You need to sign in or sign up before continuing.
Take a photo of a barcode or cover
normnialib 's review for:
At Night, I Become a Monster (Light Novel)
by Yoru Sumino
Novel ini aneh.
Cerita yang dibawakan bertemakan perundungan yang terjadi di sekolah. Novel ini juga betul-betul meresahkan. Sepanjang membaca, ia seolah memasukkan berbagai kalimat penuh makna yang aku sendiri bingung memaknainya, tapi aku bisa merasakan keindahan dari kata-kata tersebut.
Yang paling kusukai darinya adalah kenyataan bahwa baik manusia ataupun monster, jika mereka pada dasarnya berhati jahat, maka mereka jahat. Pun sebaliknya, jika mereka berhati baik, maka mereka baik (walaupun aku tidak tau apakah monster juga punya hati).
Kemudian ia juga menyatakan bahwa perbedaan adalah suatu hal yang normal. Tidak mengetahui apa yang dipikirkan orang lain dan cara pandang yang berlawanan terkadang membuat kita terbebani. Padahal itu justru normal. That's just how the world works.
Banyak cerita sedih yang digambarkan (juga dengan kalimat penuh makna yang indah) sehingga aku tidak bisa lagi menahan tangis, terutama saat Yano bertanya pada Achi, "Your night... form or your day form... Which is... the real one?"
Dan sekali lagi kutegaskan, bagiku novel ini aneh. Aneh, kenapa aku masih belum memahami seratus persen kalau aku sangat menyukainya.
Cerita yang dibawakan bertemakan perundungan yang terjadi di sekolah. Novel ini juga betul-betul meresahkan. Sepanjang membaca, ia seolah memasukkan berbagai kalimat penuh makna yang aku sendiri bingung memaknainya, tapi aku bisa merasakan keindahan dari kata-kata tersebut.
Yang paling kusukai darinya adalah kenyataan bahwa baik manusia ataupun monster, jika mereka pada dasarnya berhati jahat, maka mereka jahat. Pun sebaliknya, jika mereka berhati baik, maka mereka baik (walaupun aku tidak tau apakah monster juga punya hati).
Kemudian ia juga menyatakan bahwa perbedaan adalah suatu hal yang normal. Tidak mengetahui apa yang dipikirkan orang lain dan cara pandang yang berlawanan terkadang membuat kita terbebani. Padahal itu justru normal. That's just how the world works.
Banyak cerita sedih yang digambarkan (juga dengan kalimat penuh makna yang indah) sehingga aku tidak bisa lagi menahan tangis, terutama saat Yano bertanya pada Achi, "Your night... form or your day form... Which is... the real one?"
Dan sekali lagi kutegaskan, bagiku novel ini aneh. Aneh, kenapa aku masih belum memahami seratus persen kalau aku sangat menyukainya.