Scan barcode
A review by ruangtitikkoma
Menua dengan Gembira by Andina Dwifatma
funny
informative
medium-paced
3.0
Andina Dwifatma lebih saya kenal awalnya sebagai penulis fiksi. Tapi ini buku terbarunya, adalah kumpulan esai. Ditulis berdasar catatan tulisannya di Kumparan + dan ada sebagian yang baru dari blognya.
Gaya menulisnya seperti fiksinya, ringan. Bisa dibaca sambil ngemil, atau bosan. Bahkan ketika ngantuk. Esainya banyak diisi hal-hal sederhana yang siapa pun bisa jadi sangat relate dengan situasinya. Juga banyak menggunakan format percakapan memudahkan pembaca untuk langsung menangkap konteksnya.
Bagus atau tidak, tergantung pembaca. Untuk saya, esai ini sangat biasa. Sudut pandang yang digunakan juga hal yang banyak orang tahu atau pakai juga. Saya sebetulnya lebih ingin ada sudut pandang lain meski pun membincangkan hal biasa.
Beberapa nama dikutip sebagai narasumber, termasuk beberapa fakta untuk memperkuat narasinya. Salah satunya misal SGA. Dan…saya justru jadi lebih tertarik pada pandangan SGA yang dituliskan Andina di sini, dibanding Andina sendiri. 😆
Banyak penulis esai yang namanya belum saya kenal, tapi tulisannyq mindblowing, misal saja penulis-penulis yang ada di Mojok.co. Menurut saya, mereka malah lebih menarik dan bagus menghadirkan alternatif perspektif, meski pun tanpa punya embel-embel : penulis.
Gaya menulisnya seperti fiksinya, ringan. Bisa dibaca sambil ngemil, atau bosan. Bahkan ketika ngantuk. Esainya banyak diisi hal-hal sederhana yang siapa pun bisa jadi sangat relate dengan situasinya. Juga banyak menggunakan format percakapan memudahkan pembaca untuk langsung menangkap konteksnya.
Bagus atau tidak, tergantung pembaca. Untuk saya, esai ini sangat biasa. Sudut pandang yang digunakan juga hal yang banyak orang tahu atau pakai juga. Saya sebetulnya lebih ingin ada sudut pandang lain meski pun membincangkan hal biasa.
Beberapa nama dikutip sebagai narasumber, termasuk beberapa fakta untuk memperkuat narasinya. Salah satunya misal SGA. Dan…saya justru jadi lebih tertarik pada pandangan SGA yang dituliskan Andina di sini, dibanding Andina sendiri. 😆
Banyak penulis esai yang namanya belum saya kenal, tapi tulisannyq mindblowing, misal saja penulis-penulis yang ada di Mojok.co. Menurut saya, mereka malah lebih menarik dan bagus menghadirkan alternatif perspektif, meski pun tanpa punya embel-embel : penulis.