semua orang bisa menulis, tapi belum tentu bisa jadi jurnalis. Rasanya super-duper bangga sama apa yang Mayra lakuin. Dan sedikit iri, sih. Andai bisa punya passion sebesar itu juga.

Tapi, waktu tahu latar belakang Mayra mati-matian mempertahankan Matapena dan alasan dia menulis terus-menerus bikin rasa iriku berubah jadi rasa iba. Kepengin puk-puk adik kecil ini :(((

Aku suka banget karakterisasi tokohnya yang nggak berlebihan dan konsisten. Plus, adegan yang seharusnya jadi bagian paling sering kena romantisasi berjalan dengan normal. Thanks to Rig yang beneran paham dan nggak ambil kesempatan dari Mayra. Cinta sama interaksi keduanya. Karakter Mayra yang agak nyentrik, berani, tapi ternyata penakut jelas memberikan kesan tersendiri. Apalagi pas ngerasa badan kayak kesetrum kecil terus nanya ke diri sendiri apakah dia kena strok, hmmm.

The Publicity Stunt bukan soal mempertahankan sesuatu saja, tapi juga bicara soal passion, pengakuan, dan usaha keras merelakan sesuatu. I love Mayra, Rig, Kak Sonya, Kak Naren, anggota Matapena sekaligus sahabat Mayra, dan semua kru Snoop.

Dua kali baca karya Kak Hening, tentu bakal menunggu karya lainnya menetas <3