Take a photo of a barcode or cover
ardeliaamanda 's review for:
Gadis Kretek
by Ratih Kumala
Well, untuk diketahui bahwa saya belum menonton versi netflixnya sebelum membaca buku ini. Overall saya puas dengan kisah Gadis Kretek.
Sudut pandang orang pertama, dan orang ketika serbatahu untuk flashback. Pengenalan karakter dan penjabaran cerita jelas.
Alurnya maju-mundur, tetapi kisahnya ngalir begitu saja dan mudah dimengerti. Pembuatan rokok dijelaskan dengan detail, saya mengapresiasi penulis pasti telah melakukan penelitian terlebih dahulu.
Terdapat kaidah bahasa yang mengganggu seperti:
"Ratih, panggilan Lebas ke Jeng Yah aku rasa sebaiknya diganti Ibu atau Tante."
-p. 273
Tidak ada petikan dialog, padahal Lebas adalah tokoh "aku" itu sendiri.
Dan diksinya juga:
"Seolah-olah ia bisa menelan bulat-bulat segala hal yang membuatnya kesal."
.
"..omel Ibu, mulutnya miring-miring dan monyong-monyong saking kesalnya."
Saya rasa majas yang digunakan terlalu berlebihan.
Buku yang saya baca adalah cetakan pertama. Kalian bisa membacanya di aplikasi ipusnas. Saya harap sudah ada revisi di cetakan berikutnya.
Sudut pandang orang pertama, dan orang ketika serbatahu untuk flashback. Pengenalan karakter dan penjabaran cerita jelas.
Alurnya maju-mundur, tetapi kisahnya ngalir begitu saja dan mudah dimengerti. Pembuatan rokok dijelaskan dengan detail, saya mengapresiasi penulis pasti telah melakukan penelitian terlebih dahulu.
Terdapat kaidah bahasa yang mengganggu seperti:
"Ratih, panggilan Lebas ke Jeng Yah aku rasa sebaiknya diganti Ibu atau Tante."
-p. 273
Tidak ada petikan dialog, padahal Lebas adalah tokoh "aku" itu sendiri.
Dan diksinya juga:
"Seolah-olah ia bisa menelan bulat-bulat segala hal yang membuatnya kesal."
.
"..omel Ibu, mulutnya miring-miring dan monyong-monyong saking kesalnya."
Saya rasa majas yang digunakan terlalu berlebihan.
Buku yang saya baca adalah cetakan pertama. Kalian bisa membacanya di aplikasi ipusnas. Saya harap sudah ada revisi di cetakan berikutnya.