Scan barcode
A review by ruangtitikkoma
The Storied Life of A.J. Fikry - Kisah Hidup A.J. Fikry by Gabrielle Zevin, Eka Budiarti
emotional
hopeful
informative
inspiring
lighthearted
sad
medium-paced
- Plot- or character-driven? A mix
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? Yes
- Flaws of characters a main focus? No
4.0
Bagus… 😭🥹
Ekspektasi awal gak ke situ ceritanya, tapi dibawa ke alur lain yang bagus juga : bagaimana kisah hidup orang yang selalu bersinggungan dengan kata-kata, one day harus kehilangan kata-katanya. Sedih sepertinya kalo nonton filmnya. Gambaran kehidupan masyarakat berliteratur, di sebuah pulau kecil.
Sebuah tempat/kota kecil yang tidak ada toko buku memang menggelisahkan. Saya paham karena dari tempat yang begitu juga saya berasal. Menariknya di buku ini, berhasil menjadikan toko buku sebagai pusat perhatian.
Suka tidak suka dengan pemiliknya yang ketus, para penduduk, ditambah turis sering datang berkunjung. Penjualan juga tidak banyak, tapi toko ini tetap buka. Kehadirannya juga sadar tidak sadar menjadi penting bagi penduduk sekitar.
Terasa sekali bahwa toko buku ini memberikan pengaruh, ketika kemudian banyak muncul klub buku, bahkan polisi yang juga akhirnya suka membaca buku. Semua tokoh yang muncul di sini punya hubungan dengan buku.
Cara berceritanya ringan, halus, tidak bertele-tele, bahkan diselingi dengan jokes segar tipikal Amerika, dengan alur bagus, menjadikan buku ini mudah dinikmati dan disukai.
Ekspektasi awal gak ke situ ceritanya, tapi dibawa ke alur lain yang bagus juga : bagaimana kisah hidup orang yang selalu bersinggungan dengan kata-kata, one day harus kehilangan kata-katanya. Sedih sepertinya kalo nonton filmnya. Gambaran kehidupan masyarakat berliteratur, di sebuah pulau kecil.
Sebuah tempat/kota kecil yang tidak ada toko buku memang menggelisahkan. Saya paham karena dari tempat yang begitu juga saya berasal. Menariknya di buku ini, berhasil menjadikan toko buku sebagai pusat perhatian.
Suka tidak suka dengan pemiliknya yang ketus, para penduduk, ditambah turis sering datang berkunjung. Penjualan juga tidak banyak, tapi toko ini tetap buka. Kehadirannya juga sadar tidak sadar menjadi penting bagi penduduk sekitar.
Terasa sekali bahwa toko buku ini memberikan pengaruh, ketika kemudian banyak muncul klub buku, bahkan polisi yang juga akhirnya suka membaca buku. Semua tokoh yang muncul di sini punya hubungan dengan buku.
Cara berceritanya ringan, halus, tidak bertele-tele, bahkan diselingi dengan jokes segar tipikal Amerika, dengan alur bagus, menjadikan buku ini mudah dinikmati dan disukai.