A review by elang17
The Dead by James Joyce

5.0

— The Dead

"His soul swooned slowly as he heard the snow falling faintly through the universe and faintly falling, like the descent of their last end, upon all the living and the dead."

Begitulah kalimat terakhir dari novela The Dead, yang ditulis oleh James Joyce dengan amat memukau. Barangkali, ini adalah salah satu titik terakhir (end-point) yang paling baik dari sebuah karya fiksi, setelah yang dilakukan Chales Dickens pada setengah abad sebelumnya lewat roman A Tale of Two Cities.

The Dead—yang menjadi salah satu bagian dari kumpulan cerpen The Dubliners—menceritakan tentang acara perkumpulan para sanak keluarga di malam natal. Narasi dimulai dengan Gabriel sebagai tokoh utama, dan berlangsung dengan wajar selama 3/4 cerita: tidak banyak riak di permukaan, namun menyimpan rahasia yang begitu dalam yang kelak di bagian akhir akan diungkap oleh istri Gabril. Sekuens akhir tersebut sukses menjungkirbalikkan cerita yang telah dibangun dengan rapi menjadi akhir yang begitu emosional.

Joyce banyak menyisipkan potret-potret masyarakat Dublin melalui dialog-dialog para tokoh yang bergumul tentang kebudayaan, seni, dan sejarah lokal. Kejeliaan mata Joyce dan kelihaian imajinasinya tersebut sukses membesarkan namanya sebagai salah satu sastrawan paling berpengaruh di Britania dengan mahakaryanya yang berjudul The Ulysses (1920) yang menjadi salah satu avant-garde sastra di masa itu.