Scan barcode
A review by blackferrum
Gashale by Herania
emotional
lighthearted
reflective
medium-paced
- Plot- or character-driven? A mix
- Strong character development? Yes
- Loveable characters? Yes
- Diverse cast of characters? Yes
- Flaws of characters a main focus? Yes
4.0
Antara cowok dan cewek mustahil bisa berteman tanpa ada perasaan. Awalnya Asga, Rale, dan Masha bisa menampik pernyataan yang sering diperdebatkan itu. Bagi Rale, Masha sudah seperti adiknya sendiri. Sedangkan, Asga adalah saudara lelaki yang nggak Rale punya. Asga juga menganggap Masha sebagai sahabatnya, sampai akhir-akhir ini perasaannya semakin tidak bisa dikendalikan.
Gashale adalah channel YouTube yang dijalankan oleh tiga orang; Asga, Masha, dan Rale. Nama channel yang diambil dari tiga pemiliknya itu sukses menarik banyak orang karena menyajikan konten yang "berisi". Selama hampir tiga tahun, semuanya berjalan lancar, sebelum dua di antara mereka saling jatuh cinta.
Pas nulis reviu ini, refleks bilang, "Tuh, kan! Akhirnya jatuh cinta juga!" tapi percayalah, maksudnya senang-senang saja mereka pacaran karena Asga is a good boy. Masha juga cewek baik-baik, nggak neko-neko. Masalahnya ada di Rale yang protektif banget ke Masha karena udah kayak adiknya sendiri.
Eh, serius, kayak begitu jadi masalah? Tapi Masha bukan adiknya Rale beneran, kan? Nah, di sini ada back story-nya. Adik kandung Rale meninggal karena kecelakaan. Beberapa tahun kemudian, Rale ketemu Masha yang lagi sendirian di Jakarta karena orang tuanya tinggal di luar negeri. Mereka akrab dan Rale menemukan beberapa kesamaan di diri adik kandungnya, Gina, dengan Masha.
Ceritanya nggak rumit kalau nggak ada plot twist yang bikin pembaca (khususnya aku) pengin bolongin tembok. Baik Asga, Rale, dan Masha punya keterkaitan langsung dan nggak langsung. Mereka ini kayak kumpulan orang terluka dan saling menyembuhkan.
Paham banget sama sikap dan keputusan Rale di akhir karena yah, dia kan terluka, ya. Dukanya masih belum sembuh even bertahun-tahun berusaha menghindar dari sumber masalah. Ini membuktikan kalau waktu nggak cukup bisa menyembuhkan tanpa ada tindakan.
Kasihan sama Masha sebenarnya. Cuman apa ya, dia ada juga karena Rale butuh semacam trigger buat bangkit lagi. Pokoknya mereka bertiga ini saling melengkapi banget, lah.
Di buku ini cuma dikasih 2 sudut pandang; Asga dan Masha. Awalnya sempat mikir kayaknya nggak adil kalau Rale nggak dikasih porsi juga, tapi kayak kata buddy read-ku, kayaknya bakal stres banget kalau baca pov Rale, secara dia, kan *silakan baca sendiri*.
Sejak baca Mana Hijrah?! aku udah suka sama tulisan Kak Herania. Pas dapat kesempatan buat baca dan mengulas buku ini, jelas bahagia banget. Walaupun voice cowok di sini masih kurang menonjol, tapi cukup terbantu dengan adanya penanda sebutan "aku" buat Masha dan "gue" buat Asga. Sama satu lagi kekurangannya, kurang panjang ceritanya *cry cry*. I need more :p
Ini teori konspirasi semata, tapi apa emang sengaja nggak ada pov Rale karena bakal ada kisahnya sendiri? *berteori apa nodong* xD
Anyway, yang butuh bacaan romance gemas, tapi juga bikin nangis, bisa baca buku ini!
Gashale adalah channel YouTube yang dijalankan oleh tiga orang; Asga, Masha, dan Rale. Nama channel yang diambil dari tiga pemiliknya itu sukses menarik banyak orang karena menyajikan konten yang "berisi". Selama hampir tiga tahun, semuanya berjalan lancar, sebelum dua di antara mereka saling jatuh cinta.
Pas nulis reviu ini, refleks bilang, "Tuh, kan! Akhirnya jatuh cinta juga!" tapi percayalah, maksudnya senang-senang saja mereka pacaran karena Asga is a good boy. Masha juga cewek baik-baik, nggak neko-neko. Masalahnya ada di Rale yang protektif banget ke Masha karena udah kayak adiknya sendiri.
Eh, serius, kayak begitu jadi masalah? Tapi Masha bukan adiknya Rale beneran, kan? Nah, di sini ada back story-nya. Adik kandung Rale meninggal karena kecelakaan. Beberapa tahun kemudian, Rale ketemu Masha yang lagi sendirian di Jakarta karena orang tuanya tinggal di luar negeri. Mereka akrab dan Rale menemukan beberapa kesamaan di diri adik kandungnya, Gina, dengan Masha.
Ceritanya nggak rumit kalau nggak ada plot twist yang bikin pembaca (khususnya aku) pengin bolongin tembok. Baik Asga, Rale, dan Masha punya keterkaitan langsung dan nggak langsung. Mereka ini kayak kumpulan orang terluka dan saling menyembuhkan.
Paham banget sama sikap dan keputusan Rale di akhir karena yah, dia kan terluka, ya. Dukanya masih belum sembuh even bertahun-tahun berusaha menghindar dari sumber masalah. Ini membuktikan kalau waktu nggak cukup bisa menyembuhkan tanpa ada tindakan.
Kasihan sama Masha sebenarnya. Cuman apa ya, dia ada juga karena Rale butuh semacam trigger buat bangkit lagi. Pokoknya mereka bertiga ini saling melengkapi banget, lah.
Di buku ini cuma dikasih 2 sudut pandang; Asga dan Masha. Awalnya sempat mikir kayaknya nggak adil kalau Rale nggak dikasih porsi juga, tapi kayak kata buddy read-ku, kayaknya bakal stres banget kalau baca pov Rale, secara dia, kan *silakan baca sendiri*.
Sejak baca Mana Hijrah?! aku udah suka sama tulisan Kak Herania. Pas dapat kesempatan buat baca dan mengulas buku ini, jelas bahagia banget. Walaupun voice cowok di sini masih kurang menonjol, tapi cukup terbantu dengan adanya penanda sebutan "aku" buat Masha dan "gue" buat Asga. Sama satu lagi kekurangannya, kurang panjang ceritanya *cry cry*. I need more :p
Ini teori konspirasi semata, tapi apa emang sengaja nggak ada pov Rale karena bakal ada kisahnya sendiri? *berteori apa nodong* xD
Anyway, yang butuh bacaan romance gemas, tapi juga bikin nangis, bisa baca buku ini!