A review by devipurwanti
Kartosoewirjo: Mimpi Negara Islam by Nugroho Dewanto, Tim Buku TEMPO

informative reflective medium-paced

3.75

Buku ini cukup enak dibaca dengan bahasa yang mudah dipahami, meskipun pembahasannya terasa repetitif dan jumlah tokoh yang banyak bikin agak pusing wkwkwk. Bisa dimaklumi karena ini biografi yang butuh banyak konteks biar lebih jelas.

Dari segi riset, aku belum bisa memastikan kedalamannya karena ini bacaan pertamaku soal Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, salah satu tokoh penting DI/TII (Darul Islam/Tentara Islam Indonesia). Buku ini juga banyak menyoroti perspektif anak bungsunya, Sardjono Kartosoewirjo, tapi aku justru lebih tertarik dengan perspektif istrinya, Dewi Siti Kalsum, yang kiprahnya hanya ditekankan di awal buku. Selain itu, keterlibatan tokoh-tokoh lain yang senapas dengan Kartosoewirjo seperti Daud Beureueh di Aceh dan Kahar Muzakkar di Sulawesi Selatan juga diceritakan. Lebih khusus, upaya Kahar Muzakkar menghapus gelar haji dan kebangsawanan menarik bagiku.

Soal objektivitas, aku juga belum bisa menilai, tapi yang jelas ada sorotan kritis dari Tempo terhadap pengadilan militer yang punya potensi bias,
di mana semua pihak dalam proses ini, termasuk kuasa hukum Kartosoewirjo, ditunjuk langsung oleh militer. Tempo menilai ini menimbulkan konflik kepentingan dan hak terdakwa yang terbatas. Buku ini juga menegaskan keterbatasan media massa dan sumber netral dalam meliput persidangan ini, karena dilakukan secara tertutup.


Secara keseluruhan, buku ini cukup berkesan buatku, apalagi setelah berkunjung ke Museum Tjokroaminoto di Surabaya, aku jadi tertarik ngulik lebih jauh para penghuni kos yang pernah belajar bersama, tetapi kemudian menempuh jalan ideologi masing-masing.

Expand filter menu Content Warnings