Scan barcode
A review by dwjnv
Man and His Symbols by C.G. Jung
5.0
Dari buku-buku Carl Jung, sepertinya ini adalah buku favorit saya. Buku ini ditulis tak hanya oleh Dr.Jung sendiri, namun oleh beberapa kontributor lain.
Dari gaya penulisan, buku ini lebih mudah dicerna daripada gaya penulisan buku-buku Dr.Jung yang lain. Buku ini menekankan mengenai pentingnya peran simbol-simbol kolektif. Alam sadar kita sangat terbatas, sehingga seringkali sinyal-sinyal perubahan/peringatan timbul dari alam bawah sadar terlebih dahulu. Di sini, simbol berfungsi sebagai perantara pesan dari alam bawah sadar ke alam sadar kita. Pada komunitas primitif, simbol-simbol ini seringkali muncul dalam ritus-ritus, upacara keagamaan, mitos, dsb. Hal ini membuat mereka cenderung memaknai kehidupan secara lebih utuh dan menyatu dengan alam.
Namun, pada era yang modern ini, alam sadar manusia semakin menjauh dari alam bawah sadar. Pikiran manusia sudah banyak terdistraksi oleh berbagai masalah mulai dari pekerjaan, sosial, politik, lingkungan dari media. Terlalu banyak informasi yang masuk. Pesan-pesan dari alam bawah sadar mencoba untuk hadir dalam bentuk yang berbeda, yaitu melalui simbol di mimpi. Tapi seringkali pada masa kini, mimpi hanya dianggap sebagai sekedar rongsokan bawah sadar saja. Sehingga, alam sadar semakin menjauh dari alam bawah sadar kita. Sebagai akibatnya, gejala neurosis dapat ditemukan dengan mudah pada manusia-manusia modern saat ini.
Melalui buku ini, saya memandang sosok 'shadow' manusia dalam sisi yang berbeda. Ego, shadow, anima/animus, Self--semuanya bersifat paradoksial. Bila semuanya terhubung dengan baik, maka seorang manusia dapat menjadi entitas yang seutuhnya dan lebih memaknai hidupnya.
Dari gaya penulisan, buku ini lebih mudah dicerna daripada gaya penulisan buku-buku Dr.Jung yang lain. Buku ini menekankan mengenai pentingnya peran simbol-simbol kolektif. Alam sadar kita sangat terbatas, sehingga seringkali sinyal-sinyal perubahan/peringatan timbul dari alam bawah sadar terlebih dahulu. Di sini, simbol berfungsi sebagai perantara pesan dari alam bawah sadar ke alam sadar kita. Pada komunitas primitif, simbol-simbol ini seringkali muncul dalam ritus-ritus, upacara keagamaan, mitos, dsb. Hal ini membuat mereka cenderung memaknai kehidupan secara lebih utuh dan menyatu dengan alam.
Namun, pada era yang modern ini, alam sadar manusia semakin menjauh dari alam bawah sadar. Pikiran manusia sudah banyak terdistraksi oleh berbagai masalah mulai dari pekerjaan, sosial, politik, lingkungan dari media. Terlalu banyak informasi yang masuk. Pesan-pesan dari alam bawah sadar mencoba untuk hadir dalam bentuk yang berbeda, yaitu melalui simbol di mimpi. Tapi seringkali pada masa kini, mimpi hanya dianggap sebagai sekedar rongsokan bawah sadar saja. Sehingga, alam sadar semakin menjauh dari alam bawah sadar kita. Sebagai akibatnya, gejala neurosis dapat ditemukan dengan mudah pada manusia-manusia modern saat ini.
Melalui buku ini, saya memandang sosok 'shadow' manusia dalam sisi yang berbeda. Ego, shadow, anima/animus, Self--semuanya bersifat paradoksial. Bila semuanya terhubung dengan baik, maka seorang manusia dapat menjadi entitas yang seutuhnya dan lebih memaknai hidupnya.