Scan barcode
A review by whatnovireads
Dear World: A Syrian Girl's Story of War and Plea for Peace by Bana Alabed
5.0
DEAR WORLD (Pesan Perdamaian dari Seorang Bocah Korban Perang)
Korban perang di tanah Suriah. Udah tau kan peliknya negara zona perang ini?
Sisi ceritanya dibagi dua: Bana, bocah korban perang Suriah dan Ibu kandungnya yang juga korban perang. Bana yang tentunya saja kita tau sangat amat menginginkan masa kecil yang seru dan Ibunya yang terus berusaha berjuang menyelamatkan keluarga dari kekurangan apa pun. Ini real story weyy :') Hal tersimpel yang terlintas dipikiranku adalah susah banget ya mereka saat perang kemarin untuk nyari minum seteguk aja harus menunggu berjam-jam di malam hari atau bermil-mil jauhnya dari persembunyian. Konon aku di sini minum aja kira-kira gak mood tinggal buang dan minum air yang baru.
Tapi memang ada beberapa hal yang aku bingung misalnya darimana mereka bisa dapat akses wifi di rumah bawah tanah yang gedungnya udah hancur atau akses internet saat mereka pindah dari satu gedung ke gedung lain saat pengepungan di Aleppo memuncak dan darimana biaya mereka bisa beli ipad seken ditengah mereka yang ga bisa kemana-mana karena pengepungan. Kemudian aku bertanya ke doi yang hampir tiap hari nontonin video-video negara wilayah perang dan doi menjawab, "dek kalau daerah zona perang itu bukan berarti seluruh wilayah di negaranya hancur lebur, pasti ada satu dua kota yang masih bisa melakukan jual beli ke masyarakat yang jadi korban perang". Aku pun berpikir....hmm
Ah begitulah, ternyata akun twitternya emang beneran ada. Si Bana ini update semua berita perang di twitternya. Aku scroll ampe ke bawah kali sangking bisa dapetin, "oh iya... yang bagian ini ni yang diserang itu, oh iya... yang bagian ini ni pas mereka hampir mati"
Baca deh, aku jadi googling soal perang Suriah gara-gara ini. Ya kan, aku masih tetap jadi manusia yang "terlambat" dengan sesuatu
Korban perang di tanah Suriah. Udah tau kan peliknya negara zona perang ini?
Sisi ceritanya dibagi dua: Bana, bocah korban perang Suriah dan Ibu kandungnya yang juga korban perang. Bana yang tentunya saja kita tau sangat amat menginginkan masa kecil yang seru dan Ibunya yang terus berusaha berjuang menyelamatkan keluarga dari kekurangan apa pun. Ini real story weyy :') Hal tersimpel yang terlintas dipikiranku adalah susah banget ya mereka saat perang kemarin untuk nyari minum seteguk aja harus menunggu berjam-jam di malam hari atau bermil-mil jauhnya dari persembunyian. Konon aku di sini minum aja kira-kira gak mood tinggal buang dan minum air yang baru.
Tapi memang ada beberapa hal yang aku bingung misalnya darimana mereka bisa dapat akses wifi di rumah bawah tanah yang gedungnya udah hancur atau akses internet saat mereka pindah dari satu gedung ke gedung lain saat pengepungan di Aleppo memuncak dan darimana biaya mereka bisa beli ipad seken ditengah mereka yang ga bisa kemana-mana karena pengepungan. Kemudian aku bertanya ke doi yang hampir tiap hari nontonin video-video negara wilayah perang dan doi menjawab, "dek kalau daerah zona perang itu bukan berarti seluruh wilayah di negaranya hancur lebur, pasti ada satu dua kota yang masih bisa melakukan jual beli ke masyarakat yang jadi korban perang". Aku pun berpikir....hmm
Ah begitulah, ternyata akun twitternya emang beneran ada. Si Bana ini update semua berita perang di twitternya. Aku scroll ampe ke bawah kali sangking bisa dapetin, "oh iya... yang bagian ini ni yang diserang itu, oh iya... yang bagian ini ni pas mereka hampir mati"
Baca deh, aku jadi googling soal perang Suriah gara-gara ini. Ya kan, aku masih tetap jadi manusia yang "terlambat" dengan sesuatu