A review by riskapoetryayu
Moshi Moshi by Banana Yoshimoto

4.0

Seperti biasa, buku-buku Banana Yoshimoto berkaitan dengan “dealing with grief” yg bikin aku suka juga karena merasa relate dengan apa yg dihadapi dan dirasakan oleh tokoh-tokoh dalam buku ini.

TW: Suicide, Sex (18+)

Menceritakan tentang seorang wanita bernama Yoshie yg sedang berduka karena kepergian ayahnya yg tiba-tiba dan dengan cara yg menyakitkan. Yoshie dan ibunya berjuang untuk keluar dari bayang-bayang kesedihan telah kehilangan sosok orang yg mereka cintai.

Mereka memutuskan untuk pindah ke kota lain dan memulai hidup baru. Berbeda dengan Yoshie, ibunya lebih cepat move forward dan mencoba hal-hal yg baru yg bisa mengalihkan rasa sakit dan kesedihannya. Di lain sisi Yoshie masih terbayang sosok ayahnya, masih merasa sedih, sakit dan marah atas apa yg menimpa ayahnya. Kesepian meliputi Yoshie setiap harinya, bahkan setiap malam dalam mimpinya Yoshie dihantui oleh panggilan telfon ayahnya. “Moshi-moshi” = “Halo”

Aku suka penggambaran perasaan tokoh-tokoh dalam buku ini. Perjuangan Yoshie untuk menemukan cinta nya juga dikemas secara baik. Aku selalu suka karya-karya Banana Yoshimoto dan gaya penulisannya.
Buku ini mengajarkan kita bagaimana susahnya berjuang untuk bangkit dari kesedihan setelah ditinggalkan oleh orang tercinta yg tak lagi bisa kita temui lagi selamanya.

I give 4 of 5 stars to Moshi-Moshi by Banana Yoshimoto