A review by nikolinaza
Malam Seribu Jahanam by Intan Paramaditha

5.0

It was way a lot more complex than I thought it would be.

Ketika baca nukilan bukunya yang membawa-bawa nama kuntilanak, kukira ini bakal jadi semacam kisah horor ala Intan Paramaditha. Mirip-mirip Sihir Perempuan, tapi lebih seram dengan lebih banyak hantu. Tapi rupanya, bukan makhluk halus yang jadi hantu di sini, melainkan jalan hidup serta keputusan yang diambil oleh tiap-tiap anggota dari sebuah keluarga kelas menengah yang mulai tercerai-berai seiring perkembangan zaman. Satu keputusan yang salah dari satu anggota keluarga berdampak pada yang lainnya, juga memunculkan pertanyaan yang mungkin tidak akan pernah terjawab, "Kenapa jadinya seperti ini?"

Melihat penggambaran keluarga tiga dara di sini, aku jadi teringat keluargaku sendiri. Apakah keluarga kelas menengah memang selalu seperti itu jalan hidupnya?

Meski bahasannya agak berat karena unsur kekeluargaan yang rumit ini (bikin emosional, jujur), empat sudut pandang yang berbeda dari empat anggota keluarga membuat cerita mengalir lancar dan terasa enjoyable. Nuansa gothic yang berpadu dengan nuansa islami benar-benar lekat dengan masing-masing tokoh, dan sama sekali tidak lepas dari awal hingga akhir cerita. Kadang aku relate dengan Mutiara, kadang juga Maya, tapi amit-amit, tidak relate dengan Annisa. Ngeri.

Isu yang dibawakan di sini sebetulnya berlawanan: Islam, atheisme (kalau salah satu anak dara bisa dibilang begitu), dan LGBT, tetapi penulis tidak menjadikan tokoh-tokoh dengan paham berbeda ini sebagai musuh. Sebaliknya, mereka justru mentolerir satu sama lain, karena begitulah keluarga. Terima semua anggota yang ada dengan seluruh 'bagasi' mereka. Akan selalu ada perbedaan, tetapi sepertinya hidup enggak cukup kalau harus befokus pada hal-hal yang bikin kita kurang sreg, jadi ya sudahlah.

Another masterpiece from Intan Paramaditha, 5 out of 5 stars! Will be waiting for more from our Gothic Queen.