A review by concreads
Pasung Jiwa by Okky Madasari

5.0

Pasung Jiwa menceritakan tentang kisah Sasa dan Jaka Wina menuju kebebasan setelah bertubi-tubi dilanda kebrutalan dalam kehidupan. Dalam buku ini terbagi dua sudut pandang, dari seorang Sasa dan Jaka Wina.

Sasa memiliki nama asli Sasana, seorang laki-laki yang mencintai musik dangdut, pandai bergoyang, dan merasa terkungkung di dalam jiwanya. Sejak kecil Sasa diharuskan mempelajari musik klasik yang bukan keinginannya. Sasa juga iri dengan segala yang dimiliki oleh Melati, adik kecil perempuannya. Ia iri dengan tubuh, pakaian, dan pernak-pernik Melati. Perjalanan Sasa bersama musik dangdut berawal dari diam-diam mendengarkan musiknya melalui radio kecil milik Mbak Minah hingga akhirnya Sasa mulai berani bergoyang dan tampil di depan khalayak bersama Jaka Wina, lebih akrab dipanggil Cak Jek, saat seharusnya ia berkuliah di Malang. Bersama Cak Jek, Leman, dan Memed, ia mengamen dari perempatan hingga perempatan sampai mendapatkan panggilan manggung kecil-kecilan. Tanpa Cak Jek, tidak mungkin ada Sasa dalam hidup Sasana.

Semua berjalan seperti biasa hingga Cak Man, seorang kenalan mereka, meminta tolong untuk menyelamatkan putrinya yang tiba-tiba menghilang setelah membela hak sesama buruh di pabrik tempatnya bekerja. Sasa, Cak Jek, Leman, Memed, dan Cak Man melakukan perlawanan. Tak disangka, perlawanan itu menjadi pembuka bagi penderitaan dan perjalanan hidup yang lebih kejam dan menyakitkan bagi hidup Sasa dan Cak Jek hingga menuju kebebasan yang didambakan.

Aku sangat menyukai buku ini. Aku sampai bertanya kepada diriku sendiri, "Kenapa aku baru membaca buku sebagus ini sekarang?". Segalanya disampaikan dengan lugas dan tidak berbelit-belit. Menurutku, Okky sukses menyampaikan isu sosial bermasyarakat melalui buku ini. Aku belajar tentang keadaan nyata yang terjadi sesungguhnya di negara ini. Tentang hal yang dianggap tidak normal saat ada yang tidak melakukan suatu hal sesuai dengan tatanan sehingga harus disingkirkan dari masyarakat, tentang arti kebebasan sesungguhnya yang mungkin dapat berbeda bagi setiap orang, serta tentang ketidakadilan bagi para buruh yang hanya ingin menuntut haknya untuk dipenuhi dan dibela.

Friendly reminder: Saat membaca buku ini, usahakan emosi dan mentalmu dalam keadaan stabil ya. Menurutku, kisah yang disajikan dapat terasa draining banget kalau kamu ngga siap. Aku ngga berekspektasi bakalan semenyedihkan itu kisahnya. Bahkan sempat kewalahan sendiri dan mau menyerah, tapi aku coba pelan-pelan mulai baca lagi dan ngga nyangka juga bisa selesai.

Rating: 5/5 ⭐