A review by racoonorj
The Song of Achilles - Nyanyian Achilles by Madeline Miller

5.0

Versi terjemahannya menurutku sukses menggambarkan gimana kisah Achilles dan Patroclus rasanya. Roller coaster perasaan yang dirasakan Patroclus ketika ia dekat dan hidup mendampingin Achilles. Hhh Patroclus, menurutku you're too good for Achilles. Too good to be involved with all of those Gods and Goddesses thing. You're too precious to Achilles too.


Ahh seriusan, di akhir rasanya setelah baca ini tuh sesek, gabisa nangis sesenggukan but i feel bad and sad. Entah Patroclus ini yang terlalu peduli sama Achilles atau terlalu naif dan baik aku gak ngerti. Achilles memang memperlakukan Patroclus dengan baik, cuma pada akhirnya ya yang dia pedulikan cuma keagungan dan takdirnya, tentang bagaimana reputasinya akan diingat setelah dia tiada. And Patroclus doesn't deserves that.


Tapi ya ironinya, sepanjang hidupmya, Patroclus ini sudah selalu diremehkan, dan cuma Achilles yang melihat kelebihan dan hal baik dalam diri Patroclus sampai akhirnya Patroclus jadi pendamping Achilles. Dan imo entah kenapa Achilles ini keliatan kayak mommy's boy gitu(?) Setiap ada masalah dia pada akhirnya selalu lari ke ibunya, Thetis yang seorang nymph laut. Tapi kalo udah menyangkut Patrclus sih, dia selalu stand on his ground di depan ibunya buat menampik hujatan dan kritikannya Thetis perihal Patroclus. Ugh, gatau harus ngerasa gimana. Pada dasarnya situasi di sini yang menyebalkan.


Tapi aku bener-bener menikmati buku ini meskipun butuh waktu lama buat nyelesaiin ini, karna aku pada dasarnya emang slow reader. Aku suka gimana Madeline Miller menjabarkan detil-detil kecil di lingkungan mereka dan perasaan-perasaan yang dirasakan Patroclus di sini. Bikin perasaannya jadi terasa nyata. Seriously, i literally read this like i read my fanfiction tho. Which mean, it is a good story.


Kudos banget pokoknya buat Madeline Miller dan tim terjemahnya Gramedia *clap clap clap