farahfakhirah 's review for:

The Wandering by Intan Paramaditha
5.0

Ambisi ingin menemukan ke-lima belas ending di buku ini ternyata harus luluh lantak oleh ketidaksabaran pembacanya mengikuti alur cerita. Pada akhirnya, saya hanya bisa menemukan delapam ending, itu pun dengan berpikir keras memilih pilihan-pilihan selanjutnya. ⁣

Buku ini punya konsep yang amat menarik: pilih sendiri petualanganmu. Mengingatkan saya pada konsep novel-novel Goosebumps di tahun 90-an, di mana kita mencari sendiri akhir dari awal cerita. Buku dibuka dengan adegan kita dan Iblis Kekasih, yang menawarkan kesepakatan bertualang dengan sepasang separu merah di kaki. ⁣

Dari sinilah, petualangan kita dimulai. Dijalin dari jalan-jalan Jakarta, hingga kota-kota di Amerika Serikat seperti New York dan Los Angeles, kota-kota di Amerika Selatan, dan kota-kota di Asia seperti Saigon dan Seoul. Tiap rute, kita akan menemui hal-hal dan cerita-cerita yang berbeda, dengan kenangan-kenangan yang juga berbeda, tapi tetap terasa familiar. ⁣

Dan petualangan di dalamnya terasa begitu familiar dan personal. Buku ini penuh dengan post-it yang sejujurnya berisi komentar-komentar saya terhadap dialog-dialognya yang segar dan jenaka. Kali lain, ia membuat saya mengenggam erat-erat halaman-halamannya karena kesedihan cerita, dan di kesempatan lainnya, penulis memberi kesempatan pada kita untuk menulis akhir cerita kita sendiri, yang saya sambut dengan penuh suka cita. ⁣

Buku ini bicara tentang banyak hal: isu-isu terhadap perempuan, posisi Indonesia di mata dunia, sampai isu-isu paling kontemporer soal kritik terhadap mayoritas. Menyenangkan rasanya membaca buku ini, sebuab nostalgia ke masa kecil sekaligus perenungan untuk masa sekarang. ⁣