Scan barcode
A review by ruangtitikkoma
Menjadi Dewasa Tanpa Tahu Apa-Apa by Ulnyangyi
emotional
hopeful
informative
inspiring
lighthearted
reflective
medium-paced
3.5
Saya merasa telah melalui banyak proses menuju dewasa sebelum membaca buku ini. Membaca ini seperti membaca beberapa refleksi hidup saya.
Bukan buku yang memberikan penjelasan dalam konteks psikologi, mengenai sebab-akibat misal, dan juga lebih ringan. Semacam cerita; curhat, seseorang dalam sudut pandang mulai menyadari tentang apa yang terjadi dalam proses pendewasaannya selama ini.
Dimulai dari kisah-kisah tentang kejadian yang dia alami ketika kecil dan remaja, misal moment ketika mencintai seseorang. Penulis kemudian mengungkapkan hal-hal yang “kupikir masa depan; masa dewasa akan begini” tapi tidak semua berjalan sesuai keinginan.
Penulis menjelaskan bahwa posisi dirinya bukan manusia super, yang punya kemampuan untuk berpikir sangat logis, yang dibekali penuh dengan semangat dan kepercayaan diri, bukan. Ia adalah bagian dari kebanyakan manusia biasa yang juga banyak salah dan mencoba untuk “trial and error” menghadapi dunia dewasanya, tanpa pernah tahu apa-apa sebelumnya.
Buku ini penulis peruntukkan untuk orang-orang yang masih ‘terjebak’ dalam tubuh orang dewasa, tapi jiwanya masih anak-anak. Anak-anak, masih ingin bebas, tanpa beban. Sementara waktu terus berjalan tanpa bisa dihentikan. Akibatnya, terkadang ada banyak kesalahan yang dilakukan dalam : bagaimana menyikapi situasi yang dihadapi di usia itu.
Pada akhirnya, penulis selalu menutup setiap cerita-ceritanya dengan uraian singkat “oh, ternyata begini loh untuk bisa hidup dengan baik” di dunia dewasa. Menemukan kenyataan bahwa dunia dewasa tidak seenak yang dibayangkan, tidak semudah angan-angan, orang dewasa juga bisa menangis dan tertekan seperti anak-anak. Yang membedakan, mereka punya alternatif jalan keluar untuk berdamai dengan banyak situasi. So, menjadi dewasa tidak menenakutkan itu.
Bukan buku yang memberikan penjelasan dalam konteks psikologi, mengenai sebab-akibat misal, dan juga lebih ringan. Semacam cerita; curhat, seseorang dalam sudut pandang mulai menyadari tentang apa yang terjadi dalam proses pendewasaannya selama ini.
Dimulai dari kisah-kisah tentang kejadian yang dia alami ketika kecil dan remaja, misal moment ketika mencintai seseorang. Penulis kemudian mengungkapkan hal-hal yang “kupikir masa depan; masa dewasa akan begini” tapi tidak semua berjalan sesuai keinginan.
Penulis menjelaskan bahwa posisi dirinya bukan manusia super, yang punya kemampuan untuk berpikir sangat logis, yang dibekali penuh dengan semangat dan kepercayaan diri, bukan. Ia adalah bagian dari kebanyakan manusia biasa yang juga banyak salah dan mencoba untuk “trial and error” menghadapi dunia dewasanya, tanpa pernah tahu apa-apa sebelumnya.
Buku ini penulis peruntukkan untuk orang-orang yang masih ‘terjebak’ dalam tubuh orang dewasa, tapi jiwanya masih anak-anak. Anak-anak, masih ingin bebas, tanpa beban. Sementara waktu terus berjalan tanpa bisa dihentikan. Akibatnya, terkadang ada banyak kesalahan yang dilakukan dalam : bagaimana menyikapi situasi yang dihadapi di usia itu.
Pada akhirnya, penulis selalu menutup setiap cerita-ceritanya dengan uraian singkat “oh, ternyata begini loh untuk bisa hidup dengan baik” di dunia dewasa. Menemukan kenyataan bahwa dunia dewasa tidak seenak yang dibayangkan, tidak semudah angan-angan, orang dewasa juga bisa menangis dan tertekan seperti anak-anak. Yang membedakan, mereka punya alternatif jalan keluar untuk berdamai dengan banyak situasi. So, menjadi dewasa tidak menenakutkan itu.